Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Semester I 2018, Produksi Batubara Adaro Turun 4 Persen

Kompas.com - 01/08/2018, 09:27 WIB
Mutia Fauzia,
Kurniasih Budi

Tim Redaksi

JAKARTA,  KOMPAS.com - PT Adaro Energy Tbk (ADRO) memroduksi 24,06 juta ton batu bara pada semester I 2018 ini, atau turun 4 persen dari periode yang sama tahun lalu.

Adapun pada kuartal II ini, total produksi batu bara ADRO mencapai 13.11 juta ton atau turun 1 persen dari 13,27 juta ton pada 2017.

Head of Corporate Secretary ADRO Mahardhika Putranto dalam laporan operasional kuartal kedua menyebutkan, aktivitas pengupasan lapisan penutup yang tinggi sebesar 68,96 juta bank cubic meter (bcm), meningkat 21 persen dari periode yang sama tahun lalu.

Total pengupasan lapisan penutup ADRO untuk semester I tercatat sebesar 122,99 juta bcm, atau naik 10 persen dari sebelumnya.

Sementara itu, sepanjang tahun 2018 ini, ADRO memrediksi, produksi batu bara berada pada kisaran 54 hingga 56 juta ton seiring dengan adanya perkiraan peningkatan permintaan di kuartal III.

Baca juga: Adaro Energy Bagikan Deviden 250 Juta Dollar AS

Pada kuartal II ini, total penjualan batu bara ADRO mencapai 12,87 juta ton atau turun 3 persen dari sebelumnya.

"Sementara total volume penjualan untuk semenster I 2018 mencapai 23,80 Mt (juta ton), atau turun 6 persen dari sebelumnya," sebut Mahardhika dalam keterangan tertulis yang diberikan kepada Kompas.com, Selasa (31/7/2018).

Lebih lanjut ADRO mengatakan telah mendapatkan komitmen bagi sebagian besar volume penjualan batu bara sampai akhir tahun ini dan terus aktif dalam menciptakan pemahaman dan penerimaan pasar untuk batu bara kalori 4.700 dan 4.200.

Baca juga: Harga Batu Bara Tembus 100 Dollar AS Per Ton

Hingga saat ini, pasar domestik masih mendominasi penjualan sebesar 22 persen dari penjualan batu bara dalam semester I 2018 ini.

Baru kemudian disusul penjualan ke Malaysia 12 persen, China 12 persen, India 12 persen, Jepang, 10 persen, Korea Selatan 9 persen, Hong Kong 8 persen, Spanyol 5 persen, Taiwan 4 persen, Filipina 3 persen, Thailand 2 persen, dan lainnya 1 persen.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Whats New
KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

Whats New
Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Whats New
Jumlah Investor Kripto RI Capai 19 Juta, Pasar Kripto Nasional Dinilai Semakin Matang

Jumlah Investor Kripto RI Capai 19 Juta, Pasar Kripto Nasional Dinilai Semakin Matang

Whats New
Libur Lebaran, Injourney Proyeksi Jumlah Penumpang Pesawat Capai 7,9 Juta Orang

Libur Lebaran, Injourney Proyeksi Jumlah Penumpang Pesawat Capai 7,9 Juta Orang

Whats New
Program Peremajaan Sawit Rakyat Tidak Pernah Capai Target

Program Peremajaan Sawit Rakyat Tidak Pernah Capai Target

Whats New
Cara Cetak Kartu NPWP Hilang atau Rusak Antiribet

Cara Cetak Kartu NPWP Hilang atau Rusak Antiribet

Whats New
Produsen Cetakan Sarung Tangan Genjot Produksi Tahun Ini

Produsen Cetakan Sarung Tangan Genjot Produksi Tahun Ini

Rilis
IHSG Melemah Tinggalkan Level 7.300, Rupiah Naik Tipis

IHSG Melemah Tinggalkan Level 7.300, Rupiah Naik Tipis

Whats New
Sempat Ditutup Sementara, Bandara Minangkabau Sudah Kembali Beroperasi

Sempat Ditutup Sementara, Bandara Minangkabau Sudah Kembali Beroperasi

Whats New
Sudah Salurkan Rp 75 Triliun, BI: Orang Siap-siap Mudik, Sudah Bawa Uang Baru

Sudah Salurkan Rp 75 Triliun, BI: Orang Siap-siap Mudik, Sudah Bawa Uang Baru

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com