Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[HOAKS] Pesan Berantai Stiker di ATM Bisa Rekam PIN, Ini Penjelasannya

Kompas.com - 08/08/2018, 12:06 WIB
Tim Cek Fakta

Penulis

hoaks

hoaks!

Berdasarkan verifikasi Kompas.com sejauh ini, informasi ini tidak benar.

JAKARTA, KOMPAS.com - Pesan berantai yang menyebutkan agar berhati-hati saat bertransaksi di Anjungan Tunai Mandiri (ATM) yang berstiker "Call Mandiri" diikuti pencantuman nomor telepon adalah tidak benar alias hoaks.

Dalam pesan itu disebutkan bahwa mesin ATM yang terdapat stiker seperti itu dapat merekan PIN dan berisi program yang bisa menguras saldo rekening nasabah.

Narasi yang beredar

Di media sosial, sejumlah warganet menanyakan kebenaran informasi tersebut.

Narasi yang beredar adalah sebagai berikut:

"Apabila Anda punya rekening Bank Mandiri, Bank BRI, Bank BNI, Bank BCA, dan ingin ambil uang di ATM, sedangkan di ATM ada stiker Call Mandiri dengan No. Telp 021 33131777, jangan masukkan kartu ATM Anda.

Cabut stiker itu, karena stiker itu dapat merekam PIN Anda juga berisi program untuk menguras saldo rekening dalam mesin ATM.

Mohon disebarkan ke tema-teman dan family. Itu adalah sindikat baru di Jakarta, Jogja, Surabaya, dan Medan. Sudah banyak korban. Semoga bermanfaat.

Ini info valid karena hari ini terjadi kegaduhan di RSCM Jakarta, banyak pegawai dan dokter RSCM rekening Mandiri ditarik dalam jumlah besar padalah mereka tidak bertransaksi. Akhirnya Bank Mandiri mengganti mesin ATM tersebut."

Konfirmasi BI

Kompas.com  mengonfirmasi isi pesan berantai ini kepada Deputi Direktur Departemen Komunikasi Bank Indonesia Muslimin Anwar.

Ia mengatakan pesan yang tersebar tersebut adalah hoaks.

"Ini informasi hoaks," kata Muslimin saat dihubungi Kompas.com, Rabu (8/8/2018).

Muslimin menjelaskan, pesan seperti ini sudah beberapa kali beredar di masyarakat.

"Dulu pernah beberapa kali muncul dan sekarang diputar-putar lagi karena pesannya berantai," lanjut dia.

Muslimin mengimbau masyarakat agar lebih berhati-hati terhadap informasi yang diterima.

"Kami berharap masyarakat tidak mudah percaya dengan informasi tanpa konfirmasi yang jelas," kata Muslimin.

Tanggapan Bank Mandiri

Dihubungi secara terpisah, Corporate Secretary Bank Mandiri Rohan Hafas mengatakan, informasi ini hoaks.

"Kami pastikan isu ini hoax dan sudah beredar sejak beberapa tahun lalu," kata Rohan kepada Kompas.com, Rabu (8/8/2018).

Ia mengatakan, Bank Mandiri berharap isu seperti ini tak lagi disebarkan karena dapat menimbulkan keresahan.

"Terlebih, bank yang disebutkan dalam pesan berantai melalui aplikasi percakapan itu, adalah bank-bank besar milik Indonesia," lanjut dia.

Bagi yang menerima informasi semacam ini dan ingin mengonfirmasi kebenaran suatu informasi, dapat menghubungi call center Mandiri 14000.


Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Alasan Harga BBM Nonsubsidi Pertamina Turun Per 1 Desember 2023

Alasan Harga BBM Nonsubsidi Pertamina Turun Per 1 Desember 2023

Whats New
Rencana Penyehatan Tersendat, OJK Bakal Panggil Pengurus AJB Bumiputera

Rencana Penyehatan Tersendat, OJK Bakal Panggil Pengurus AJB Bumiputera

Whats New
OJK Sebut Masih Ada 7 Dapen BUMN dalam Pengawasan Khusus

OJK Sebut Masih Ada 7 Dapen BUMN dalam Pengawasan Khusus

Whats New
Lebih 'Hijau', PLTU Paiton Pakai Biomassa Serbuk Kayu dan Bertahap Kurangi Batu Bara

Lebih "Hijau", PLTU Paiton Pakai Biomassa Serbuk Kayu dan Bertahap Kurangi Batu Bara

Whats New
Astra Otoparts Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3-S1, Simak Persyaratannya

Astra Otoparts Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3-S1, Simak Persyaratannya

Work Smart
Sensus Pertanian 2023, Jumlah Petani Gurem Naik Jadi 16,89 Juta

Sensus Pertanian 2023, Jumlah Petani Gurem Naik Jadi 16,89 Juta

Whats New
DPR Dorong Tumbuhan Kratom Masuk Daftar Tanaman Obat di Aturan Kementan

DPR Dorong Tumbuhan Kratom Masuk Daftar Tanaman Obat di Aturan Kementan

Whats New
Cara PLTU Kurangi Emisi, Olah Limbah Debu Batu Bara Jadi Bahan Bangunan

Cara PLTU Kurangi Emisi, Olah Limbah Debu Batu Bara Jadi Bahan Bangunan

Whats New
Asosiasi: Hasil Panen Kratom Lebih Besar dibandingkan Karet...

Asosiasi: Hasil Panen Kratom Lebih Besar dibandingkan Karet...

Whats New
Pengusaha Waswas Belum Ada Kejelasan Regulasi Kratom di Indonesia

Pengusaha Waswas Belum Ada Kejelasan Regulasi Kratom di Indonesia

Whats New
Saham Gajah Tunggal, Kimia Farma dan Amman Mineral Bikin IHSG Ditutup 'Menghijau'

Saham Gajah Tunggal, Kimia Farma dan Amman Mineral Bikin IHSG Ditutup "Menghijau"

Whats New
Penuhi Kebutuhan Bayi, Makuku SAP Diapers Comfort Fit Hadir di 16.000 Gerai Alfamart Seluruh Indonesia

Penuhi Kebutuhan Bayi, Makuku SAP Diapers Comfort Fit Hadir di 16.000 Gerai Alfamart Seluruh Indonesia

Whats New
Aptiknas dan Advance Digitals Tandatangani MoU di Bidang Pemasaran Digital

Aptiknas dan Advance Digitals Tandatangani MoU di Bidang Pemasaran Digital

Rilis
OJK Minta Sektor Jasa Keuangan Monitor Potensi Risiko di Tengah Gejolak Global

OJK Minta Sektor Jasa Keuangan Monitor Potensi Risiko di Tengah Gejolak Global

Whats New
Soal Aturan Penurunan Bunga Pinjol, OJK: Ditunggu Masyarakat

Soal Aturan Penurunan Bunga Pinjol, OJK: Ditunggu Masyarakat

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com