Berdasarkan verifikasi Kompas.com sejauh ini, informasi ini tidak benar.
Kompas.com mengonfirmasi isi pesan berantai ini kepada Deputi Direktur Departemen Komunikasi Bank Indonesia Muslimin Anwar.
Ia mengatakan pesan yang tersebar tersebut adalah hoaks.
"Ini informasi hoaks," kata Muslimin saat dihubungi Kompas.com, Rabu (8/8/2018).
Muslimin menjelaskan, pesan seperti ini sudah beberapa kali beredar di masyarakat.
"Dulu pernah beberapa kali muncul dan sekarang diputar-putar lagi karena pesannya berantai," lanjut dia.
Muslimin mengimbau masyarakat agar lebih berhati-hati terhadap informasi yang diterima.
"Kami berharap masyarakat tidak mudah percaya dengan informasi tanpa konfirmasi yang jelas," kata Muslimin.
Tanggapan Bank Mandiri
Dihubungi secara terpisah, Corporate Secretary Bank Mandiri Rohan Hafas mengatakan, informasi ini hoaks.
"Kami pastikan isu ini hoax dan sudah beredar sejak beberapa tahun lalu," kata Rohan kepada Kompas.com, Rabu (8/8/2018).
Ia mengatakan, Bank Mandiri berharap isu seperti ini tak lagi disebarkan karena dapat menimbulkan keresahan.
"Terlebih, bank yang disebutkan dalam pesan berantai melalui aplikasi percakapan itu, adalah bank-bank besar milik Indonesia," lanjut dia.
Bagi yang menerima informasi semacam ini dan ingin mengonfirmasi kebenaran suatu informasi, dapat menghubungi call center Mandiri 14000.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.