Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Manfaatkan Tenaga Surya, PLN Alirkan Listrik ke Desa Enem Papua

Kompas.com - 27/07/2018, 18:06 WIB
Ridwan Aji Pitoko,
Kurniasih Budi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Guna meningkatkan Rasio Elektrifikasi (RE) di Tanah Papua dan mencapai target 23 persen penggunaan pembangkit listrik dari energi baru terbarukan (EBT), PLN mendistribusikan listrik ke Desa Enem, Kabupaten Mappi, Papua.

Di sana, PLN memanfaatkan sinar matahari sebagai sumber energi pembangkit listrik EBT.

“Meskipun tidak mudah dalam melistriki di daerah Timur Indonesia, namun pembangunan infrastruktur kelistrikan di seluruh pelosok harus terealisasi. PLN pun berkomitmen untuk membangun pembangkit yang ramah lingkungan dengan memanfaatkan sumber daya lokal seperti tenaga surya atau tenaga air,” kata Direktur Bisnis Regional Maluku Papua PLN Ahmad Rofik dalam keterangannya kepada Kompas.com, Jumat (27/7/2018).

Di sana, PLN telah membangun Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) dengan kapasitas daya sebesar 100 KWp untuk mengalirkan listrik ke 41 pelanggan di Desa Enem.

Baca juga: Jonan Target Pasang 255.250 Panel Surya di Pulau-pulau Terluar

Rofik menambahkan, pembangunan PLTS tak hanya dilakukan PLN di Desa Enem, melainkan juga di 21 desa lainnya.

Penyediaan infrastruktur listrik di Desa Enem ini menambah portofolio PLN dalam pembangunan Papua. Hingga Juli 2018, PLN tercatat telah mengalirkan listrik ke 51 desa di Papua.

Sebelumnya, pada 2017 silam, PLN telah mengalirkan listrik ke 197 desa di pulau paling timur di Indonesia tersebut.

“PLN akan terus melistriki desa di Tanah Papua tanpa terkecuali. Sekitar 1.200 desa yang akan dilistriki PLN di Papua & Papua Barat. 51 desa saat ini tersebar di Papua dan Papua Barat, dengan rincian di Papua terdapat 31 desa dan Papua Barat 20 desa,” jelas Rofik.

Total anggaran yang digelontorkan PLN untuk fasilitas kelistrikan di desa-desa Papua tak kurang dari Rp 200 miliar sejak awal 2018 ini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cara Bayar Shopee lewat ATM BRI dan BRImo dengan Mudah

Cara Bayar Shopee lewat ATM BRI dan BRImo dengan Mudah

Spend Smart
Apa yang Dimaksud dengan Inflasi dan Deflasi?

Apa yang Dimaksud dengan Inflasi dan Deflasi?

Earn Smart
Gampang Cara Cek Mutasi Rekening lewat myBCA

Gampang Cara Cek Mutasi Rekening lewat myBCA

Spend Smart
Penurunan Yield Obligasi Tenor 10 Tahun Indonesia Berpotensi Tertahan

Penurunan Yield Obligasi Tenor 10 Tahun Indonesia Berpotensi Tertahan

Whats New
Gaji ke-13 untuk Pensiunan Cair Mulai 3 Juni 2024

Gaji ke-13 untuk Pensiunan Cair Mulai 3 Juni 2024

Whats New
Masuk ke Beberapa Indeks Saham Syariah, Elnusa Terus Tingkatkan Transparansi Kinerja

Masuk ke Beberapa Indeks Saham Syariah, Elnusa Terus Tingkatkan Transparansi Kinerja

Whats New
Pesawat Haji Boeing 747-400 Di-'grounded' Pasca-insiden Terbakar, Garuda Siapkan 2 Armada Pengganti

Pesawat Haji Boeing 747-400 Di-"grounded" Pasca-insiden Terbakar, Garuda Siapkan 2 Armada Pengganti

Whats New
ASDP Terus Tingkatkan Peran Perempuan pada Posisi Tertinggi Manajemen

ASDP Terus Tingkatkan Peran Perempuan pada Posisi Tertinggi Manajemen

Whats New
Jaga Loyalitas Pelanggan, Pemilik Bisnis Online Bisa Pakai Strategi IYU

Jaga Loyalitas Pelanggan, Pemilik Bisnis Online Bisa Pakai Strategi IYU

Whats New
Bulog Targetkan Serap Beras Petani 600.000 Ton hingga Akhir Mei 2024

Bulog Targetkan Serap Beras Petani 600.000 Ton hingga Akhir Mei 2024

Whats New
ShariaCoin Edukasi Keuangan Keluarga dengan Tabungan Emas Syariah

ShariaCoin Edukasi Keuangan Keluarga dengan Tabungan Emas Syariah

Whats New
Insiden Kebakaran Mesin Pesawat Haji Garuda, KNKT Temukan Ada Kebocoran Bahan Bakar

Insiden Kebakaran Mesin Pesawat Haji Garuda, KNKT Temukan Ada Kebocoran Bahan Bakar

Whats New
Kemenperin Pertanyakan Isi 26.000 Kontainer yang Tertahan di Pelabuhan Tanjung Priok dan Tanjung Perak

Kemenperin Pertanyakan Isi 26.000 Kontainer yang Tertahan di Pelabuhan Tanjung Priok dan Tanjung Perak

Whats New
Tingkatkan Akses Air Bersih, Holding BUMN Danareksa Bangun SPAM di Bandung

Tingkatkan Akses Air Bersih, Holding BUMN Danareksa Bangun SPAM di Bandung

Whats New
BEI: 38 Perusahaan Antre IPO, 8 di Antaranya Punya Aset di Atas Rp 250 Miliar

BEI: 38 Perusahaan Antre IPO, 8 di Antaranya Punya Aset di Atas Rp 250 Miliar

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com