Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Asing Belum Minati SBI

Kompas.com - 15/08/2018, 17:14 WIB
Mutia Fauzia,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Paska-reaktivasi Sertfikat Bank Indonesia (SBI) pada Juli 2018 lalu, hingga saat ini belum ada investor asing yang menaruh minat untuk menanamkan modalnya instrumen tersebut.

Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo menyatakan, SBI merupakan salah satu pilihan instrumen yang ditawarkan kepada investor supaya menanamkan modal mereka di Indonesia.

Sementara saat ini, ada beberapa instrumen lain yang bisa dimanfaatkan oleh investor, seperti Surat Berharga Negara (SBN) jangka panjang, maupun SBN dengan tenor di bawah satu tahun.

"Preferensi asing kan banyak jadi mereka bisa menimbang-nimbang, mereka bisa beli di SBN jangka panjang, SBN di bawah 1 tahun, atau bisa di SBI," ujar Perry ketika memberikan keterangan pers terkait hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG) bulan Agustus, Rabu (15/8/2018).

Baca juga: Langkah BI Menahan Arus Modal Keluar dengan SBI Bukan Tanpa Risiko

Deputi Gubernur BI menambahkan, posisi outstanding dari hasil lelang SBI untuk tenor 9 bulan sebesar Rp 4,18 triliun, sedangkan untuk tenor 12 bulan sebesar Rp 1,8 triliun. Sehingga, total dana yang berhasil diserap BI senilai Rp 5,9 triliun. Hingga saat ini, Erwin menyebut, peminat dari SBI masih berasal dari sektor perbankan.

"Belum, sampai saat ini masih dari perbankan. Yang ambil masih dari resident saja," ujar Erwin.

Sebagai informasi BI melakukan reaktivasi SBI sebagai langkah untuk diversifikasi instrumen pasar keuangan yang dinilai masih sangat terbatas jika dibandingkan dengan negara-negara lain.

Sejauh ini, instrumen pasar uang yang dioperasikan di Indonesia baru saham dan Surat Berharga Negara (SBN). Padahal, untuk mendukung fundamental ekonomi Indonesia, pasar keuangan memerlukan capital inflow yang tidak sedikit.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com