Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Juli 2018, Neraca Perdagangan RI Defisit 2,03 Miliar Dollar AS

Kompas.com - 15/08/2018, 12:05 WIB
Mutia Fauzia,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

 

JAKARTA, KOMPAS.com - Badan Pusat Statistik ( BPS) mencatat neraca perdagangan RI mengalami defisit pada Juli 2018 sebesar 2,03 miliar dollar AS.

Kepala BPS Suhariyanto menyebutkan, penyebab defisit kali ini tidak biasa, sebab disumbang baik oleh defisit neraca perdagangan migas, maupun non migas.

"Kalau dilihat penyebabnya agak tidak biasa, defisit 2,03 miliar dollar AS itu berasal dari migas maupun non migas. Untuk migas defisit 1,18 miliar dollar AS, sedangkan non migas 842,2 juta dollar AS. Ya semoga ada perbaikan, sehingga bisa surplus di akhir tahun seperti tahun lalu," kata Kepala BPS Suhariyanto saat menggelar konferensi pers di kantornya, Senin (15/8/2018).

Jika dirinci, impor pada bulan ini menyentuh 18,27 miliar dollar AS, naik 31,66 persen dibandingkan Juli 2017 yang sebesar 13,88 miliar dolar AS atau naik 62,17 persen dari Juni 2018.

Sedangkan nilai ekspor mencapai 16,24 miliar dolar AS, tumbuh 19,33 persen dibanding Juli 2017 yang hanya 13,62 miliar dollar AS dan naik 25,19 persen dibandingkan Juni 2018.

Secara komulatif, posisi neraca perdagangan Januari hingga Juli 2018 tercatat defisit sebesar 3,09 miliar dolar AS. Karena, hingga bulan Juli kali ini, neraca perdagangan Indonesia sudah defisit sebanyak 5 kali, kecuali di bulan Mei dan Juni tahun 2018.

"Bisa dilihat defisit 3 miliar dollar AS ini disebabkan oleh migas, karena kenaikan harga migas yang luar biasa dan kebutuhan migas membuat neraca perdagangan migas kita defisit 6,653 miliar dollar AS," tutur Suhariyanto.

Namun, neraca perdagangan migas bulan Januari hingga Juni tercatat masih surplus 3,56 miliar dollar AS.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dampak Korupsi BUMN PT Timah: Alam Rusak, Negara Rugi Ratusan Triliun

Dampak Korupsi BUMN PT Timah: Alam Rusak, Negara Rugi Ratusan Triliun

Whats New
Cek, Ini Daftar Lowongan Kerja BUMN 2024 yang Masih Tersedia

Cek, Ini Daftar Lowongan Kerja BUMN 2024 yang Masih Tersedia

Whats New
Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 29 Maret 2024

Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 29 Maret 2024

Spend Smart
Kecelakaan Beruntun di GT Halim Diduga gara-gara Truk ODOL, Kemenhub Tunggu Investigasi KNKT

Kecelakaan Beruntun di GT Halim Diduga gara-gara Truk ODOL, Kemenhub Tunggu Investigasi KNKT

Whats New
Indef: Banjir Barang Impor Harga Murah Bukan Karena TikTok Shop, tapi...

Indef: Banjir Barang Impor Harga Murah Bukan Karena TikTok Shop, tapi...

Whats New
Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

Whats New
Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com