Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS EKONOMI

Usaha Pertanian Ikut Andil dalam Pertumbuhan Ekonomi Triwulan II 2018

Kompas.com - 08/08/2018, 12:14 WIB
Kurniasih Budi

Penulis

JAKARTA,  KOMPAS.com – Badan Pusat Statistik (BPS) merilis pertumbuhan ekonomi Indonesia/ Produk Domestik Bruto (PDB) triwulan II 2018 terhadap triwulan II 2017 meningkat sebesar 4,21 persen quarter to quarter (q-to-q).

Dari sisi produksi, pertumbuhan tertinggi terjadi pada lapangan usaha pertanian, kehutanan, dan perikanan sebesar 9,93 persen. Kemudian, perusahaan jasa 3,37 persen dan jasa lainnya 3,30 persen.

Struktur PDB dan pertumbuhan ekonomi menurut lapangan usaha triwulan II 2018 year on year (y-on-y) dibanding tahun sebelumnya, sektor pertanian berada di urutan kedua struktur PDB sebesar 13,63 persen, dengan pertumbuhan ekonomi 4,76 persen.

Sementara itu, sektor industri ada pada peringkat pertama struktur PDB sebesar 19,83 persen, dengan pertumbuhan ekonomi lebih rendah 3,97 persen.

Hortikultura dan peternakan berkontribusi besar

Ternak domba yang dikespor pada 2018 ini adalah domba jantan jenis ekor tipis yang diperuntukkan sebagai hewan ternak.KOMPAS.COM/Alek Kurniawan Ternak domba yang dikespor pada 2018 ini adalah domba jantan jenis ekor tipis yang diperuntukkan sebagai hewan ternak.

BPS mencatat beberapa fenomena sebagai faktor pendukung sektor pertanian menjadi yang paling kuat dalam laju pertumbuhan lapangan usaha pertanian, kehutanan, dan perikanan (y-on-y).

Fenomena itu adalah puncak panen raya padi yang terjadi pada Maret 2018 dan masih berlangsung hingga akhir triwulan II 2018.

Selain itu, cuaca lebih kondusif dibandingkan tahun lalu sehingga produksi sayur-sayuran dan buah-buahan meningkat.

Faktor lainnya, pengembangan teknologi budi daya dan pakan mandiri yang dikembangkan Kementerian Kelautan dan Perikanan memberikan pengaruh positif terhadap peningkatan produksi perikanan budi daya.

Baca juga: Keramba Jaring Apung Lepas Pantai Bakal Beroperasi Akhir Tahun Ini

Dalam ringkasan Rilis Pertumbuhan Ekonomi Triwulan II 2018 BPS, sub-sektor pertanian yang tumbuh meningkat adalah tanaman hortikultura. Khususnya, produksi sayuran dan buah-buahan serta peternakan pada produk unggas.

Direktur Jenderal Hortikultura, Kementerian Pertanian Suwandi menjelaskan, pada triwulan II 2018 memang merupakan masa tanam. Di samping itu, ada upaya besar untuk mendorong ekspor.

"Di triwulan kedua memang kita masuk masa produksi untuk tanaman hortikultura. Ini juga bisa dilihat dari upaya kita meningkatkan ekspor," kata Suwandi dalam pernyataan tertulis, Rabu (8/8/2018).

Ekspor hasil pertanian dan peternakan

Sementara itu, Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan I Ketut Diarmitha menyatakan, kebijakan bidang peternakan sudah di jalur yang benar.

"Artinya pembangunan sub-sektor peternakan sudah on the track, dan berhasil memberikan kontribusi pertumbuhan ekonomi nasional. Ekspor obat hewan kita telah menembus 82 Negara. Tahun ini kita juga sudah berhasil meningkatkan ekspor produk ayam olahan dan telur ke beberapa negara termasuk Jepang, serta telur berembrio ke Myanmar," ujar dia.

Sebagai informasi, data BPS menyebutkan kontribusi volume ekspor 2017 untuk sub-sektor peternakan merupakan yang terbesar pada kelompok hasil ternak, yakni sebesar 64,07 persen. Salah satu kelompok hasil ternak tersebut adalah daging ayam.

.THINKSTOCK .

Adapun negara tujuan ekspor sub-sektor peternakan terbanyak adalah Hongkong (23,10 persen) dan China (21,96 persen). Sejauh ini, secara keseluruhan peternakan Indonesia sudah mampu menembus lebih dari 110 negara.

Secara khusus, ekspor daging ayam 2017 mencapai sebesar 325 ton, meningkat 1.800 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Begitu juga dengan ekspor telur unggas sebanyak 386 ton atau meningkat 27,39 persen dibanding 2016.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

Whats New
Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Whats New
KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com