Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dirut BEI: IHSG Tahun Politik Cenderung Naik

Kompas.com - 10/08/2018, 14:43 WIB
Ridwan Aji Pitoko,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Utama PT Bursa Efek Indonesia (BEI) Inarno Djayadi menyatakan bahwa persoalan pemilu terutama pemilihan presiden (pilpres) tidak terlalu memengaruhi indeks saham di Pasar Modal Indonesia.

Hal tersebut pun berlaku pada penetapan calon presiden dan calon wakil presiden sebelum pilpres digelar.

"Soal pemilu saya melihat dari tren tiga pemilu terakhir, 2004, 2009, dan 2014 memang enggak terlihat dampaknya, enggak ada pengaruh antara pemilu terkait penurunan indeks," jelas Inarno di Gedung BEI, Jakarta, Jumat (10/8/2018).

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada tahun politik pemilu presiden malah cenderung mengalami peningkatan.

Baca juga: Saham Saratoga Menguat, Prabowo-Sandiaga Bisa Penuhi Harapan Pasar?

Jika dilihat dari data BEI, IHSG pada 2004 ada pada level 1,000.233 atau tumbuh 44,56 persen dari tahun 2003 yang hanya 691.895.

Hal sama terjadi saat tahun 2009. Kala itu, IHSG meroket 86,98 persen ke level 2,534.356 setelah pada 2008 hanya ada di level 1,355.408.

Kemudian pada 2014, IHSG kembali mengalami kenaikan sebesar 22,29 persen ke level 5,226.947 dari sebelumnya hanya 4,274.177.

"Crash indeks itu hanya terjadi ketika 2008 akibat krisis global," ucap Inarno.

Pada periode tersebut, pergerakan IHSG merosot hingga 50,64 persen dari 2007. IHSG 2008 anjlok ke level 1,355.408 setelah pada tahun sebelumnya berada pada level 2,745.826.

Sementara itu, Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Hoesen juga mengamini ucapan Inarno tersebut.

Menurut dia, para pelaku pasar lebih melihat stabilitas ekonomi dan pasar keuangan di Indonesia.

"Kita sebagai otoritas melihatnya dari pengalaman Pemilu 2014 rasanya tidak ada dampak atau kejadian yang signifikan. Artinya politik di kita diapresiasi karena pemilihan langsung paling aman sedunia. Tidak pernah rusuh dan tidak ada kejadian, mudah-mudahan 2019 akan berlangsung dengan baik," tuturnya.

Hoesen menambahkan, pasar modal Indonesia terutama BEI saat ini telah lebih kuat dalam melakukan pengawasan aliran dana masuk jelang pemilu 2019, seperti halnya pencucian uang dana-dana panas pendukung dari pasangan calon.

"Untuk pemantauan tadi ada aliran dari mana ke mana itu jadi standar, bukan spesfik untuk tahun politik saja. Sekarang infrastruktur kita sudah ada dan kita sedang berupaya negara menjadi negara yang mendapatkan rating baik dalam pengawasan terhadap pencucian uang," sambung Hoesen.

Adapun penguatan IHSG terjadi pada Jumat pagi atau tepat sehari setelah penetapan capres dan cawapres untuk Pemilu 2019 mendatang.

IHSG pada Jumat pagi dibuka menguat 25,25 poin atau 0,42 persen menjadi 6.090,50 setelah pada Kamis (9/8/2018) ditutup melemah 29,57 poin ke angka 6.065,25.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

IPB Kembangkan Padi 9G, Mentan Amran: Kami Akan Kembangkan

IPB Kembangkan Padi 9G, Mentan Amran: Kami Akan Kembangkan

Whats New
Konsorsium Hutama Karya Garap Proyek Trans Papua Senilai Rp 3,3 Triliun

Konsorsium Hutama Karya Garap Proyek Trans Papua Senilai Rp 3,3 Triliun

Whats New
Kementerian PUPR Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1, Ini Syaratnya

Kementerian PUPR Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1, Ini Syaratnya

Work Smart
Juwara, Komunitas Pemberdayaan Mitra Bukalapak yang Antarkan Warung Tradisional Raih Masa Depan Cerah

Juwara, Komunitas Pemberdayaan Mitra Bukalapak yang Antarkan Warung Tradisional Raih Masa Depan Cerah

BrandzView
Rupiah Melemah Tembus Rp 16.200 Per Dollar AS, Apa Dampaknya buat Kita?

Rupiah Melemah Tembus Rp 16.200 Per Dollar AS, Apa Dampaknya buat Kita?

Whats New
Dollar AS Tembus Rp 16.200, Kemenkeu Antisipasi Bengkaknya Bunga Utang

Dollar AS Tembus Rp 16.200, Kemenkeu Antisipasi Bengkaknya Bunga Utang

Whats New
Bawaslu Buka 18.557 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Prioritas Kebutuhannya

Bawaslu Buka 18.557 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Prioritas Kebutuhannya

Whats New
Ingin Produksi Padi Meningkat, Kementan Kerahkan 3.700 Unit Pompa Air di Jatim

Ingin Produksi Padi Meningkat, Kementan Kerahkan 3.700 Unit Pompa Air di Jatim

Whats New
Kemenhub Buka 18.017 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Kemenhub Buka 18.017 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Whats New
Melalui Pompanisasi, Mentan Amran Targetkan Petani di Lamongan Tanam Padi 3 Kali Setahun

Melalui Pompanisasi, Mentan Amran Targetkan Petani di Lamongan Tanam Padi 3 Kali Setahun

Whats New
Konflik Iran-Israel Bisa Picu Lonjakan Inflasi di Indonesia

Konflik Iran-Israel Bisa Picu Lonjakan Inflasi di Indonesia

Whats New
Kartu Prakerja Gelombang 66 Resmi Dibuka, Berikut Persyaratannya

Kartu Prakerja Gelombang 66 Resmi Dibuka, Berikut Persyaratannya

Whats New
Kemensos Buka 40.839 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Kemensos Buka 40.839 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Whats New
Pemudik Lebaran 2024 Capai 242 Juta Orang, Angka Kecelakaan Turun

Pemudik Lebaran 2024 Capai 242 Juta Orang, Angka Kecelakaan Turun

Whats New
Pasar Sekunder adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

Pasar Sekunder adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

Work Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com