Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bekraf: Kontribusi Ekonomi Kreatif ke PDB 2018 Lebih dari Rp 1.000 Triliun

Kompas.com - 01/08/2018, 17:09 WIB
Kontributor Amerika Serikat, Andri Donnal Putera,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) Triawan Munaf meyakini seluruh lini dalam industri ekonomi kreatif Indonesia tiap tahun selalu tumbuh positif. Bahkan, dia memperkirakan untuk tahun 2018, sumbangan industri tersebut terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) bisa lebih di atas Rp 1.000 triliun.

"Di akhir 2018 ini saya yakin sudah lebih dari Rp 1.000 triliun, karena di akhir 2016 saja sudah menyumbangkan Rp 922 triliun kepada PDB," kata Triawan usai mengadakan konferensi pers di Plaza Senayan, Rabu (1/8/2018).

Angka Rp 1.000 triliun baru sebatas perkiraan Triawan karena data untuk tahun 2017 masih disusun oleh Badan Pusat Statistik (BPS). Meski begitu, Triawan memprediksi jika setiap tahun industri ekonomi kreatif tumbuh sekitar Rp 70 triliun, maka seharusnya tahun 2018 sudah melebihi Rp 1.000 triliun dengan mengacu kontribusi terhadap PDB tahun 2016.

"Akhir 2018 harusnya sudah Rp 1.100 triliun. Tapi, Rp 1.000 triliun itu sudah angka psikologis yang penting untuk kita," tutur Triawan.

Baca juga: Optimisme Makin Berkembangnya Ekonomi Kreatif di Indonesia

Adapun tiga sektor penyumbang terbesar dalam industri ekonomi kreatif adalah fesyen, kuliner, serta kriya. Dari posisi 2016, industri kreatif di Indonesia tercatat berkontribusi sebesar 7,44 persen terhadap PDB.

Persentase sumbangan dari industri kreatif di Indonesia kala itu masih di bawah Amerika Serikat (11,12 persen terhadap PDB) dan Korea Selatan (8,67 persen terhadap PDB) tetapi ada di atas Rusia (6,05 persen terhadap PDB), Singapura (5,7 persen terhadap PDB), Filipina (4,92 persen terhadap PDB), dan Kanada (4,5 persen terhadap PDB).

Baca juga: 8 Produk Handmade Indonesia Siap Dipamerkan ke New York

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com