Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

GPN Diimplementasikan, Mastercard Bangun Fasilitas Pemrosesan Data di Indonesia

Kompas.com - 10/08/2018, 19:53 WIB
Bambang P. Jatmiko

Editor

SORONG, KOMPAS.com – Bank Indonesia mengungkapkan Mastercard akan segera membangun fasilitas pemrosesan data (data processing) di Indonesia, sehubungan dengan pengimplementasian Gerbang Pembayaran Nasional.

Direktur Departemen Pengawasan dan Kebijakan Sistem Pembayaran Bank Indonesia Pungky P Wibowo mengatakan, Mastercard akan menggandeng dua dari empat perusahaan switching nasional untuk pembangunan fasilitas data processing tersebut.

“Selama ini Mastercard memproses data transaksi kartu debit di Amerika. Dengan data processing tersebut, nantinya Mastercard akan memproses data nasabah kartu debit di Indonesia,” ujarnya Jumat (10/8/2018).

Menurut Pungky, Mastercard telah bertemu dengan Bank Indonesia untuk menyampaikan rencana tersebut. Bank sentral sendiri telah mempersilakan bagi perusahaan tersebut untuk melanjutkan bisnisnya.

“Mereka melakukan pembicaraan B to B. Bukan sharing saham, namun bagi hasil keuntungan antara Mastercard dengan dua perusahaan switching tersebut. Kami hanya menggarisbawahi besaran biaya transaksi off us maksimal 1 persen,” lanjut Pungky.

Meski Mastercard masuk, bukan berarti nantinya kartu GPN bisa digunakan di luar negeri. Bank Indonesia tetap membatasi kartu debit GPN hanya untuk di dalam negeri lantaran pengunaan kartu ini cukup kecil di luar negeri.

Bank sentra mencatat, hanya 3 persen transaksi masyarakat Indonesia di luar negeri menggunakan kartu debit. Selebihnya 97 persen menggunakan kartu kredit.

GPN adalah suatu sistem yang menghubungkan berbagai pembayaran elektronik atau transaksi non tunai pada semua instrumen bank dalam satu sistem pembayaran.

Masyarakat tidak perlu lagi mencari mesin EDC dari bank yang sama dengan kartu yang dimiliki karena semua kartu yang berlogo GPN dapat digunakan pada seluruh mesin EDC di Indonesia.

GPN merupakan program yang dinisiasi oleh Bank Indonesia dan secara resmi telah diluncurkan pada 4 Desember 2017 lalu.

Setelah peluncuran gerbang pembayaran nasional ( GPN), seluruh transaksi debit yang dilakukan di Indonesia akan diproses di dalam negeri meski di kartu debit bank tertulis Visa dan Mastercard.

Alhasil, pendapatan kedua perusahaan yang bermarkas di Amerika Serikat ini berpotensi menyusut.

Tercatat empat perusahaan switching di Indonesia, yakni PT Artajasa Pembayaran Elektronis (ATM Bersama), Rintis Sejahtera (ATM Prima), PT Daya Network Lestari ( ATM Alto), dan PT Jalin Pembayaran Nusantara (JPN).

Dengan kewajiban transaksi pembayaran di Indonesia, seluruh transaksi harus di-routing di dalam negeri sehingga bisa menghemat biaya yang selama ini dibebankan ke nasabah.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com