Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BKPM: Realisasi Investasi Kuartal II 2018 Turun

Kompas.com - 14/08/2018, 12:39 WIB
Ridwan Aji Pitoko,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Penanaman Modal Asing (PMA) pada kuartal II 2018 mengalami penurunan dibandingkan kuartal I 2018. Sementara Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) sedikit mengalami peningkatan dibandingkan kuartal I 2018

Total PMA yang tercatat selama kuartal II 2018 sebesar Rp 95,7 triliun atau turun dari kuartal I 2018 sebesar Rp 108,9 triliun.

Sementara PMDN pada kuartal II 2018 sebesar Rp 80,6 triliun atau naik sedikit dari kuartal I 2018 sebesar Rp 76,4 triliun.

Dengan begitu, realisasi investasi kumulatif PMA dan PMDN selama April-Juni 2018 tercatat sebesar Rp 176,3 triliun atau turun 4,9 persen dibandingkan periode Januari-Maret sebesar Rp 185,3 triliun.

Baca juga: Realisasi Investasi Hulu Minyak dan Gas Bumi Masih Jauh dari Target

"Ada beberapa faktor yang cukup berpengaruh terhadap perlambatan pertumbuhan realisasi investasi kuartal kedua dibandingkan kuartal pertama 2018. Gejolak rupiah dan perang dagang AS-China telah berdampak pada perlambatan laju investasi," ujar Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Thomas Lembong dalam jumpa pers di kantornya, Jakarta, Selasa (14/8/2018).

Tak hanya itu, tahun politik yang akan tiba pada 2019 diakui Thomas bakal memengaruhi laju investasi hingga tahun depan.

"Kemudian, di tengah kondisi ketidakpastian sekarang, investasi cenderung melambat dan para investor bersifat wait and see," imbuh dia.

BKPM juga mencatat realisasi investasi keseluruhan (PMDN dan PMA) pada kuartal II 2018 berdasarkan 5 besar lokasi proyek adalah Rp 29,9 triliun di DKI Jakarta (16,9 persen), Jawa Barat sebesar Rp 22,2 triliun (12,6 persen), Jawa Timur Rp 16 triliun (9,1 persen), Banten Rp 14,4 triliun (8,2 persen), dan Kalimantan Timur sebesar Rp 13,8 triliun (7,8 persen).

Sementara itu, berdasarkan sektor usaha, lima besar realisasi investasi kuartal II 2018 adalah sektor pertambangan sebesar Rp 28,2 triliun (16 persen), sektor transportasi, gudang, dan telekomunikasi Rp 25,6 triliun (14,6 persen), sektor listrik, gas, dan air sejumlah Rp 20,8 triliun (11,8 persen), sektor industri makanan sebesar Rp 17,2 triliun (9,8 persen), dan perumahan, kawasan industri, dan perkantoran Rp 15,8 triliun (8,9 persen).


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com