Tahun 2016, GKN sebesar Rp 364 527 perkapita per bulan atau setara 2,44 dollar PPP per hari. Tahun 2018, GKN sebesar Rp 401.220 perkapita per bulan atau setara 2,50 dollar AS PPP per hari.
Garis kemiskinan nasional pun berbeda dengan masing-masing daerah. Misalnya, dibandingkan GKN nasional, GKN DKI Jakarta lebih tinggi yakni Rp 593.108. Sementara Nusa Tenggara Timur lebih rendah yakni Rp 354.898.
GKN dipengaruhi oleh harga komoditas pangan dan nonpangan terhadap daya beli masyarakat.
3. Bukan dibagi per hari
Suhariyanto mengatakan, hitung-hitungannya bukan dengan membagi pendapatan Rp 401.220 per bulan menjadi Rp 13.374 per hari. Ada faktor lain yang perlu diperhatikan, yakni jumlah anggota keluarga.
"Kalau dibagi 30 hari, saya rasa tidak relevan. Saya sarankan dikalikan anggota rumah tangga. Kan yang dibutuhkan per rumah tangga," kata Suhariyanto.
Biasanya, kata dia, keluarga miskin memiliki anak lebih banyak. BPS mendapat angka 4,5 rata-rata anggota keluarga. Jadi, pendapatan perkapita per bulan tersebut dikalikan dengan 4,5. Didapatkan hasil Rp 1,8 juta.
Nilai tersebut masih di bawah upah minimum sehingga termasuk dalam kategori miskin. "Kan kita bukan bicara hidup layak ya. Tapi kan orang miskin, yang memang dia the lowest," kata Suhariyanto.
Demografis kota tentu berbeda dengan desa. Angka kemiskinannya pun berbeda. Tingkat kemiskinan tertinggi berada di kawasan Papua sebesar 27,74 persen dan Papua Barat sebesar 23,01 persen. Nusa Tenggara Timur menempati posisi tiga tertinggi dengan 21,34 persen.
Sementara tingkat kemiskinan terendah ditunjukkan oleh DKI Jakarta sebesar 3,57 persen dan Bali sebesar 4,01 persen.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.