Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jonan Sebut Air Lebih Penting dari Penerangan

Kompas.com - 06/08/2018, 13:26 WIB
Ridwan Aji Pitoko,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

 

JAMBI, KOMPAS.com - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan menyebut bahwa kebutuhan masyarakat akan ketersediaan air bersih lebih penting daripada penerangan.

Untuk itu, Kementerian ESDM terus mendorong pembangunan sumur bor air di wilayah-wilayah minim air bersih di seluruh Indonesia.

"Air lebih penting dari penerangan, kalau airnya kurang bagus maka tingkat kesehatan masyarakat jadi kurang bagus dan berdampak pada tingkat hidup masyarakat yang tidak bisa panjang," kata Jonan saat meresmikan sumur bor air di Desa Kemingking Lama, Muaro Jambi, Senin (6/8/2018).

Menurut Jonan, keberadaan sumur bor air tersebut diyakini bisa memudahkan masyarakat mendapatkan air bersih.

Dia menyatakan, sebelum ada sumur bor air, masyarakat di wilayah minim air bersih terpaksa harus menempuh jarak jauh hingga dua kilometer untuk mendapatkan sumber daya alam tersebut.

Oleh karenanya, Kementerian ESDM pada tahun depan menargetkan bisa membangun 750 unit sumur bor air di seluruh Indonesia. Namun, Jonan merasa jumlah tersebut tidak cukup.

"Sebenarnya saya mau menghadap ke Presiden agar memberikan peraturan khusus, tersendiri untuk membangun 3.000 sumur bor air dalam setahun biar kalau dibagi ke dalam 34 provinsi masing-masing bisa dapat sampai 100 unit sumur bor air," jelas Jonan.

Sementara itu, secara keseluruhan sejak 2005-semester I 2018, Badan Geologi Kementerian ESDM telah membangun 1.878 sumur bor air tanah di seluruh Indonesia untuk melayani 5,4 juta jiwa.

"Untuk tahun ini, pemerintah merencanakan pembangunan total 550 sumur bor, tahun depan targetnya kalau disetujui DPR 750 unit," imbuh Jonan.

Target tahun ini lebih tinggi dibanding capaian tahun lalu yang hanya 237 unit sumur bor air di 27 provinsi dan 143 kabupaten/kota.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com