Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Masyarakat Perkotaan Makin Senang Belanja Susu Kemasan secara "Online"

Kompas.com - 09/08/2018, 18:30 WIB
Putri Syifa Nurfadilah,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Tren belanja online yang marak membuat masyarakat perkotaan memilih untuk berbelanja kebutuhan rumah tangga lewat dunia maya.

Seperti hasil riset oleh Tetra Pak Index (TPI) 2018 bahwa kategori belanja kebutuhan makanan dan minuman yang sering dibeli oleh konsumen dalam e-grocery adalah produk susu.

"Mungkin karena konsumen tidak mau ribet, susu kemasan volume dan beratnya besar, sedangkan kalau beli banyak bisa repot. Oleh karena itu, mereka memilih untuk e-grocery," ujar Communications Manager Tetra Pak Indonesia Gabrielle Angriani di Hotel Ritz-Carlton Pacific Place, Kamis (9/8/2018).

Hal senada juga diungkapkan oleh Associate Vice President of O2O Business Bukalapak Rahmat Danu Andika. Selama semester I 2018 Bukalapak mencatat jika susu menempati urutan pertama dalam kategori minuman siap saji (ready to drink/RTD) dengan persentase 6,18 persen.

"Perkembangan besar, khusus RTD most of them puluhan juta botol dalam 6 bulan di transaksi e-commerce Bukalapak. Trennya e-grocery kalau dari sisi e-commerce sendiri pertumbuhannya besar. Ini yang menarik, dari top 5 most purchased grocery items di Bukalapak yang pertama adalah susu dengan 6,18 persen," ujar Rahmat.

Tak berbeda jauh dengan Bukalapak, Managing Director Happt Fresh Indonesia Filippo Candrini mengatakan, saat ini yang paling banyak diminati oleh konsumennya dalam berbelanja adalah susu dalam kemasan.

"Susu kemasan yang paling unggul diikuti oleh fresh product, kebutuhan rumah tangga dan kebutuhan dapur," ungkap Filippo.

Sementara itu, mengenai pertumbuhan e-grocery hasil survei Tetra Pak Index (TPI) 2018 kepada 5 negara yakni Amerika, Inggris, Saudi Arabia, China, dan Korea Selatann menunjukkan pertumbuhan transaksi e-grocery dari tahun 2012-2022 sekitar 17,4 persen.

“Pertumbuhan ini sangat signifikan, market e-grocery sangat berpotensi untuk berkembang khususnya di Indonesia yang populasi penduduk dan pengguna smartphone banyak. Pertumbuhannya bisa 17,4 persen. Dibandingkan dengan pertumbuhan grocery di super market yang hanya 2,2 persen serta mini market yang hanya 3,8 persen,” ujar Gabrielle.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com