Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berita Populer: Imbas Turki ke Rupiah hingga Hoaks Sri Mulyani Akan Jual Bali

Kompas.com - 14/08/2018, 06:03 WIB
Erlangga Djumena

Editor

1. Mata Uang Turki Anjlok, Adakah Imbasnya ke Rupiah?

Dirundung krisis ekonomi, nilai tukar mata uang Turki lira merosot tajam. Hingga Jumat (10/8/2018) lalu, posisi lira anjlok 15,88 persen ke level 6,4323 per dollar Amerika Serikat (AS). Dihitung sejak awal tahun, lira telah melemah 42 persen terhadap dollar AS.

Sebagai sesama mata uang emerging market, depresiasi mendalam yang dialami lira berpotensi ikut menyeret rupiah. Apalagi, nilai tukar mata uang rupiah sendiri masih belum begitu stabil lantaran beberapa sentimen domestik maupun eksternal yang menyelimuti.

Ekonom Samuel Sekuritas Indonesia Ahmad Mikail menjelaskan, indeks MSCI emerging market sudah turun sekitar 1,2 persen dalam sehari pada Jumat akhir pekan lalu. Sementara cukup banyak saham dalam negeri yang menempati indeks tersebut.

"Net foreign sell di pasar saham domestik sepertinya akan mulai terjadi besok (Senin)," kata Mikail, Minggu (12/8/2018).

Baca selengkapnya:  Mata Uang Turki Anjlok, Adakah Imbasnya ke Rupiah?

2. [HOAKS] Pernyataan Sri Mulyani Akan Jual Bali untuk Bayar Utang Negara

Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati mengklarifikasi informasi yang menyebutkan bahwa ia mengeluarkan pernyataan akan menjual Pulau Bali untuk membayar utang negara.

Melalui akun resmi Instagram dan Facebook-nya, Menteri Sri Mulyani menyatakan bahwa informasi itu hoaks alias tidak benar.

Informasi yang beredar Dalam klarifikasinya, Sri Mulyani menyebutkan bahwa informasi ini sudah beredar sejak Oktober 2017, kemudian dimunculkan lagi oleh salah satu akun Facebook Sandy Yah, pada Jumat (10/8/2018).

SY mengunggah tangkapan layar berita tersebut dan mendapatkan banyak tanggapan serta dibagikan ulang oleh akun Facebook lain.

Baca selengkapnya:  [HOAKS] Pernyataan Sri Mulyani Akan Jual Bali untuk Bayar Utang Negara

3. IHSG Ambrol, Ini Saham Paling Banyak Dijual Asing

 Indeks Harga Saham Gabungan ( IHSG) tumbang 200 poin atau 3,29 persen pada sesi pertama Senin (13/8/2018) menjadi 5.877,04.

Net sell asing sampai sesiangan ini sudah mencapai Rp 505 miliar di pasar reguler, dan Rp 500 miliar di pasar keseluruhan.

Saham dengan net sell terbesar sampai akhir sesi pertama ini antara lain: PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI), dengan net sell Rp 112 miliar. PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk (TLKM), dengan net sell sebesar Rp 85,2 miliar. PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI), dengan net sell Rp 83 miliar

Baca selengkapnya: IHSG Ambrol, Ini Saham Paling Banyak Dijual Asing

4. Bukukan 250.000 Dollar AS di Usia 28 Tahun, Pria Ini Punya Tips Jitu

Anak muda yang menetap di Minneapolis, Amerika Serikat, dengan menggunakan nama samaran Sean telah berhasil membukukan 250.000 dollar AS saat ini. Pria berusia 28 tahun ini berencana untuk pensiun dengan nyaman di usia 37 tahun nanti.

Dia menghemat sebagian besar dari gaji 80.000 dollar AS yang dia dapat dan memfokuskan penghematan 60 persennya pada tiga biaya: rumah, transportasi, dan makanan. Seperti yang dia tunjukkan pada blognya, rata-rata orang Amerika menghabiskan 70 persen dari anggaran tahunan mereka untuk tiga biaya ini.

"Jika Anda dapat membatasi pengeluaran pada hal itu, di situlah penghematan besar akan terlihat,” katanya sepertli dilansir CNBC “Make It”.

Baca selengkapnya: Bukukan 250.000 Dollar AS di Usia 28 Tahun, Pria Ini Punya Tips Jitu

5. Siapkan Dana Darurat dengan Berbagai Jenis Investasi Ini!

Apa yang akan terjadi di masa depan tidak bisa diprediksi. Tak jarang, kenyataan yang terjadi tidak sesuai dengan yang diharapkan. Kejadian-kejadian tidak terencana sering kali mendatangkan kerugian ataupun membebani diri di masa yang tidak pernah bisa diketahui kapan datangnya.

Karena sifatnya yang tidak terduga, tentunya perlu persiapan untuk menghadapinya. Dana darurat bisa menjadi solusi untuk mengantisipasi kejadian-kejadian yang tak diinginkan di masa mendatang.

Dana darurat tentunya akan maksimal hasilnya jika dikumpulkan sejak lama. Semakin awal memulainya, tentunya keuntungan yang Anda dapatkan akan semakin maksimal. Sehingga, jika ada kepentingan mendadak dan darurat, Anda tak perlu khawatir memikirkannya karena telah memiliki dana dan siap membantu meringankan keadaan sulit yang sedang dihadapi.

Baca selengkapnya:  Siapkan Dana Darurat dengan Berbagai Jenis Investasi Ini!


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kemehub Buka 18.017 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Kemehub Buka 18.017 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Whats New
Melalui Pompanisasi, Mentan Amran Targetkan Petani di Lamongan Tanam Padi 3 Kali Setahun

Melalui Pompanisasi, Mentan Amran Targetkan Petani di Lamongan Tanam Padi 3 Kali Setahun

Whats New
Konflik Iran-Israel Bisa Picu Lonjakan Inflasi di Indonesia

Konflik Iran-Israel Bisa Picu Lonjakan Inflasi di Indonesia

Whats New
Kartu Prakerja Gelombang 66 Resmi Dibuka, Berikut Persyaratannya

Kartu Prakerja Gelombang 66 Resmi Dibuka, Berikut Persyaratannya

Whats New
Kemensos Buka 40.839 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Kemensos Buka 40.839 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Whats New
Pemudik Lebaran 2024 Capai 242 Juta Orang, Angka Kecelakaan Turun

Pemudik Lebaran 2024 Capai 242 Juta Orang, Angka Kecelakaan Turun

Whats New
Pasar Sekunder adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

Pasar Sekunder adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

Work Smart
Signifikansi 'Early Adopters' dan Upaya 'Crossing the Chasm' Koperasi Multi Pihak

Signifikansi "Early Adopters" dan Upaya "Crossing the Chasm" Koperasi Multi Pihak

Whats New
Rupiah Tertekan Dekati Rp 16.300 Per Dollar AS, BI Terus Intervensi Pasar

Rupiah Tertekan Dekati Rp 16.300 Per Dollar AS, BI Terus Intervensi Pasar

Whats New
Cara Gadai BPKB Motor di Pegadaian, Syarat, Bunga, dan Angsuran

Cara Gadai BPKB Motor di Pegadaian, Syarat, Bunga, dan Angsuran

Earn Smart
Harga Minyak Dunia Melonjak 3 Persen, Imbas Serangan Balasan Israel ke Iran

Harga Minyak Dunia Melonjak 3 Persen, Imbas Serangan Balasan Israel ke Iran

Whats New
Kembangkan Karier Pekerja, Bank Mandiri Raih Peringkat 1 Top Companies 2024 Versi LinkedIn

Kembangkan Karier Pekerja, Bank Mandiri Raih Peringkat 1 Top Companies 2024 Versi LinkedIn

Whats New
Cara Cek Angsuran KPR BCA secara 'Online' melalui myBCA

Cara Cek Angsuran KPR BCA secara "Online" melalui myBCA

Work Smart
10 Bandara Terbaik di Dunia Tahun 2024, Didominasi Asia

10 Bandara Terbaik di Dunia Tahun 2024, Didominasi Asia

Whats New
Rupiah Melemah, Utang Luar Negeri RI Naik Jadi Rp 6.588,89 Triliun

Rupiah Melemah, Utang Luar Negeri RI Naik Jadi Rp 6.588,89 Triliun

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com