Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dirut AP II Paparkan Skema "Low Cost Carrier" Terminal di Soekarno-Hatta

Kompas.com - 09/08/2018, 14:10 WIB
Kontributor Amerika Serikat, Andri Donnal Putera,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Utama PT Angkasa Pura II Muhammad Awaluddin memaparkan skema rencana untuk Low Cost Carrier Terminal (LCCT) atau terminal khusus maskapai berbiaya rendah di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang. Dia memastikan LCCT di Bandara Soekarno-Hatta akan bertempat di Terminal 1 dan 2.

"Prosesnya sekarang sudah dimulai, Terminal 1 jadi LCCT domestik, Terminal 2 jadi LCCT domestik dan internasional, lalu Terminal 3 jadi full service carrier domestik dan internasional," kata Awaluddin saat ditemui dalam diskusi di Menara BCA, Kamis (9/8/2018).

Awalnya, AP II memang merencanakan untuk merevitalisasi Terminal 1 dan 2 dalam rangka menambah kapasitas penumpang per tahunnya. Belakangan, pemerintah melalui arahan Presiden Joko Widodo yang hendak menggenjot industri sektor pariwisata menugaskan AP II untuk membuat LCCT.

Kehadiran LCCT dinilai bisa meningkatkan jumlah turis, baik domestik maupun internasional, karena harga tiket yang ditawarkan maskapai terhitung murah dan kompetitif. Namun, untuk mewujudkan hal tersebut maskapai butuh terminal atau bandara khusus untuk LCC karena berpengaruh pada perhitungan harga tiket yang salah satu komponennya adalah Passenger Service Charge (PSC) atau airport tax.

Baca juga: Empat Bandara Angkasa Pura II Siap Menyambut Asian Games 2018

"Kami asumsikan, (kapasitas penumpang per tahun) Terminal 1 dan Terminal 2 increase 100 persen jadi total 36 juta," tutur Awaluddin.

Total anggaran yang dikeluarkan untuk membuat Terminal 1 dan 2 menjadi LCCT adalah Rp 3,7 triliun, dengan rincian Rp 1,9 triliun untuk Terminal 1 dan Rp 1,8 triliun untuk Terminal 2. Semua biaya tersebut berasal dari internal AP II atau self financing.

Rencananya, LCCT sudah bisa dioperasikan paling cepat akhir tahun ini dan paling lambat tahun 2019. Setelah membuat LCCT, AP II akan membangun Terminal 4 untuk mengakomodasi pertumbuhan pergerakan penumpang dan pesawat yang pertumbuhannya makin pesat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Whats New
Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Work Smart
INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

Whats New
Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Whats New
Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal 'Jangkar' Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal "Jangkar" Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Whats New
Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Whats New
Lebaran 2024, KAI Sebut 'Suite Class Compartment' dan 'Luxury'  Laris Manis

Lebaran 2024, KAI Sebut "Suite Class Compartment" dan "Luxury" Laris Manis

Whats New
Rupiah Melemah Sentuh Rp 16.200, Mendag: Cadangan Divisa RI Kuat, Tidak Perlu Khawatir

Rupiah Melemah Sentuh Rp 16.200, Mendag: Cadangan Divisa RI Kuat, Tidak Perlu Khawatir

Whats New
Rasio Utang Pemerintahan Prabowo Ditarget Naik hingga 40 Persen, Kemenkeu: Kita Enggak Ada Masalah...

Rasio Utang Pemerintahan Prabowo Ditarget Naik hingga 40 Persen, Kemenkeu: Kita Enggak Ada Masalah...

Whats New
Giatkan Pompanisasi, Kementan Konsisten Beri Bantuan Pompa untuk Petani

Giatkan Pompanisasi, Kementan Konsisten Beri Bantuan Pompa untuk Petani

Whats New
IHSG Turun 19,2 Poin, Rupiah Melemah

IHSG Turun 19,2 Poin, Rupiah Melemah

Whats New
Catat, Ini Jadwal Perjalanan Ibadah Haji Indonesia 2024

Catat, Ini Jadwal Perjalanan Ibadah Haji Indonesia 2024

Whats New
Pada Liburan ke Luar Negeri, Peruri Sebut Permintaan Paspor Naik 2,5 Lipat Pasca Pandemi

Pada Liburan ke Luar Negeri, Peruri Sebut Permintaan Paspor Naik 2,5 Lipat Pasca Pandemi

Whats New
Jakarta, Medan, dan Makassar  Masuk Daftar Smart City Index 2024

Jakarta, Medan, dan Makassar Masuk Daftar Smart City Index 2024

Whats New
Pentingnya Transparansi Data Layanan RS untuk Menekan Klaim Asuransi Kesehatan

Pentingnya Transparansi Data Layanan RS untuk Menekan Klaim Asuransi Kesehatan

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com