Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BI Menaikkan Suku Bunga 125 Bps Dalam 4 Bulan, Apa Saja Alasannya?

Kompas.com - 16/08/2018, 07:52 WIB
Mutia Fauzia,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

3. Naik 50 bps pada 29 Juni 2018

BI memutuskan kembali menaikkan suku bunga acuan BI 7-Days Reverse Repo Rate sebesar 50 bps menjadi 5,25 persen. Sehingga, dalam kurun waktu 2 bulan, BI telah menaikkan suku bunga acuannya hingga 100 bps atau 1 persen.

Pada kenaikan suku bunga kali ini pun, Perry mengatakan, stance kebijakan moneter BI berubah dari netral ke cenderung ketat.

"Mungkin ranahnya sudah ke ranah kebijakan moneter ketat," ujar dia ketiak memberikan keterangan pers hasil RDG, Jumat (29/6/2018).

Adapun dasar pertimbangan keputusan ini adalah sebagai langkah pre-emptive BI untuk memperkuat stabilitas ekonomi, utamanya stabilitas nilai tukar terhadap perkiraan kenaikan suku bunga Amerika (Fed Fund Rate) hingga 4 kali tahun dan meningkatnya risiko di pasar keuangan global.

Bank Indonesia meyakini kebijakan yang ditempuh dapat memperkuat stabilitas ekonomi khusunya rupiah. Nilai tukar rupiah terhadap dollar AS pun bergeser naik ke posisi Rp14.309 setelah sempat anjlok ke posisi Rp14.357 per dolar AS.

4. Ditahan pada 19 Juli 2018

Berdasarkan rapat dewan gubernur pada 18-19 Juli 2018, BI mempertahankan suku bunga acuan di angka 5,25 persen.

Perry mengatakan, keputusan tersebut konsisten dengan keyakinan dan upaya BI mempertajam daya tarik pasar keuangan domestik di tengah ketidakpastian pasar keuangan global. BI melihat belum ada intervensi ekonomi global yang krusial untuk menaikkan suku bunga. Selain itu,

Tingkat inflasi hingga Juni 2018 dinilai masih aman meski naik menjadi 0,59 persen (mtm). Selain itu, neraca perdagangan Indonesia pada Juni 2018 mencatat surplus, didukung surplus neraca perdagangan nonmigas dan penurunan defisit neraca perdagangan migas.

Dengan demikian, pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal II 2018 diperkirakan tetap baik didukung oleh permintaan domestik yang tetap kuat. Perry mengatakan, ke depannya BI akan terus memantau perkembangan kondisi ekonomi global dan melakukan evaluasi secara berkala.

"Meski kami hitung ada dua kenaikan fed fund rate, akan kita pantau dari bulan ke bulan aspek yang akan mempengaruhi kenaikan fed fund rate," kata Perry.

5. Kembali naik 25 bps pada 15 Agustus 2018

Hasil RDG BI pada 14 hingga 15 Agustus 2018 memutuskan untuk kembali menaikkan suku bunga sebesar 25 bps menjadi 5,5 persen. Pengetatan kebijakan moneter kali ini bertujuan untuk mempertahankan daya tarik pasar keuangan domestik di tengah semakin meningkatnya ketidakpastisan di pasar global yang ditambah oleh krisis di Turki.

Selain itu, Perry juga menyatakan, kenaikan suku bunga kali ini juga sebagai salah satu upaya BI untuk mengendalikan defisit transaksi berjalan (CAD) yang melebar.

"Aliran modal asing di portofolio itu bagus, CAD di bawah 3 persen itu masih aman. Tapi karena kondisi ketidakpastian global, maka BI dan pemerintah sepakat menurunkan CAD ke level yang lebih rendah, lebih dibawah 3 persen, lebih aman," kata Perry dalam konferensi pers di Gedung BI, Jakarta, Rabu (15/8/2018).

Sebagai informasi, BI mencatat CAD kuartal II 2018 mencapai 8 miliar dollar AS atau 3 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB).

Angka ini jauh lebih lebih tinggi dibandingkan dengan kuartal sebelumnya sebesar 5,7 miliar dollar AS atau 2,2 persen dari PDB.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

Whats New
KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat Gara-gara Hujan Lebat

KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat Gara-gara Hujan Lebat

Whats New
Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Earn Smart
Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Whats New
Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Whats New
Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Whats New
Pintu Perkuat Ekosistem Ethereum di Infonesia

Pintu Perkuat Ekosistem Ethereum di Infonesia

Whats New
BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Pegadaian Bukukan Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I 2024

Pegadaian Bukukan Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I 2024

Whats New
Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun, Bulog Tunggu Arahan Pemerintah

Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun, Bulog Tunggu Arahan Pemerintah

Whats New
BTN Cetak Laba Bersih Rp 860 Miliar pada Kuartal I 2024

BTN Cetak Laba Bersih Rp 860 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah dari Sawah Hasil Teknologi Padi China

Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah dari Sawah Hasil Teknologi Padi China

Whats New
Bulog Baru Serap 633.000 Ton Gabah dari Petani, Dirut: Periode Panennya Pendek

Bulog Baru Serap 633.000 Ton Gabah dari Petani, Dirut: Periode Panennya Pendek

Whats New
Dari Perayaan HUT hingga Bagi-bagi THR, Intip Kemeriahan Agenda PUBG Mobile Sepanjang Ramadhan

Dari Perayaan HUT hingga Bagi-bagi THR, Intip Kemeriahan Agenda PUBG Mobile Sepanjang Ramadhan

Rilis
INACA: Iuran Pariwisata Tambah Beban Penumpang dan Maskapai

INACA: Iuran Pariwisata Tambah Beban Penumpang dan Maskapai

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com