Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kadin: Dampak Pelemahan Lira Turki pada Ekspor-Impor Belum Terlihat

Kompas.com - 14/08/2018, 14:29 WIB
Ambaranie Nadia Kemala Movanita ,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia belum melihat secara langsung dampak krisis mata uang Turki yang terukur terhadap aktivitas ekonomi Indonesia seperti ekspor dan impor.

Meski begitu, ia meyakini pelemahan lira akan berdampak pada perekonomian global.

"Ketika ekspor kita banyak ke Turki, jelas berpengaruh," ujar Ketua Komite Tetap Timur Tengah Kadin Indonesia Mohammad Bawazeer di Menara Kadin, Jakarta, Selasa (14/8/2018).

Namun, kata Bawazeer, selama ini impor lebih banyak dilakukan Turki ke Indonesia dengan memasok peralatan militer. Selain itu, komoditas lain seperti produser panas bumi juga diimpor ke Indonesia.

Sementara itu untuk beberapa komoditas di Indonesia yang diekspor ke Turki belum terlihat seberapa jauh dampaknya.

"Jadi sebenarnya dampak belum terlihat, tapi secara keekonomian pasti ada," kata Bawazeer.

Meski adanya krisis di Turki, hubungan diplomasi dengan Indonesia tetap baik. Bahkan, di negara-negara konflik di Timur Tengah pun ekspor dari Indonesia masih lancar.

Banyak yang menganggap perang di negara Timur Tengah akan berdampak buruk bagi ekspor Indonesia.

"Kadang dibodohi, ini susah karena perang dan berhenti. Justru mereka butuh barang sehari-hari," kata Bawazeer.

Ketua Kadin Indonesia Rosan Roeslani mengatakan, penurunan nilai Lira terhadap dollar sudah terlihat dalam beberapa waktu terakhir. Sedikit banyak hal ini mempengaruhi perekonomian global, termasuk Indonesia.

Rupiah terpantau melemah hingga tembus Rp 14.600 per dollar AS.

"Selama ini sudah ada dalam planning kita, sudah mengantisipasi. Tapi kalau swingnya cukup tinggi, sulit bagi pelaku usaha memprediksi neraca keuangan ke depannya," kata Rosan.

"BI sudah melakukan langkah-langkah yang baik, tapi perkiraan The Fed masih akan menaikkan suku bunga lagi dua kali tahun ini, cost of fund kita akan naik juga," lanjut dia.

Salah satu cara untuk menyelamatkan ekonomi Indonesia adalah dengan memangkas defisit anggaran dan ekspor harus ditingkatkan. Namun, lagi-lagi hal ini bukan hal yang mudah.

Oleh karena itu, Kadin akan mengumpulkan beberapa pengusaha untuk membahas dampak lira Turki bersama pemerintah.

"Besok akan ada pertemuan para pengusaha, pemerintah dari Kementerian Maritim, BI, Kementerian Petrkonomian, Perindustrian," sebut Rosan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Whats New
KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

Whats New
Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com