Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PNM Tekan NPL di Bawah 2,5 Persen

Kompas.com - 09/08/2018, 10:08 WIB
Ambaranie Nadia Kemala Movanita ,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Permodalan Nasional Madani (PNM) menargetkan non-perform loans (NPL) atau kredit bermasalah serendah mungkin. Direktur Utama PNM Arief Mulyadi mengatakan, tahun ini, PNM menekan NPL di bawah 2,5 persen.

"Sebab itu ukuran suistainability bisnis PNM dan menjadi indikator program pembiayaan mereka berhasil," ujar Arief di Bantul, Yogyakarta, Rabu (8/8/2018).

Arief mengatakan, ketaatan membayar kredit menjadi indikator keberhasilan penyaluran pembiayaan kepada nasabah.

PNM mencatat, semester pertama 2018, NPL program Unit Layanan Modal Mikro (ULaMM) sebesar 2,14 persen dan Membina Ekonomi Keluarga Sejahtera (Mekaar) sebesar 0,15 persen. Menurut Arief, angka tersebut sudah lebih baik ketimbang capaian tahun sebelumnya.

Baca juga: Manfaatkan Data Medsos Nasabah, NPL Kredivo di Bawah 5 Persen

"Tahun lalu NPL di atas 3 persen. Sekitar 3,4 - 3,5 persen," kata Arief.

Arief mengatakan, salah satu penyebab NPL masih di atas 2 persen karena ada beberapa proses bisnis yang masih butuh perbaikan. Misalnya, kata dia, ada usaha mikro kecil di kawasan tambang yang turun karena produksi tambangnya juga lesu. Ada pula beberapa sektor yang belum tersentuh secara menyeluruh.

"Tapi saat ini sudah kami perbaiki," kata dia.

Saat ini, PNM terlebih dulu menjangkau hulu dengan melihat potensi di masing-masing daerah. Semisal di Tasikmalaya, potensi tekstil dan kerajinan jahit menjahit cukup besar. Hanya dalam waktu satu atau dua jam, pekerjanya bisa menghasilkan sehelai seragam. Dalam sehari, bisa menghasilkan puluhan pakaian.

"Kalau sudah memenuhi requirement seragam tadi, makin hari kan semakin meningkat keahliannya," kata Arief.

"Kita sudah persiapkan sesuatu yang bisa mereka penuhi dan bisa meleverage usaha mereka," lanjut dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com