Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Panas Bumi di Rantau Dedap Akan Sumbang Penerimaan Negara 106,87 Juta Dollar AS

Kompas.com - 05/08/2018, 22:30 WIB
Ambaranie Nadia Kemala Movanita ,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pembangkit Listrik Tenaga Panas  (PLTP) Rantau Dedap yang berada di Kabupaten Muara Enim, Kabupaten Lahat dan Kota Pagar Alam, Provinsi Sumatera Selatan telah memasuki tahap eksploitasi sumur panas bumi.

Kegiatan eksploitasi di Proyek Geothermal Rantau Dedap meliputi pengeboran 16 sumur panas bumi dan dibarengi dengan pembangunan PLTP Rantau Dedap Tahap I dengan kapasitas 86 MW oleh konsorsium PT. Rekayasa Industri dan Fuji Electric Co.

Pengeboran sumur RD-I3 ini merupakan yang pertama dari 16 sumur bor eksploitasi dengan rata-rata kapasitas sebesar 7,8 Megawatt per sumur.

Energi panas bumi menjadi salah satu prioritas nasional di bidang energi, mengingat besarnya sumber daya panas bumi Indonesia mencapai 28,5 Gigawatt. Sementara kapasitas terpasang PLTP di Indonesia saat ini sekitar 1.948,5 Megawatt.

Indonesia merupakan peringkat kedua terbesar penghasil listrik dari panas bumi di dunia setelah Amerika Serikat.

Dengan demikian, PLTP diproyeksi bisa berkontribusi ke Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) yang besar bagi negara.

Direktur Jenderal EBTKE Kementerian ESDM, Rida Mulyana, mengatakan, tambahan PNBP dari PLTP ini sebesar 106,87 juta dollar AS untuk masa eksploitasi dan pemanfaatan.

"Untuk PNBP iuran produksi atau royalti dengan asumsi pembangkitan listrik 681,9 GWh pertahun sebesar 85 juta dollar AS selama masa eksploitasi dan pemanfaatan," ujar Rida dalam keterangan tertulis, Minggu (5/8/2018).

Adapun rincian lainnya yaitu total Iuran eksplorasi sebesar 626.460 dollar AS, total iuran tetap selama eksploitasi dan pemanfaatan selama 30 Tahun sebesar 4,25 juta dollar AS, serta bonus produksi untuk tiga Kabupaten Muara Enim, Lahat dan Pagar Alam sebesar 17 juta dollar AS selama masa produksi.

"Penerimaan negara ini belum termasuk penerimaan dari sektor pajak," kata Rida.

PLTP Rantau Dedap akan dikembangkan dalam dua tahap dengan kapasitas keseluruhan sebesar 220 MW. Rencananya, tahap pertama sebesar 86 Megawatt akan operasi komersial pada pertengahan tahun 2020.

Tahap kedua sebesar 134 Megawatt ditargetkan akan operasi komersial tahun 2025. Setelah beroperasi, nantinya PLTP Rantau Dedap akan mampu mengalirkan listrik ke lebih dari 130 ribu rumah. Selain itu, pada tahap konstruksi, proyek ini akan menciptakan 1.200 lapangan kerja baru.

Kementerian ESDM telah memberikan persetujuan kepada PT. Supreme Energy Rantau Dedap (PT. SERD) untuk memasuki tahap eksploitasi melalui surat Menteri ESDM Nomor 2224/31/MEM.E/2018 pada 9 Maret 2018.

Persetujuan ini diberikan dengan pertimbangan bahwa PT. SERD telah menyelesaikan kegiatan eksplorasi pada 2010 hingga 2018 meliputi survei geosains, pembangunan infrastruktur, pengeboran enam sumur eksplorasi beserta uji sumur, dan penyusunan dokumen studi kelayakan.

PT. SERD selaku pemegang izin Panas Bumi telah mencapai financial close pada tanggal 23 Maret 2018 dengan Japan Bank for International Cooperation (JBIC), Asian Development Bank (ADB), Nippon Export and Investment Insurance (NEXI) dan international commercial banks (Mizuho Bank, Ltd., Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ, Sumitomo Mitsui Banking Corporation) sebesar USD 540 juta untuk pengembangan Unit 1.

Adapun total biaya yang dibutuhkan untuk proyek ini sekitar 700 juta dollar AS. Selain itu, PT. SERD juga telah mendapatkan penyesuaian harga melalui amandemen power purchase agreement (PPA) dengan PT. PLN (Persero) pada 6 November 2017 yang semula 8,86 sen per kWh menjadi sebesar 11,76 sen per kWh.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

Whats New
KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat Gara-gara Hujan Lebat

KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat Gara-gara Hujan Lebat

Whats New
Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Earn Smart
Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Whats New
Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Whats New
Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Whats New
Pintu Perkuat Ekosistem Ethereum di Infonesia

Pintu Perkuat Ekosistem Ethereum di Infonesia

Whats New
BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Pegadaian Bukukan Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I 2024

Pegadaian Bukukan Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I 2024

Whats New
Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun, Bulog Tunggu Arahan Pemerintah

Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun, Bulog Tunggu Arahan Pemerintah

Whats New
BTN Cetak Laba Bersih Rp 860 Miliar pada Kuartal I 2024

BTN Cetak Laba Bersih Rp 860 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah dari Sawah Hasil Teknologi Padi China

Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah dari Sawah Hasil Teknologi Padi China

Whats New
Bulog Baru Serap 633.000 Ton Gabah dari Petani, Dirut: Periode Panennya Pendek

Bulog Baru Serap 633.000 Ton Gabah dari Petani, Dirut: Periode Panennya Pendek

Whats New
Dari Perayaan HUT hingga Bagi-bagi THR, Intip Kemeriahan Agenda PUBG Mobile Sepanjang Ramadhan

Dari Perayaan HUT hingga Bagi-bagi THR, Intip Kemeriahan Agenda PUBG Mobile Sepanjang Ramadhan

Rilis
INACA: Iuran Pariwisata Tambah Beban Penumpang dan Maskapai

INACA: Iuran Pariwisata Tambah Beban Penumpang dan Maskapai

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com