Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penerbitan Obligasi Semester II 2018 Diprediksi Meningkat

Kompas.com - 18/08/2018, 13:07 WIB
Ridwan Aji Pitoko,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Penerbitan surat utang atau obligasi korporasi diperkirakan akan terus tinggi pada semester kedua 2018. Hal itu tak terlepas dari jumlah obligasi korporasi yang jatuh tempo sebesar Rp 26,3 triliun pada periode Agustus-Desember 2018.

Head of Debt Research Division PT Danareksa Sekuritas Amir A Dalimunthe mengatakan, jumlah obligasi jatuh tempo menjadi salah satu faktor pendorong menariknya penerbitan obligasi tahun ini.

“Ini mengindikasikan potensi demand penerbitan obligasi cukup besar, apalagi jika memperhitungkan potensi demand dari hasil pengelolaan investasi atau dana baru yang masuk ke investor. Data Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) per Juni 2018 menunjukkan, obligasi korporasi yang akan jatuh tempo periode Agustus-Desember 2018 mencapai Rp 26,3 triliun” ucap Amir dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (18/8/2018).

Selain karena adanya obligasi jatuh tempo, faktor pendorong lainnya yang akan berpengaruh signifikan terhadap suksesnya penerbitan obligasi korporasi adalah strategi pricing atau penentuan imbal hasil (yield).

Para pelaku pasar, kata Amir, masih mengantisipasi volatilitas dan potensi kenaikan imbal hasil di masa mendatang.

Selama Januari-Juli 2018, data KSEI mencatat penerbitan obligasi korporasi baru sudah mencapai Rp 7 triliun. Namun demikian, jumlah tersebut turun dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2017 sebesar Rp 84,1 triliun.

“Meningkatnya yield SUN [Surat Utang Negara] sejak pertengahan kuartal pertama tahun ini menyebabkan penerbitan di pasar perdana obligasi tidak seramai tahun 2017,” jelas Amir.

Adapun sepanjang tahun ini, yield SUN tenor 10 tahun naik signifikan dengan tingkat volatilitas cukup tinggi. Per 30 Juli, yield SUN 10 tahun berada di level 7,72 persen atau naik 141 basis poin (bps) dari akhir 2017.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Simak, 5 Cara Tingkatkan Produktivitas Karyawan bagi Pengusaha

Simak, 5 Cara Tingkatkan Produktivitas Karyawan bagi Pengusaha

Work Smart
Konflik Iran-Israel, Kemenhub Pastikan Navigasi Penerbangan Aman

Konflik Iran-Israel, Kemenhub Pastikan Navigasi Penerbangan Aman

Whats New
Terbit 26 April, Ini Cara Beli Investasi Sukuk Tabungan ST012

Terbit 26 April, Ini Cara Beli Investasi Sukuk Tabungan ST012

Whats New
PGEO Perluas Pemanfaatan Teknologi untuk Tingkatkan Efisiensi Pengembangan Panas Bumi

PGEO Perluas Pemanfaatan Teknologi untuk Tingkatkan Efisiensi Pengembangan Panas Bumi

Whats New
Daftar Lengkap Harga Emas Sabtu 20 April 2024 di Pegadaian

Daftar Lengkap Harga Emas Sabtu 20 April 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Tren Pelemahan Rupiah, Bank Mandiri Pastikan Kondisi Likuiditas Solid

Tren Pelemahan Rupiah, Bank Mandiri Pastikan Kondisi Likuiditas Solid

Whats New
LPS Siapkan Pembayaran Simpanan Nasabah BPRS Saka Dana Mulia

LPS Siapkan Pembayaran Simpanan Nasabah BPRS Saka Dana Mulia

Whats New
Harga Emas Antam Sabtu 20 April 2024, Naik Rp 2.000 Per Gram

Harga Emas Antam Sabtu 20 April 2024, Naik Rp 2.000 Per Gram

Spend Smart
Ini 6 Kementerian yang Sudah Umumkan Lowongan CPNS 2024

Ini 6 Kementerian yang Sudah Umumkan Lowongan CPNS 2024

Whats New
Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 20 April 2024

Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 20 April 2024

Spend Smart
Harga Bahan Pokok Sabtu 20 April 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Harga Bahan Pokok Sabtu 20 April 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Whats New
Aliran Modal Asing Keluar Rp 21,46 Triliun dari RI Pekan Ini

Aliran Modal Asing Keluar Rp 21,46 Triliun dari RI Pekan Ini

Whats New
Kementerian PUPR Buka 26.319 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Kementerian PUPR Buka 26.319 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Whats New
[POPULER MONEY] Kartu Prakerja Gelombang 66 Dibuka | Luhut dan Menlu China Bahas Kelanjutan Kereta Cepat Sambil Makan Durian

[POPULER MONEY] Kartu Prakerja Gelombang 66 Dibuka | Luhut dan Menlu China Bahas Kelanjutan Kereta Cepat Sambil Makan Durian

Whats New
Ada Konflik di Timur Tengah, RI Cari Alternatif Impor Migas dari Afrika dan Amerika

Ada Konflik di Timur Tengah, RI Cari Alternatif Impor Migas dari Afrika dan Amerika

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com