Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Perhimpunan Pelajar Indonesia
PPI

Perhimpunan Pelajar Indonesia (www.ppidunia.org)

Kemerdekaan Indonesia, Realita dan Proyeksi di Era "Platform-based"

Kompas.com - 16/08/2018, 19:49 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Tidak sedikit dari para pimpinan pengusaha konvensional tersebut yang masih mencari argumentasi tandingan sehingga seakan-akan kemunduran usahanya bukan akibat kelalaiannya merespons secara aktif dan cepat atas perubahan era.

Salah satu contoh perusahaan digital yang sudah berorientasi platform adalah Go-Jek. Di tengah tren pemanfaatan big data, mereka dapat memetakan perilaku konsumen terhadap jasa transportasi hingga delivery produk-produk yang ditawarkan secara online.

Secara perlahan namun pasti, mereka mulai memindahkan mindset perusahaan yang selama ini terfokus pada product-based menjadi platform-based.

Kembali pada poin memaknai kemerdekaan Indonesia, dengan tema atau tagline "Kerja Kita, Prestasi Bangsa", tidak ada salahnya kita coba membangun optimisme di masyarakat bahwa dengan bekerja mengikuti perkembangan zaman serta perubahan era digital saat ini, kelak akan ada dampak positif dan prestasi bagi kehidupan bangsa Indonesia.

Mengutip pernyataan Prof Renald Kasali dalam bukunya "The Great Shifting" tentang proyeksi kehidupan dan bisnis dalam sepuluh tahun ke depan, generasi milenial diharapkan dapat bereaksi cepat dan aktif merespons perubahan dalam era industri 4.0.

Proyeksi pertama bahwa kehidupan dan bisnis akan berpindah secara masif ke dalam platform. Kedua, dampak perpindahan kehidupan dari dunia lama ke platform tidak hanya sebatas pada aspek-aspek yang ramai dibicarakan secara sektoral, tetapi juga pada cara, metode berusaha (dari product-based ke platform-based), dan meluas menjadi multiindustri.

Perubahan ini tentu akan memaksa pemerintah untuk dapat segera meremajakan peraturan-peraturan lama, membuat regulasi baru, serta mengubah cara pandang dalam pengelompokan industri dan penciptaan lapangan kerja baru.

Ketiga, negara (siapa pun pemimpinnya nanti) akan terus menghadapi tekanan-tekanan, baik dari pemain-pemain ekonomi lama maupun pendatang baru, hingga munculnya pelaku baru yang berhasil keluar menjadi pemain utama (dominant player) di pasar.

Keempat, pekerjaan-pekerjaan yang kita kenal pada abad ke-20 perlahan-lahan akan digantikan oleh pekerjaan-pekerjaan baru yang lebih berbasiskan teknologi.

Kelima, tak akan ada lagi tempat bagi kelompok medioker yang kurang menuntut diri untuk belajar kembali dan bermental penumpang.

Keenam, pendidikan akan mengalami tekanan besar perubahan dari cara pengajaran, teknologi dan standar kualitas. Algoritma, artificial intelligence, dan sistem informasi akan berpengaruh signifikan terhadap proses pembelajaran.

Ketujuh, pendekatan what to learn akan menjadi using dan berubah menjadi learn how to learn. Kedelapan, salah satu teknologi yang akan sangat berpengaruh dalam kegiatan ekonomi adalah 3D printing yang akan memasuki segala aspek kehidupan. Berikutnya, data dan informasi menjadi basis penting dalam perekonomian dan menjadi senjata strategis dalam persaingan.

Terakhir, ketika penduduk dunia semakin bergeser ke kota dan membentuk megacities, Indonesia akan berpaling ke desa. Desa akan menjadi tumpuan utama kehidupan dengan wajah ekonomi pedesaannya, yang masih cenderung murni belum terkontaminasi "liarnya" perkembangan teknologi seperti di perkotaan, dan masih tingginya semangat gotong-royong serta warganya menjalankan nilai-nilai Pancasila.

Seluruh poin proyeksi di atas tentunya dapat menjadi salah satu referensi kita bersama dalam memaknai dan mengisi peringatan kemerdekaan Indonesia kali ini dan di masa yang akan datang.

Nilai-nilai keadilan sosial untuk kemaslahatan hidup rakyat Indonesia masih perlu digaungkan dan diperjuangkan terus di era industri 4.0.

Sudah saatnya kemajuan teknologi dimaknai dan dimanfaatkan secara bijak untuk peningkatan produktivitas kerja dan nantinya berdampak pada pertumbuhan positif ekonomi Indonesia.

Rawe-rawe rantas, malang-malang putung. Kita bikin Indonesia jadi bangsa yang agung..

L Tri Wijaya N Kusuma
Ph.D Student di Institute of Industrial Management, NCU Taiwan.
Dosen tetap di Universitas Brawijaya, Malang
Ketua PPI Taiwan 2017/2018 (ppidunia.org)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Perputaran Uang Judi Online di RI sampai Rp 327 Triliun Setahun

Perputaran Uang Judi Online di RI sampai Rp 327 Triliun Setahun

Whats New
Bapanas Pastikan Konflik Israel-Iran Tak Pengaruhi Masuknya Komoditas Pangan yang Rutin Diimpor

Bapanas Pastikan Konflik Israel-Iran Tak Pengaruhi Masuknya Komoditas Pangan yang Rutin Diimpor

Whats New
Pasca Akuisisi BPR, KoinWorks Fokus Inovasi dan Efisiensi Tahun Ini

Pasca Akuisisi BPR, KoinWorks Fokus Inovasi dan Efisiensi Tahun Ini

Whats New
Lion Air Bantah 2 Pegawai yang Ditangkap Menyelundupkan Narkoba Merupakan Pegawainya

Lion Air Bantah 2 Pegawai yang Ditangkap Menyelundupkan Narkoba Merupakan Pegawainya

Whats New
Indofarma Akui Belum Bayar Gaji Karyawan Periode Maret 2024, Mengapa?

Indofarma Akui Belum Bayar Gaji Karyawan Periode Maret 2024, Mengapa?

Whats New
Pesetujuan KPR BSI Kini Hanya Butuh Waktu Satu Hari

Pesetujuan KPR BSI Kini Hanya Butuh Waktu Satu Hari

Spend Smart
Bank Sentral Inggris Diprediksi Pangkas Suku Bunga pada Mei 2024

Bank Sentral Inggris Diprediksi Pangkas Suku Bunga pada Mei 2024

Whats New
Cara Membuat Kartu ATM BCA Berfitur Contactless

Cara Membuat Kartu ATM BCA Berfitur Contactless

Work Smart
Pertanyaan Umum tapi Menjebak dalam Wawancara Kerja, Apa Itu dan Bagaimana Cara Jawabnya?

Pertanyaan Umum tapi Menjebak dalam Wawancara Kerja, Apa Itu dan Bagaimana Cara Jawabnya?

Work Smart
Menko Airlangga soal Kondisi Geopolitik Global: Belum Ada Apa-apa, Kita Tenang Saja...

Menko Airlangga soal Kondisi Geopolitik Global: Belum Ada Apa-apa, Kita Tenang Saja...

Whats New
Pasar Perdana adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

Pasar Perdana adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

Work Smart
Apa Dampak Konflik Iran-Israel ke Industri Penerbangan Indonesia?

Apa Dampak Konflik Iran-Israel ke Industri Penerbangan Indonesia?

Whats New
HUT Ke-35 BRI Insurance, Berharap Jadi Manfaat bagi Masyarakat

HUT Ke-35 BRI Insurance, Berharap Jadi Manfaat bagi Masyarakat

Rilis
Menperin Siapkan Insentif untuk Amankan Industri dari Dampak Konflik Timur Tengah

Menperin Siapkan Insentif untuk Amankan Industri dari Dampak Konflik Timur Tengah

Whats New
Respons Bapanas soal Program Bantuan Pangan Disebut di Sidang Sengketa Pilpres

Respons Bapanas soal Program Bantuan Pangan Disebut di Sidang Sengketa Pilpres

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com