BALI, KOMPAS.com - I Gde Wikarga awalnya tidak terpikirkan untuk bisnis tanaman kebun sebelumnya. Namun, justru hal tersebutlah yang kini sedang ia geluti.
Pemuda yang kini bekerja di bidang kontruksi ini, awalnya melirik bisnis tanaman pot karena ia ingin berkebun tapi tidak ada lahan luas di rumahnya.
“Saya itu dulu ingin berkebun tetapi tidak memiliki lahan dan area kosong kecuali balkon rumah. Saya berpikir bagaimana caranya agar balkon rumah saya dibuat lebih hijau dan nyaman dilihat. Akhirnya ide membuat growing kit pun ada,” ujar Gde kepada Kompas.com, Sabtu (4/8/2018).
Awal memutuskan berbisnis, Gde mulai mencari berbagai referensi. Mulai dari diskusi hingga mencari bibit yang cocok untuk ditanami.
Dia pun memutuskan beberapa bibit buah dan sayur seperti tomat, cabai, terong dan mentimun sebagai produk bisnis berkebun di pot yang diberi nama Potme Farm.
“Saya cari bahan itu diskusi dengan teman yang ahli di pertanian. Diskusi-diskusi akhirnya menemukan benih, media tanam, dan pupuk yang pas,” ucap Gde menambahkan.
Kini, untuk pasokan benih, dia bekerja sama dengan pemasok yang ada di Pulau Jawa.
Menurut Gde, yang unik dari Potme Farm justru adalah menanam bunga matahari dalam pot. Peminat dari bunga matahari ini lumayan banyak, kata dia.
“Iya bunga matahari jarang banget yang jual kalau di sini, tapi yang suka banyak,” Gde mengungkapkan.
Dia menjelaskan bahwa pasokan benih bunga matahari ini diproduksi bekerja sama dengan salah satu dosen pertanian di Universitas Udayana.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanDapatkan informasi dan insight pilihan redaksi Kompas.com
Daftarkan EmailPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.