Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pascagempa, BI Antisipasi Perekonomian NTB Tak Terpuruk

Kompas.com - 17/08/2018, 15:42 WIB
Putri Syifa Nurfadilah,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

LOMBOK UTARA, KOMPAS.com - Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Nusa Tenggara Barat Achris Sarwani mengungkapkan, pihaknya bekerja sama dengan pemerintah daerah setempat mengupayakan agar perekonomian tidak terlalu jatuh pascagempa.

Terkait gempa yang mengguncang Lombok beberapa waktu lalu, dia menyebutkan secara alamiah perekonomian pasti akan turun untuk sementara waktu. Hal tersebut mengacu pada gempa seperti di Yogyakarta atau Padang beberapa tahun silam.

"Yang kita upayakan agar ekonominya tidak jatuh terlalu dalam," tambah Achris kepada Kompas.com, Kamis malam (16/8/2018).

Achris juga mengatakan, salah satu strategi yang dilakukan yakni daerah-daerah yang tidak besar terkena dampak gempa akan didorong pertumbuhan wilayahnya, terutama di sektor pariwisata.

Daerah-daerah lain di Lombok seperti Lombok Selatan, Mataram, Lombok Timur, dan beberapa daerah kondisi wisata dan infrastrukturnya masih bagus. Menurutnya, hal tersebut mesti didorong promosi agar wisatawan tidak takut untuk berkunjung.

Hal tersebut juga bisa menjadi subtitusi perekonomian ketika Lombok Utara kondisinya sedang turun.

"Dengan yang di sana (daerah yang masih bagus) tumbuh itu untuk subtitusi keadaan Lombok Utara yang perekonomiannya sedang turun," ujar Achris.

Achris menegaskan, jangan sampai perekonomian di daerah Lombok yang lain ikut menurun. Oleh karenanya, perlu promosi dan informasi kepada wisatawan bahwa beberapa daerah Lombok yang lain cukup aman untuk dikunjungi.

"Bapak Bupati (Lombok Utara) juga tetap punya program untuk 3 Gili itu. Jadi, akan cukup aman (berwisata) walaupun daerah Lombok Utara," tambahnya.

Terakhir, dirinya menyemangati agar warga Lombok bisa bangkit bersama dan tidak berputus asa setelah insiden gempa beberapa waktu lalu. Jangan sampai menarik minat wisatawan yang ingin menyelenggarakan acara atau berwisata ke Lombok.

"Kita jangan putus asa. Jangan sampai ada rencana event di Lombok tapi karena gempa jadi batal, jangan sampai itu. Mungkin ada penyesuaian ya wajar (karena terjadi gempa), tapi tidak serta merta membuat batal semua event berencana diselenggarakan di Lombok," sebutnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

BCA Finance Buka Lowongan Kerja untuk D3-S1 Semua Jurusan, Cek Syaratnya

BCA Finance Buka Lowongan Kerja untuk D3-S1 Semua Jurusan, Cek Syaratnya

Work Smart
Pemerintah Sebut Tarif Listrik Seharusnya Naik pada April hingga Juni 2024

Pemerintah Sebut Tarif Listrik Seharusnya Naik pada April hingga Juni 2024

Whats New
Jasa Marga: 109.445 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek Selama Libur Panjang Paskah 2024

Jasa Marga: 109.445 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek Selama Libur Panjang Paskah 2024

Whats New
Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Earn Smart
7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

Whats New
'Regulatory Sandbox' Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

"Regulatory Sandbox" Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

Whats New
IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

Whats New
Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Whats New
Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Whats New
Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Whats New
Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Whats New
Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Whats New
Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Whats New
Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

BrandzView
Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com