Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Langkah BI Agar Perekonomian Masyarakat Lombok Tetap Berjalan

Kompas.com - 17/08/2018, 19:39 WIB
Putri Syifa Nurfadilah,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

MATARAM, KOMPAS.com - Gempa yang mengguncang wilayah Lombok, Nusa Tenggara Barat menyebabkan perekonomian masyarakat menurun dan tersendat.

Kepala Kantor Perwakilan Wilayah (KPW) Bank Indonesia (BI) Provinsi Nusa Tenggara Barat Achris Sarwani mengambil beberapa langkah strategis agar perputaran ekonomi masyarakat tetap berjalan.

Selama pemulihan pascagempa, Achris mengatur peredaran uang dengan cara memastikan setiap Anjungan Tunai Mandiri (ATM) dari bank-bank memiliki cukup uang untuk ditarik.

"Kita koordinasi dengan bank agar ATM-nya tidak kosong, kita jaga kepercayaan masyarakat. Kalau ada yang butuh (uang) dari bank, kita cepat, jangan sampai masyarakat ketika butuh uang dan ingin ambil lewat ATM tidak ada uangnya," ujar Achris kepada Kompas.com di Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Nusa Tenggara Barat, Kamis malam (16/8/2018).

Selain mengontrol peredaran uang lewat ATM, Achris juga mengontrol aktivitas bisnis yang dilakukan masyarakat.

"Stok barang ada tapi mereka tidak berani buka (toko). Kecuali terpal dan selimut memang jadi langka. Kalau makanan dan minuman alhamdulillah ada. Kita minta mereka untuk jangan terlalu lama tutup. Setelah hari ketiga, mereka mulai buka sehingga uangnya ada, barangnya pun ada," kata Achris.

Achris kembali bercerita bahwa pernah ada isu air minum sempat langka. Hal itu karena pekerja di pabrik air minum tersebut tidak berani masuk ke pabriknya setelah gempa, sehingga produksinya turun.

Menegenai masalah itu, pihaknya kemudian menggunakan strategi subtitusi. Air minum dengan merek berbeda dan biasanya dijual di daerah Sumbawa akhirnya diperkenankan masuk.

"Bekerja sama dengan Satgas Pangan maupun dinas yang ada kaitannya dengan pengendalian harga dan jumlah pasokan disini, serta distribusi," jelasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Terbit 26 April, Ini Cara Beli Investasi Sukuk Tabungan ST012

Terbit 26 April, Ini Cara Beli Investasi Sukuk Tabungan ST012

Whats New
PGEO Perluas Pemanfaatan Teknologi untuk Tingkatkan Efisiensi Pengembangan Panas Bumi

PGEO Perluas Pemanfaatan Teknologi untuk Tingkatkan Efisiensi Pengembangan Panas Bumi

Whats New
Daftar Lengkap Harga Emas Sabtu 20 April 2024 di Pegadaian

Daftar Lengkap Harga Emas Sabtu 20 April 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Tren Pelemahan Rupiah, Bank Mandiri Pastikan Kondisi Likuiditas Solid

Tren Pelemahan Rupiah, Bank Mandiri Pastikan Kondisi Likuiditas Solid

Whats New
LPS Siapkan Pembayaran Simpanan Nasabah BPRS Saka Dana Mulia

LPS Siapkan Pembayaran Simpanan Nasabah BPRS Saka Dana Mulia

Whats New
Harga Emas Antam Sabtu 20 April 2024, Naik Rp 2.000 Per Gram

Harga Emas Antam Sabtu 20 April 2024, Naik Rp 2.000 Per Gram

Spend Smart
Ini 6 Kementerian yang Sudah Umumkan Lowongan CPNS 2024

Ini 6 Kementerian yang Sudah Umumkan Lowongan CPNS 2024

Whats New
Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 20 April 2024

Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 20 April 2024

Spend Smart
Harga Bahan Pokok Sabtu 20 April 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Harga Bahan Pokok Sabtu 20 April 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Whats New
Aliran Modal Asing Keluar Rp 21,46 Triliun dari RI Pekan Ini

Aliran Modal Asing Keluar Rp 21,46 Triliun dari RI Pekan Ini

Whats New
Kementerian PUPR Buka 26.319 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Kementerian PUPR Buka 26.319 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Whats New
[POPULER MONEY] Kartu Prakerja Gelombang 66 Dibuka | Luhut dan Menlu China Bahas Kelanjutan Kereta Cepat Sambil Makan Durian

[POPULER MONEY] Kartu Prakerja Gelombang 66 Dibuka | Luhut dan Menlu China Bahas Kelanjutan Kereta Cepat Sambil Makan Durian

Whats New
Ada Konflik di Timur Tengah, RI Cari Alternatif Impor Migas dari Afrika dan Amerika

Ada Konflik di Timur Tengah, RI Cari Alternatif Impor Migas dari Afrika dan Amerika

Whats New
Langkah PAI Jawab Kebutuhan Profesi Aktuaris di Industri Keuangan RI

Langkah PAI Jawab Kebutuhan Profesi Aktuaris di Industri Keuangan RI

Whats New
Akar Masalah BUMN Indofarma Belum Bayar Gaji Karyawan

Akar Masalah BUMN Indofarma Belum Bayar Gaji Karyawan

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com