Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berkat Tetikus, Pria Ini Masuk Daftar 50 Orang Terkaya di Singapura

Kompas.com - 29/07/2018, 16:24 WIB
Putri Syifa Nurfadilah,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

Sumber Forbes

KOMPAS.com - Min Liang-Tan adalah pendiri sekaligus CEO Razer, perusahaan teknologi yang terkenal menciptakan berbagai perangkat untuk game. Walaupun latar belakang pendidikannya hukum, Tan lebih memilih menekuni hal yang menjadi kegemarannya saat masih kecil dulu, yakni video game.

Ketika mendirikan Razer padah tahun 2005 bersama Robert Krakoff, pikiran Tan saat itu hanya satu "bagaimana menciptakan mouse untuk gaming yang nyaman?".

Menurut Tan, salah satu senjata terpenting dalam game adalah mouse alias tetikus. Mengusung slogan "for gamers by gamers", produk pertama dan andalan Razer saat itu adalah mouse.

Mungkin bagi selain maniak game mempertanyakan mengapa produk mouse sangat penting. Tetapi seperti halnya olahraga apapun, menurut Tan fungsi peralatan yang tepat dapat membuat perbedaan besar bagi penggunanya.

Baca juga: Bos Facebook Terancam Keluar dari 10 Besar Orang Terkaya di AS

"Sesuatu yang dangkal atau sesederhana yakni mouse gaming... Bagaimana kita bisa membuat mouse yang lebih baik? Atau dalam hal ini, mouse gaming pertama di dunia ... Kami menginginkan sesuatu yang lebih tepat. Kami menginginkan sesuatu yang lebih akurat”, ujar Tan seperti yang dikutip dari CNBC.

Produk pertama mouse khusus game Razer diberi nama Diamondback yang diluncurkan tahun 2005 lalu. Kemudian, tahun-tahun setelahnya Razer memperluas pasar dengan menghadirkan beberapa perangkat lain yakni keyboard khusus gaming dan pelantang pada tahun 2007.

Pada tahun 2009-2010, Razer berinovasi meluncurkan headset khusus gaming dengan nama Megalodon dan konsol joystick yang diberi nama Razer Hydra.

Tak cukup sampai disitu, tahun 2012 Razer juga meluncurkan produk laptop yang di klaim sebagai laptop khusus game paling tipis yang diberi nama Razer Blade Laptop. Terakhir, tahun 2017 kemarin perusahaan Tan ini merilis handphone yang diberi nama Razer Phone.

Selain merilis berbagai perangkat game, Razer pun mengakusisi perusahaan rintisan teknologi lainnya. Ada 3 perusahaan yang akhirnya dibeli Razer yakni Nextbit System, Ouya dan THX.

Salah Satu Perusahaan Rintisan Teknologi yang IPO

Pada 13 November 2017, Razer menjadi salah satu perusahaan rintisan (start up) teknologi yang akhirnya melakukan penawaran saham perdana (Initial Public Offering/ IPO) di bursa saham Hong Kong.

Pada IPO tersebut, saham Razer dipatok seharga 3,88 dollar Hong Kong yang kemudian melambungkan nilai perusahaan menjadi 4,4 miliar dollar AS seperti dikutip Forbes dan Channel News Asia.

Pada kesempatan itu pula Robert Budi Hartono dan Michael Bambang Hartono dari Djarum Grup membeli saham IPO Razer sekitar 33 juta dollar AS.

Dengan serangkaian portofolio yang lumayan sukses, sebelum IPO Razer bahkan tercatat berhasil empat kali putaran pendanaan dengan mengumpulkan total 175 juta dollar AS.

Razer menerima pendanaan terakhir pada 15 Mei 2017, dimana mereka menguangkan 50 juta dollar AS dari Horizon Ventures di putaran pendanaan venture.

Tan juga menjadi pionir yang masuk daftar 50 orang terkaya Forbes Singapura dari kalangan pengusaha teknologi terutama game. Mantan pengacara yang memiliki sekitar 33 persen saham dari perusahaan yang bermarkas di Singapura dan San Francisco ini memulai debutnya di daftar 50 orang terkaya Forbes Singapura pada tahun 2016.

Tan berada di posisi ke-45 dari 50 daftar orang terkaya Singapura tahun 2018.  Forbes pada Rabu (25/7/2018) melansir kekayaan pria berumur 40 tahun ini mencapai 690 juta dollar AS.

Baca juga: 20 Orang Terkaya di Dunia, Hanya 3 dari Asia

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Forbes
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com