Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS EKONOMI

Sawah di Karawang Terancam Puso, Kementan Gerak Cepat Lakukan Ini

Kompas.com - 18/08/2018, 11:03 WIB
Kurniasih Budi

Penulis

KARAWANG,  KOMPAS.com - Kementerian Pertanian melakukan pompanisasi pada 9 desa di Kabupaten Karawang yang terancam puso.

Ketua Penanggungjawab Upaya Khusus Swasembada (Upsus) Padi, Jagung, dan Kedelai (Pajale) Provinsi Jawa Barat Banun Harpini mengatakan, pompanisasi dilakukan di sepanjang saluran irigasi sekunder di Kecamatan Batujaya, Karawang.

"Air merupakan sumber kehidupan, terutama untuk petani. Pengelolaan air menjadi sangat penting terutama di musim kering seperti saat ini," kata Banun dalam pernyataan tertulis, Sabtu (18/8/2018).

Sebelumnya, Banun meninjau kawasan di sepanjang saluran sekunder Cimalaya guna mendapatkan data potensi kekeringan pada Senin (7/8/2018) pekan lalu.

Baca juga: Wabup Karawang: Beras Langka karena Program 3 Kali Tanam yang Dipaksakan

Menurut Banun, pendangkalan saluran irigasi sekunder menjadi penyebab utama sehingga air tersedia cukup tapi tidak dapat dialirkan.

Kementerian Pertanian akan segera menggalakkan gerakan pembersihan sampah pada saluran irigasi sekunder, normalisasi sedimen melalui pengerukan, serta pompanisasi sambil melakukan tanam culik persemaian.

Banun menjanjikan, bantuan pompa dan benih tahan kering dikirim dalam waktu dekat.

Terancam puso

Menurut data Dinas Tanaman Pangan Kabupaten Karawang, total potensi sawah yang terancam keberlangsungan pertanamannya mencapai 3.150 hektar (ha).

Area itu meliputi Desa Karya Bakti 1.000 ha, Segarjaya 375 ha, Telukambulu 250 ha, Kutaampel 150 ha, Batujaya 350 ha, Baturaden 275 ha, Karyamulya 200 ha, Telukbango 375 ha, dan Karyamakmur 175 ha.

"Alhamdulilah dengan bantuan pompa dari pemerintah, saya bisa garap sawah lagi," kata salah satu anggota Kelompok Tani Tani Makmur Desa Tanah Baru, Rojul.

Kementerian Pertanian melakukan pompanisasi pada 9 desa di Kabupaten Karawang yang terancam puso pada puncak kemarau tahun ini.Dok. Humas Kementan Kementerian Pertanian melakukan pompanisasi pada 9 desa di Kabupaten Karawang yang terancam puso pada puncak kemarau tahun ini.

Para petani di Desa Tanah Baru berharap agar bantuan berupa pinjaman pompa dapat terus dilakukan hingga akhir musim kering.

Bahkan, imbuh Rojol, bila memungkinkan pompa diharapkan dapat mencapai sawah yang letaknya lebih jauh.

Strategi khusus pada puncak kemarau

Menurut perkiraan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) puncak kemarau terjadi pada Agustus dan September 2018. Bahkan, BMKG memprediksi kemarau tahun ini akan berlangsung hingga Oktober mendatang.

Sesuai dengan instruksi Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman, seluruh pejabat Kementan harus turun ke lapangan dan membantu langsung di lahan sawah petani.

Secara keseluruhan untuk Provinsi Jawa Barat, fokus Kementan adalah pada pertanaman di atas luas baku tanam 913.976 ha, sementara khusus di Kabupaten Karawang seluas 95.876 ha.

Selain memberikan bantuan berupa pompa untuk memacu debit air agar dapat mencapai saluran di persawahan, Kementan pada musim kering kali ini juga lakukan sejumlah langkah komprehensif. Misalnya, melakukan percepatan tanam pada daerah yang belum mengalami kekeringan dan penggunaan bibit padi khusus untuk lahan kering.

Baca juga: BMKG Kemarau Diprediksi sampai Oktober 2018, Petani Diimbau Cermat

"Kami juga tengah gencar menyebarluaskan teknologi Patbo, terutama saat musim kering. Ini merupakan paket teknologi pertanian yang berbasis manajemen air dan penggunaan bahan organik. Ini merupakan langkah untuk memanfaatkan hasil inovasi pertanian yang cocok untuk dilakukan pada musim kering,” kata Banun.

Untuk memastikan program pompanisasi di Kabupaten Karawang, Kementan mengerahkan Babinsa, Dinas Pertanian, Kodim, Tim Upaya Khusus (Upsus), dan Kantor Cabang Dinas (KCD).

Tim Upsus juga terus melakukan koordinasi dengan dinas terkait, khususnya dinas pekerjaan umum dan perumahan rakyat guna pastikan manajemen air di saluran irigasi sekunder agar langkah antisipatif kekeringan ini dapat berjalan maksimal, sesuai dengan instruksi Menteri Pertanian.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Earn Smart
7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

Whats New
'Regulatory Sandbox' Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

"Regulatory Sandbox" Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

Whats New
IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

Whats New
Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Whats New
Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Whats New
Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Whats New
Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Whats New
Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Whats New
Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Whats New
Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

BrandzView
Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Whats New
Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Whats New
Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Whats New
Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Spend Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com