Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Program Wajib Biodiesel Diyakini Bisa Serap Kelebihan Pasokan Sawit

Kompas.com - 20/08/2018, 16:24 WIB
Kontributor Amerika Serikat, Andri Donnal Putera,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) meyakini program mandatory biodiesel B20 oleh pemerintah merupakan solusi dari kelebihan pasokan sawit dalam negeri.

Saat ini, pasokan sawit berlebih, sehingga butuh penyerapan yang lebih besar di pasar. BPDPKS juga memastikan untuk menyiapkan dana dalam rangka memperluas segmen mandatory biodiesel B20.

"Di tengah tren penurunan harga kelapa sawit saat ini, kami sudah menyiapkan dana untuk perluasan segmen mandatori biodiesel B20 yang diharapkan mampu menyerap kelebihan suplai produk sawit di pasaran," kata Direktur Utama BPDPKS Dono Boestami dalam Seminar Nasional Sawit Indonesia di Hotel Borobudur, Senin (20/8/2018).

Dalam waktu dekat, pemerintah akan menerapkan kebijakan perluasan penggunaan bahan bakar dengan campuran 20 persen biodiesel atau B20, baik untuk penggunaan Public Service Obligation (PSO) atau yang non-PSO.

Kebijakan B20 bertujuan untuk menghemat devisa negara dengan mengurangi ketergantungan terhadap impor bahan bakar yang selama ini digunakan dalam kegiatan sehari-hari.

Jika dilihat pada periode sebelumnya, sepanjang tahun 2017 BPDPKS telah memberi insentif atas penyaluran 2,3 juta kiloliter biodiesel. Sedangkan sampai semester I 2018, insentif yang sudah diberikan adalah atas penyaluran 1,1 juta kiloliter biodiesel.

"Program mandatory memiliki dua manfaat, mendukung kebijakan energi baru dan terbarukan melalui bauran energi yang mendorong terciptanya ketahanan energi nasional serta mendorong stabilisasi harga CPO (Crude Palm Oil) melalui pengaruh pengendalian permintaan dan penawaran sawit dan produk turunannya," tutur Dono.

Pasokan sawit berlebih salah satunya disebabkan oleh penurunan ekspor CPO. Ekspor menurun karena tensi pasar global yang sedang tinggi serta berbagai kebijakan dari negara tertentu yang masih menganggap sawit berdampak buruk terhadap lingkungan sehingga komoditi itu belum diterima secara baik.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Perusahaan Asal Singapura Jadi Investor Pertama KIT Batang Tahun Ini

Perusahaan Asal Singapura Jadi Investor Pertama KIT Batang Tahun Ini

Whats New
Ada Gejolak Global, Erick Thohir Telepon Direksi BUMN, Minta Susun Strategi

Ada Gejolak Global, Erick Thohir Telepon Direksi BUMN, Minta Susun Strategi

Whats New
Inflasi Medis Kerek Harga Premi Asuransi Kesehatan hingga 20 Persen

Inflasi Medis Kerek Harga Premi Asuransi Kesehatan hingga 20 Persen

Whats New
Pemerintah Perlu Tinjau Ulang Anggaran Belanja di Tengah Konflik Iran-Israel

Pemerintah Perlu Tinjau Ulang Anggaran Belanja di Tengah Konflik Iran-Israel

Whats New
Ekspor Batik Aromaterapi Tingkatkan Kesejahteraan Perajin Perempuan Madura

Ekspor Batik Aromaterapi Tingkatkan Kesejahteraan Perajin Perempuan Madura

Whats New
Hadiri Halalbihalal Kementan, Mentan Amran: Kami Cinta Pertanian Indonesia

Hadiri Halalbihalal Kementan, Mentan Amran: Kami Cinta Pertanian Indonesia

Whats New
Pasar Modal adalah Apa? Ini Pengertian, Fungsi, dan Jenisnya

Pasar Modal adalah Apa? Ini Pengertian, Fungsi, dan Jenisnya

Work Smart
Syarat Gadai BPKB Motor di Pegadaian Beserta Prosedurnya, Bisa Online

Syarat Gadai BPKB Motor di Pegadaian Beserta Prosedurnya, Bisa Online

Earn Smart
Erick Thohir Safari ke Qatar, Cari Investor Potensial untuk BSI

Erick Thohir Safari ke Qatar, Cari Investor Potensial untuk BSI

Whats New
Langkah Bijak Menghadapi Halving Bitcoin

Langkah Bijak Menghadapi Halving Bitcoin

Earn Smart
Cara Meminjam Dana KUR Pegadaian, Syarat, dan Bunganya

Cara Meminjam Dana KUR Pegadaian, Syarat, dan Bunganya

Earn Smart
Ada Konflik Iran-Israel, Penjualan Asuransi Bisa Terganggu

Ada Konflik Iran-Israel, Penjualan Asuransi Bisa Terganggu

Whats New
Masih Dibuka, Simak Syarat dan Cara Daftar Kartu Prakerja Gelombang 66

Masih Dibuka, Simak Syarat dan Cara Daftar Kartu Prakerja Gelombang 66

Work Smart
Tingkatkan Daya Saing, Kementan Lepas Ekspor Komoditas Perkebunan ke Pasar Asia dan Eropa

Tingkatkan Daya Saing, Kementan Lepas Ekspor Komoditas Perkebunan ke Pasar Asia dan Eropa

Whats New
IHSG Turun 2,74 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Saham Rp 11.718 Triliun

IHSG Turun 2,74 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Saham Rp 11.718 Triliun

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com