Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS EKONOMI

Indonesia Pelopor dalam Regulasi Pengendalian Resistensi Antibiotik

Kompas.com - 13/08/2018, 11:10 WIB
Kurniasih Budi

Editor

Imron Suandy selaku Delegasi Indonesia pada pertemuan tersebut mengatakan, pada pertemuan ACGL ke 6 ini semua negara anggota ASEAN sepakat untuk merumuskan bersama langkah-langkah komunikasi yang tepat dalam menyampaikan bahaya resistensi antibiotik dan peran serta masyarakat dalam mencegahnya.

"Berbagai kegiatan komunikasi dan pesan kunci terkait AMR kepada pemangku kepentingan khususnya masyarakat kita bahas bersama,” kata dia.

Baca juga: Udara 19 Kota Diperiksa Gen Kebal Antibiotiknya, Bandung Bagaimana?

Menurutnya, strategi komunikasi dan advokasi resistensi antimikroba tingkat regional sebelumnya telah sepakati oleh para Menteri Pertanian se-Asia Tenggara untuk menjadi pedoman bagi semua negara anggota ASEAN dalam memberikan arah yang tepat pada pelaksanaan kerangka kerja, serta untuk menyempurnakan dan mengembangkan kesadaran terkait AMR.

Imron menyebutkan, saat ini Indonesia sudah memiliki Rencana Aksi Nasional yang merupakan hasil pemikiran dan konsep bersama dari berbagai sektor.

Konsep yang disusun sejalan dengan 5 (lima) tujuan strategi global yaitu:

1. Meningkatkan pemahaman, kepedulian dan kesadaran terkait resistensi antimikroba.

2. Memperkuat pengetahuan dan basis data (evidence) melalui surveillans & penelitian.

3. Melakukan upaya pencegahan infeksi yang efektif melalui penerapan higiene, sanitasi, dan biosecurity.

4. Mengoptimalkan penggunaan antimikroba.

5. Mengembangkan investasi yang berkelanjutan berbasis ketersediaan sumber daya lokal dalam penemuan obat-obatan baru, alat diagnostik, vaksin dan intervensi lainnya dalam upaya pengobatan.

Sosialisasi antimikroba

Menurutnya, Indonesia telah mengedukasi seluruh lapisan masyarakat (stakeholder) baik swasta maupun perguruan tinggi pemerintah dalam penggunaan antimikroba melalui berbagai kegiatan yang diikuti masyarakat.

Kegiatan tersebut bertujuan untuk mengembangkan inovasi dan pesan kunci yang kreatif terkait kampanye penggunaan antimikroba yang bijak dan bertanggung jawab dalam mengendalikan resistensi antimikroba.

“Bentuk edukasi yang sudah kita lakukan dalam bentuk kegiatan seperti Studium General (Kuliah Umum) di perguruan tinggi,  kampanye lewat kegiatan CFD, dan perlombaan essai,  pembuatan video pendek terkait AMR, penyebaran informasi melalui media sosial (FB,  Instagram, Twitter, dan You Tube),” kata Imron Suandi.

Ia berharap, pemahaman masyarakat lebih meningkat dalam penggunaan antimikroba yang  cerdas dan bijak.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com