Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gempa Ganggu Sistem Kelistrikan PLN di Lombok

Kompas.com - 20/08/2018, 16:35 WIB
Kontributor Amerika Serikat, Andri Donnal Putera,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) mencatat gempa bermagnitudo 7 yang melanda Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB) pada Minggu (19/8/2018) kemarin membuat sistem kelistrikan di sana terganggu.

Beberapa kali gempa susulan juga semakin memperparah sistem kelistrikan hingga membuat jaringan di Lombok sempat padam.

"Efek dari gempa kali ini berdampak pada sistem kelistrikan di Lombok. Beberapa pembangkit harus kami lakukan pemeriksaan terlebih dahulu untuk memastikan keamananya," kata General Manager PLN Wilayah NTB Rudi Purnomoloka melalui keterangan tertulis kepada Kompas.com, Senin (20/8/2018).

Rudi juga menyebut, sistem kelistrikan di Pulau Sumbawa juga membuat sistem kelistrikan di sana bermasalah. PLN mencatat, Sumbawa sempat mengalami pemadaman listrik sebesar 17 persen dari total keseluruhan di wilayah tersebut.

"Beberapa daerah di Sumbawa yang harus dipadamkan antara lain seluruh wilayah Alas, sebagian Taliwang yaitu di daerah Pelabuhan Poto Tano," tutur Rudi.

Melihat kondisi tersebut, Rudi mengungkapkan pihaknya sudah mengerahkan petugas untuk menormalkan jaringan di daerah terdampak gempa. Hingga pukul 10.30 WITa, 86 persen dari total sistem kelistrikan di Lombok sudah pulih.

Adapun beberapa daerah yang listriknya sudah kembali nyala di antaranya Kota Mataram, Kabupaten Lombok Barat, Kabupaten Lombok Utara, sebagian Kabupaten Lombok Timur, serta sebagian Kabupaten Lombok Tengah.

Sementara di Sumbawa, daerah yang pasokan listriknya berangsur pulih adalah beberapa daerah di Taliwang Kota, Utan, hingga Gontar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun, Bulog Tunggu Arahan Pemerintah

Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun, Bulog Tunggu Arahan Pemerintah

Whats New
BTN Cetak Laba Bersih Rp 860 Miliar pada Kuartal I 2024

BTN Cetak Laba Bersih Rp 860 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah dari Sawah Hasil Teknologi Padi China

Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah dari Sawah Hasil Teknologi Padi China

Whats New
Bulog Baru Serap 633.000 Ton Gabah dari Petani, Dirut: Periode Panennya Pendek

Bulog Baru Serap 633.000 Ton Gabah dari Petani, Dirut: Periode Panennya Pendek

Whats New
Dari Perayaan HUT hingga Bagi-bagi THR, Intip Kemeriahan Agenda PUBG Mobile Sepanjang Ramadhan

Dari Perayaan HUT hingga Bagi-bagi THR, Intip Kemeriahan Agenda PUBG Mobile Sepanjang Ramadhan

Rilis
INACA: Iuran Pariwisata Tambah Beban Penumpang dan Maskapai

INACA: Iuran Pariwisata Tambah Beban Penumpang dan Maskapai

Whats New
Bank DKI Sumbang Dividen Rp 326,44 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

Bank DKI Sumbang Dividen Rp 326,44 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

Whats New
OASA Bangun Pabrik Biomasa di Blora

OASA Bangun Pabrik Biomasa di Blora

Rilis
Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Whats New
Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Work Smart
INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

Whats New
Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Whats New
Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal 'Jangkar' Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal "Jangkar" Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Whats New
Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Whats New
Lebaran 2024, KAI Sebut 'Suite Class Compartment' dan 'Luxury'  Laris Manis

Lebaran 2024, KAI Sebut "Suite Class Compartment" dan "Luxury" Laris Manis

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com