Sementara itu, mengenai pelanggan yang memesan di Kahyangan dia menyebutkan banyak berasal dari Jakarta dan sekitarnya. Sedangkan untuk pasar ekspor sendiri, dia menyebutkan negara-negara seperti Thailand, Jepang dan Amerika Serikat.
“Peminat paling besar di Jakarta. Paling jauh ke Jepang, Amerika Serikat. Kalau di negara ASEAN paling bagus Thailand,” ujar Citra.
Dia menginginkan untuk ke depan bisa membawa Kahyangan masuk ke pasar perhiasan di Hongkong. Dia menceritakan bahwa pasar perhiasan ukiran terutama dari Indonesia sangat bagus di sana. Namun, proses untuk sampai ekspor ke Hongkong masih belum bisa dijajakinya.
“Inginnya ekspor ke lebih banyak negara lagi, pengen ke Hongkong. Sebenarnya, ekspor ke manapun boleh, tapi pasar yang bagus itu di Hongkong,” Citra mengungkapkan.
Kualitas menjadi hal yang ditekankan Citra agar sebisa mungkin pelanggannya tidak kecewa. Dia ingin ketika orang menemukan dan jatuh cinta kepada Kahyangan, maka akan selalu seperti itu.
“Kita mencoba menjaga kualitas dan mencoba agar produk Kahyangan tidak bisa ditiru atau tidak ditemukan di tempat lain. Proses pembuatan setiap perhiasaan sangat diperhatikan detailnya, bahkan hingga yang terkecil,” ujar Citra.
Citra juga menceritakan bahwa Kahyangan saat ini memproduksi berbagai perhiasan seperti kalung, cincin, bros dan giwang. Proses untuk setiap barang yang dikerjakan memakan waktu minimal 2 minggu. Hal tersebut karena pengerjaannya dilakukan manual dan harus detail.
Dia pun menyebutkan, bisnis yang ditekuninya ini bisa menghasilkan keuntungan hingga Rp 30 juta rupiah per bulan. “Rp 30 juta bersih, minimal Rp 70 juta (pendapatan) kotornya,” ujar Citra.
Walaupun kini banyak saingan pada industri perhiasan di Bali, dia tak akan gentar. Motivasi utamanya adalah tidak ingin mengecewakan kepercayaan yang diberikan kepadanya, dan ingin membuat keluarganya bangga.
“Ingin menjaga nama baik keluarga dan bisa bertahan sampai sekarang ya karena nggak mau bikin kakek saya kecewa,” dia mengungkapkan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.