JAKARTA, KOMPAS.com - Angka pertumbuhan ekonomi kuartal II 2018 menyulut optimisme bahwa iklim ekonomi Indonesia saat ini berada di posisi yang baik.
Inflasi cenderung membaik dengan tingkat konsumsi yang tinggi menjadi kombinasi apik yang membuat pertumbuhan ekonomi bertengger di angka 5,28 persen. Angkanya naik cukup mengesankan dari 5,06 pada kuartal I 2018 dan tumbuh 5,14 persen dibandingkan periode yang sama pada 2017. Namun, apakah Indonesia mampu mempertahankan capaian tersebut di kuartal III dan IV?
Kepala Badan Pusat Statistik Suhariyanto mengatakan, optimisme bahwa ekonomi Indonesia akan stabil hingga akhir tahun itu ada. Namun, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan. Pertama, tingkat inflasi harus dijaga. Pada Juli 2018, inflasi sebesar 0,28 persen.
"Inflasi harus betul-betul terkendali. Kalau tidak, ini akan menggerus daya beli," ujar Suhariyanto di kantor BPS, Jakarta, Senin (6/8/2018).
Baca juga: Sri Mulyani: Pertumbuhan Ekonomi Tinggi, Investasi Masih Rendah
Selain itu, diharapkan konsumsi rumah tangga tetap kuat. Pada kuartal II, konsumsi rumah tangga penyumbang lebih dari separuh produk domestik bruto. Sektor ini memiliki porsi sebesar 2,76 persen dari pertumbuhan ekonomi menurut pengeluaran. Sementara laju pertumbuhannya sebesar 5,14 persen.
Namun, Suhariyanto memprediksi perekonomian Indonesia pada kuartal III tak bisa seperkasa kuartal II.
"Jangan lupa, kuartal II pemicunya adalah momen Ramadhan dan Lebaran," kata Suhariyanto.
Menurut dia, tren konsumsi rumah tangga hingga transportasi akan naik saat dua momentum itu berlangsung. Terutama subsektor makanan dan pakaian. Di kuartal III, tidak ada momentum yang terlalu mendongkrak perekonomian.
Di bulan Agustus-September akan ada pertandingan bergengsi di Asia, yakni Asian Games. Meski diperkirakan konsumsi meningkat, namun dianggap belum cukup kuat menopang pertumbuhan sebagaimana Ramadhan dan Lebaran. Jika kuartal III tak cukup baik, Suhariyanto berharap di kuartal IV pertumbuhan ekonomi Indonesia bisa membaik.
"Karena ada liburan panjang persiapan Natal dan tahun baru. Kalau situasi ekonomi politik, konsumsi terjaga, maka bisa naik," kata dia.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.