Sept 2016 - Jan 2020: Kepala Biro Komunikasi dan Layanan Informasi Kementerian Keuangan.
Saat ini menjabat sebagai Staf Ahli Menteri Keuangan Bidang Pengawasan Pajak
Pada saat rapat kerja dengan Komisi XI DPR yang membahas perkembangan ekonomi terkini dan APBN 2018, Menteri Keuangan Sri Mulyani, (Menkeu SMI) menjawab pertanyaan anggota DPR mengenai pengaruh perubahan nilai mata uang rupiah terhadap dollar AS dan perubahan harga minyak yang berbeda dari asumsi awal dalam APBN 2018, terhadap keseluruhan postur APBN.
Menkeu menjelaskan dalam APBN 2018, bila parameter penghitungan lain di dalam APBN tidak berubah (ceteris paribus), maka setiap perlemahan rupiah sebesar Rp 100 terhadap dollar AS akan berdampak surplus sekitar Rp1,7 triliun.
Sedangkan, setiap kenaikan harga minyak diatas asumsi, juga akan menambah penerimaan negara dari migas baik dalam bentuk pajak maupun non pajak. Perubahan tersebut hanya di dalam postur APBN, tentunya perubahan kedua variabel yaitu mata uang dan harga minyak mempengaruhi perekonomian secara luas.
Pernyataan ini langsung “disambar” oleh Pak Rizal Ramli (Pak RR) yang menyatakan “kalau begitu biarin aja Rp 20.000/dollar AS, pinter-pinter ndablek”.
Pak RR juga mencuit bahwa memang APBN untung, tapi bebannya digeser ke Pertamina, PLN dan kenaikan harga pangan untuk rakyat.” Ini yang ngomong akuntan APBN atau ekonom yang ndak ngerti makro? Kasihan Presiden Jokowi dikibulin terus," begitu tambahnya.
Pernyataan RR yang selalu dan berkali-kali sangat personal dan bernada tidak sopan dan jauh dari kebenaran sungguh disayangkan, semoga sikap tersebut tidak menjadi contoh bagi generasi muda.
Mudah-mudahan penjelasan singkat ini akan menyegarkan pemahaman Pak RR kembali tentang APBN sehingga lebih bijak dalam berkomentar.
Manusia Indonesia sangat paham mengenai filsafat tanaman padi, semakin berisi maka akan semakin menunduk dan rendah hati.
Penjelasan Menkeu di DPR adalah dalam konteks APBN 2018 (karena agenda pembahasan rapat kerja memang mengenai outlook APBN 2018), yaitu penjelasan mengenai sensitivitas asumsi makro nilai tukar dan harga minyak terhadap APBN.
Tambahan Pendapatan
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanDapatkan informasi dan insight pilihan redaksi Kompas.com
Daftarkan EmailPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.