Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kadin Tak Khawatir Tahun Politik Ganggu Iklim Perekonomian

Kompas.com - 03/08/2018, 10:12 WIB
Ambaranie Nadia Kemala Movanita ,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kamar Dagang dan Industri Indonesia tak khawatir jika tahun politik akan berdampak buruk bagi perekonomian Indonesia.

Menurut Ketua Kadin Rosan Perkasa Roeslani, kontestasi Pemilu atau Pilkda bukan sesuatu yang akan mengancam situasi ekonomi maupun investasi.

"Kalau dibilang waspada, ya enggak lah. Ini sesuatu yang normal," ujar Rosan di Jakarta, Kamis (2/8/2018).

Rosa memandang Pemilu sebagai siklus lima tahunan yang rutin dilakukan. Ia berkaca pada Pilkada serentak 2017 dan 2018 yang berjalan aman tanpa gejolak ekonomi berarti.

"Selama mindset kita normal, kita tidak perlu ketakutan menghadapi," kata Rosan.

Hal ini senada dengan pernyataan Wakil Presiden Jusuf Kalla yang menepis kekhawatiran suhu politik yang panas akan berpengaruh negatif, khususnya untuk investasi. Menurut dia, tahun politik justru membawa angin segar bagi aktivitas ekonomi.

Umumnya di masa kampanye para calon kepala daerah, calon anggota legislatif, maupun calon presiden dan wakil presiden akan menggelar acara bersama simpatisan. Belum lagi jika ada calon yang diam-diam berpolitik uang. Akibatnya, konsumsi di pedeaan akan naik karena momentum tersebut.

"Positifnya, konsumsi akan naik. Kenapa? Bukan lagi rahasia umum karena banyak calon partai-partai itu membelanjakan macam-macam," kata Kalla.

Sejak penyelenggara Pemilu memperketat regulasi, dana kampanye diperketat. Dana kampanye beralih untuk publikasi lewat media sosial dan iklan di media mainstream. Termasuk membuat baliho dan spanduk yang dipasang di badan jalan.

Tak hanya kontestan Pemilu, penyelenggara Pemilu juga mengeluarkan dana ekstra untuk sosialisasi hingga persiapan hari pencoblosan.

"Termasuk iklan-iklan di koran, khususnya koran daerah. Jadi kalau kita lihat ekonomi secara keseluruhan konsumsi naik," kata Kalla.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com