Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS EKONOMI

Karantina Pertanian Pastikan Kesehatan 17 Kuda Asian Games Asal Belgia

Kompas.com - 12/08/2018, 21:48 WIB
Kurniasih Budi

Penulis

Hal ini karena Uni Eropa memiliki kelebihan dengan sistem kesehatan yang sangat baik dan seleksi yang sangat ketat, atau sering disebut dengan istilah High Health Performance (HPP).

Status kesehatan hewan asal Uni Eropa pun telah memenuhi standar EDFZ atau standar zona bebas penyakit kuda.

Berdasarkan ketentuan dan persyaratan karantina, terdapat tiga penyakit penting pada kuda yang perlu dipastikan statusnya sebelum diperbolehkan masuk ke arena Asian games, yaitu Dourine, Glanders dan Equine Infectious Anemia (EIA).

Hal ini sesuai dengan persyaratan EDFZ dan Permentan No. 28 Tahun 2018 tentang Tindakan Karantina Hewan terhadap pemasukan dan pengeluaran kuda untuk perlombaan, pemeriksaan terhadap penyakit EIA, Glanders dan Dourine wajib dilakukan.

Meskipun  kuda asal Uni Eropa telah memenuhi standar EDFZ, sistem karantina untuk kuda pada lomba Equestrian ini harus tetap dilaksanakan.

“Sistem karantina untuk kuda lomba ini harus tetap dijalankan. Karena kuda–kuda tersebut harus dicek sesuai dengan identitasnya, tidak boleh keluar dari IKH termasuk venue yang juga ditetapkan sebagai IKH,” jelas Agus.

Paspor khusus kuda

Satu pekan jelang perhelatan Asian Games XVIII tahun 2018 digelar, 17 ekor kuda peserta cabang olah raga equestrian asal kota Liege, Belgia mendarat di Bandara Soekarno-Hatta, Sabtu (11/8/2018)Dok. Humas Kementan Satu pekan jelang perhelatan Asian Games XVIII tahun 2018 digelar, 17 ekor kuda peserta cabang olah raga equestrian asal kota Liege, Belgia mendarat di Bandara Soekarno-Hatta, Sabtu (11/8/2018)

Selain memastikan kesehatan dan keamanan, pengecekan identitas kuda-kuda atlet Asian Games dilakukan dengan menyesuaikan nomor microchip kuda dengan Health Certificate (HC) dan paspornya.

Paspor yang dimiliki kuda-kuda ini sama dengan data diri kuda yang ada di dalam sebuah microchip.

Setiap kuda yang mengikuti pertandingan akan dipasangkan microchip di bawah kulit di daerah leher kuda.

Microchip berisi deretan angka atau kode khusus yang menandakan kuda tersebut dibaca dengan menggunakan reader khusus. Deretan angka atau kode khusus tersebut harus sama dengan yang tertera dalam paspor kuda.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Terkini Lainnya

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Whats New
KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

Whats New
Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com