Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BKPM: Situasi Politik Indonesia Sebabkan Investor "Wait and See"

Kompas.com - 14/08/2018, 14:38 WIB
Ridwan Aji Pitoko,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Hajatan politik yang akan berlangsung di Indonesia pada tahun depan membuat investor masih belum meningkatkan jumlah investasinya di Indonesia. Hal itu pun berimbas pada menurunnya angka investasi pada kuartal II 2018.

"Kita telah memasuki tahun politik yang akan berlanjut hingga tahun depan. Di tengah kondisi ketidakpastian sekarang, investasi cenderung melambat dan para investor bersifat wait and see," ujar Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Thomas Lembong di Jakarta, Selasa (14/8/2018).

Namun demikian, mantan Menteri Perdagangan tersebut meyakini bahwa nilai investasi pada kuartal III dan kuartal IV 2018 sanggup kembali terangkat imbas stabilitas politik dalam beberapa waktu terakhir.

Baca: BKPM: Realisasi Investasi Kuartal II 2018 Turun

Sudah ditetapkannnya calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) untuk peserta Pemilu 2019 nanti dianggap Thomas turut menjaga stabilitas politik tersebut.

Selain itu, pengambilalihan beberapa kilang minyak oleh perusahaan nasional juga menjadi cara pemerintah untuk menstabilkan politik dalam negeri.

"Perlu ditekankan bahwa selain stabilitas kurs, yang memengaruhi investasi adalah stabilitas politik. Kami mendukung apapun upaya pemerintah yang dilakukan untuk stabilitas politik termasuk pengembalian beberapa sumber daya alam ke tangan nasional," terang Thomas.

Sebagai informasi, realisasi investasi kumulatif Penanaman Modal Asing (PMA) dan Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) selama April-Juni 2018 tercatat sebesar Rp 176,3 triliun atau turun 4,9 persen dibandingkan periode Januari-Maret sebesar Rp 185,3 triliun.

Total PMA yang tercatat selama kuartal II 2018 sebesar Rp 95,7 triliun atau turun dari kuartal I 2018 sebesar Rp 108,9 triliun.

Sementara PMDN pada kuartal II 2018 sebesar Rp 80,6 triliun atau naik sedikit dari kuartal I 2018 sebesar Rp 76,4 triliun.

BKPM juga mencatat realisasi investasi keseluruhan (PMDN dan PMA) pada kuartal II 2018 berdasarkan 5 besar lokasi proyek adalah Rp 29,9 triliun di DKI Jakarta (16,9 persen), Jawa Barat sebesar Rp 22,2 triliun (12,6 persen), Jawa Timur Rp 16 triliun (9,1 persen), Banten Rp 14,4 triliun (8,2 persen), dan Kalimantan Timur sebesar Rp 13,8 triliun (7,8 persen).

Sementara itu, berdasarkan sektor usaha, lima besar realisasi investasi kuartal II 2018 adalah sektor pertambangan sebesar Rp 28,2 triliun (16 persen), sektor transportasi, gudang, dan telekomunikasi Rp 25,6 triliun (14,6 persen), sektor listrik, gas, dan air sejumlah Rp 20,8 triliun (11,8 persen), sektor industri makanan sebesar Rp 17,2 triliun (9,8 persen), dan perumahan, kawasan industri, dan perkantoran Rp 15,8 triliun (8,9 persen).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggung Utang Proyek Kereta Cepat Whoosh, KAI Minta Bantuan Pemerintah

Tanggung Utang Proyek Kereta Cepat Whoosh, KAI Minta Bantuan Pemerintah

Whats New
Tiket Kereta Go Show adalah Apa? Ini Pengertian dan Cara Belinya

Tiket Kereta Go Show adalah Apa? Ini Pengertian dan Cara Belinya

Whats New
OJK Bagikan Tips Kelola Keuangan Buat Ibu-ibu di Tengah Tren Pelemahan Rupiah

OJK Bagikan Tips Kelola Keuangan Buat Ibu-ibu di Tengah Tren Pelemahan Rupiah

Whats New
Pj Gubernur Jateng Apresiasi Mentan Amran yang Gerak Cepat Atasi Permasalahan Petani

Pj Gubernur Jateng Apresiasi Mentan Amran yang Gerak Cepat Atasi Permasalahan Petani

Whats New
LPEI dan Diaspora Indonesia Kerja Sama Buka Akses Pasar UKM Indonesia ke Kanada

LPEI dan Diaspora Indonesia Kerja Sama Buka Akses Pasar UKM Indonesia ke Kanada

Whats New
Unilever Tarik Es Krim Magnum Almond di Inggris, Bagaimana dengan Indonesia?

Unilever Tarik Es Krim Magnum Almond di Inggris, Bagaimana dengan Indonesia?

Whats New
Simak 5 Cara Merapikan Kondisi Keuangan Setelah Libur Lebaran

Simak 5 Cara Merapikan Kondisi Keuangan Setelah Libur Lebaran

Earn Smart
Studi Kelayakan Kereta Cepat ke Surabaya Digarap China, KAI: Kita Enggak Ikut

Studi Kelayakan Kereta Cepat ke Surabaya Digarap China, KAI: Kita Enggak Ikut

Whats New
Pelemahan Nilai Tukar Rupiah Bisa Berimbas ke Harga Barang Elektronik

Pelemahan Nilai Tukar Rupiah Bisa Berimbas ke Harga Barang Elektronik

Whats New
Pendaftaran UM-PTKIN 2024 Sudah Dibuka, Ini Link, Jadwal, hingga Alurnya

Pendaftaran UM-PTKIN 2024 Sudah Dibuka, Ini Link, Jadwal, hingga Alurnya

Whats New
Rincian Harga Emas di Pegadaian Hari Ini 23 April 2024

Rincian Harga Emas di Pegadaian Hari Ini 23 April 2024

Spend Smart
Pembentukan Badan Penerimaan Negara Masuk Dokumen Rencana Kerja Pemerintah 2025

Pembentukan Badan Penerimaan Negara Masuk Dokumen Rencana Kerja Pemerintah 2025

Whats New
Neraca Dagang RI Kembali Surplus, BI: Positif Topang Ketahanan Eksternal Ekonomi

Neraca Dagang RI Kembali Surplus, BI: Positif Topang Ketahanan Eksternal Ekonomi

Whats New
Sambut Putusan MK soal Sengketa Pilpres, Kadin: Akan Berikan Kepastian bagi Dunia Usaha

Sambut Putusan MK soal Sengketa Pilpres, Kadin: Akan Berikan Kepastian bagi Dunia Usaha

Whats New
Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di CIMB Niaga hingga BCA

Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di CIMB Niaga hingga BCA

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com