Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS EKONOMI

Menaker Dorong Orangtua Titipkan Anak di Pesantren

Kompas.com - 13/08/2018, 15:16 WIB
Kurniasih Budi

Editor

BEKASI, KOMPAS.com - Menteri Ketenagakerjaan M. Hanif Dhakiri mendorong masyarakat ikut memperkuat pendidikan Islam dan memperkuat pondok pesantren.

Oleh karenanya, Menaker meminta agar para orangtua agar menitipkan pendidikan anak-anak kepada pondok pesantren.

"Jangan ragu-ragu dan khawatir dengan pesantren. Kita harus makmurkan pesantren untuk mendidik akhlak, karakter dan kemandirian anak-anak kita semua, " ujar Menaker M. Hanif Dhakiri dalam pernyataan tertulis, Senin (13/8/2018).

Hal itu juga disampaikan Hanif saat peringatan Haul ke-16 KH Muhammad Muhadjirin Amsar Addary Allah Yarham di Pondok Pesantren Annida Al Islamy yang terletak di Jalan KH Mas Mansur, Bekasi, Jawa Barat, Minggu (12/8/2018).

Baca juga: Pondok Pesantren Punya Peran Penting Mencegah Terorisme

Pada peringatan haul tersebut, Walikota Bekasi terpilih Rahmat Effendi, KH. Mahfudhz Asirun (Ponpes Al-Itqon), KH. Syarifudin Abdul Ghoni MA (Ponpes Al Hidayah, Jakarta Barat), dan KH Aiz Muhajirin (Annida Al-Islamy), serta sekira 2.000 jemaah hadir.

Menteri Ketenagakerjaan M. Hanif Dhakiri saat peringatan Haul ke-16 KH Muhammad Muhadjirin Amsar Addary Allah Yarham di Pondok Pesantren Annida Al Islamy yang terletak di Jalan KH Mas Mansur, Bekasi, Jawa Barat, Minggu (12/8/2018)Dok. Humas Kementan Menteri Ketenagakerjaan M. Hanif Dhakiri saat peringatan Haul ke-16 KH Muhammad Muhadjirin Amsar Addary Allah Yarham di Pondok Pesantren Annida Al Islamy yang terletak di Jalan KH Mas Mansur, Bekasi, Jawa Barat, Minggu (12/8/2018)

Menaker Hanif menegaskan, harus dipastikan pesantren tetap tumbuh di Indonesia. Menurut dia, Islam di Indonesia bakal semakin kuat seiring pertumbuhan pesantren.

"Islam-nya pesantren, Islam yang bisa terus berdialog dan berjalan bersama-sama dengan nasionalisme. Itu yang penting," kata Menaker Hanif.

Dengan demikian, ia melanjutkan, anak-anak yang dididik di pesantren akan tumbuh menjadi pribadi yang taat, beriman, sekaligus cinta kepada NKRI tidak pernah hilang.

Baca juga: Mentan Resmikan Program Pemberdayaan Ekonomi Umat Berbasis Pesantren

Menaker Hanif mengungkapkan untuk menghadapi tantangan di era persaingan saat ini, maka  generasi muda Islam harus menyiapkan dua hal.

Pertama soal akhlak atau karakter sebagai dasar utama kepribadian. Karakter dibagi dua yakni karakter yang sifatnya moral, kejujuran terkait masalah moral. Kedua, karakter terkait kinerja. Misalnya kerja keras, disiplin, mandiri dan lain sebagainya.

"Keduanya harus dimiliki generasi muda Islam  agar tumbuh menjadi pribadi yang taat, pribadi berakhlakul karimah tapi sanggup bersaing dalam dunia yang persaingan sekarang ini," kata Menaker Hanif.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Whats New
Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Anlisis dan Rekomendasi Sahamnya

Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Anlisis dan Rekomendasi Sahamnya

Whats New
Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Whats New
Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km/Jam, Perjalanan Terlambat

Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km/Jam, Perjalanan Terlambat

Whats New
BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

Whats New
[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

Whats New
KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat Gara-gara Hujan Lebat

KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat Gara-gara Hujan Lebat

Whats New
Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Earn Smart
Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Whats New
Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Whats New
Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Whats New
Pintu Perkuat Ekosistem Ethereum di Infonesia

Pintu Perkuat Ekosistem Ethereum di Infonesia

Whats New
BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Pegadaian Bukukan Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I 2024

Pegadaian Bukukan Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I 2024

Whats New
Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun, Bulog Tunggu Arahan Pemerintah

Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun, Bulog Tunggu Arahan Pemerintah

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com