Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bidik Aset Rp 50 Triliun, CIMB Niaga Syariah Tergetkan Spin Off 2022

Kompas.com - 20/08/2018, 20:17 WIB
Mutia Fauzia,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Unit Usaha Syariah (UUS) PT CIMB Niaga Tbk menargetkan minimum aset sebesar Rp 50 triliun hingga Rp 60 triliun untuk melepaskan diri dari induk perusahaan mereka tahun 2022 mendatang.

Direktur Syariah Banking CIMB Niaga Pandji P Djajanegara mengatakan, pihaknya ingin meningkatkan portofolio sebelum akhirnya spin off supaya tidak membebani induk perusahaan. Sebab, jika nanti bank memutuskan untuk lepas dari induk perusahaan ketika profitabilitas masih rendah, maka secara ekuitas menunjukkan kondisi yang tidak baik.

"Saya mau UUS-nya sudah besar terlebih dahulu punya portofolio, jangan sampai portofolionya kecil. Karena kalau portofolionya kecil, fixed cost perusahan yang kecil dan yang besar sama kan, nah kalau perusahaannya kecil profitability-nya (kemampuan mendapatkan laba) rendah kan equity-nya enggak baik," ujar dia di Jakarta, Senin (20/8/2018).

Lebih lanjut dirinya menjelaskan, selain terkait aset, secara permodalan pihaknya ingin CIMB Niaga Syariah bisa mendapatkan modal minimal Rp 5 triliun sebelum memutuskan untuk spin off. Sebab, dengan demikian level of service mereka akan masuk dalam kategori BUKU 3.

"Kalau permodalnnya yang kita ingin bahwa pada waktu spin off kita memiliki service level agreement yg sama antara konvensional dan syariah. Kalau sekarang konvensional (Bank Induk CIMB Niaga) BUKU 4, kita minimal BUKU 3," ujar Pandji.

Pihaknya pun optimis dapat mencapai target tersebut pada tahun 2022 mendatang. Sebab, melihat posisi saat ini dana usaha CIMB Niaga Syariah sebesar Rp 2,35 triliun.

"Dengan tingkat keuntungan kita, sampai 2022 itu kita Rp 5 triliun pasti bisa dapat," ujar Pandji.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ketentuan Cuti Melahirkan ASN akan Diperbarui, Termasuk bagi ASN Pria

Ketentuan Cuti Melahirkan ASN akan Diperbarui, Termasuk bagi ASN Pria

Whats New
THR Lebaran 2024: Cara Menghitung, Kriteria Penerima, hingga Sanksi

THR Lebaran 2024: Cara Menghitung, Kriteria Penerima, hingga Sanksi

Work Smart
Memburu Penerimaan Negara Tanpa Menaikkan PPN

Memburu Penerimaan Negara Tanpa Menaikkan PPN

Whats New
Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 19 Maret 2024

Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 19 Maret 2024

Spend Smart
Info Pangan 19 Maret 2024: Beras Masih Mahal, Harga Telur Naik Tembus Rp 34.000

Info Pangan 19 Maret 2024: Beras Masih Mahal, Harga Telur Naik Tembus Rp 34.000

Whats New
Investor Menanti Kebijakan Suku Bunga The Fed, Harga Emas Dunia Naik

Investor Menanti Kebijakan Suku Bunga The Fed, Harga Emas Dunia Naik

Whats New
IHSG Bakal Bangkit? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

IHSG Bakal Bangkit? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Whats New
Mendagri Minta Pemda Salurkan THR dan Gaji Ke-13 Tepat Waktu

Mendagri Minta Pemda Salurkan THR dan Gaji Ke-13 Tepat Waktu

Whats New
Menanti Kebijakan The Fed, Wall Street Hijau

Menanti Kebijakan The Fed, Wall Street Hijau

Whats New
Percepat Revisi PP 96/2021, Indonesia Incar Kempit 61 Persen Saham Freeport

Percepat Revisi PP 96/2021, Indonesia Incar Kempit 61 Persen Saham Freeport

Whats New
Manajemen: BCA Mobile dan myBCA Akan Berjalan Bersamaan dalam Jangka Waktu Panjang

Manajemen: BCA Mobile dan myBCA Akan Berjalan Bersamaan dalam Jangka Waktu Panjang

Whats New
Perbedaan Inflasi dan Deflasi serta Untung Ruginya bagi Ekonomi

Perbedaan Inflasi dan Deflasi serta Untung Ruginya bagi Ekonomi

Whats New
Ini 4 Perusahaan Terindikasi 'Fraud' Rp 2,5 Triliun yang Diungkap oleh Sri Mulyani

Ini 4 Perusahaan Terindikasi "Fraud" Rp 2,5 Triliun yang Diungkap oleh Sri Mulyani

Whats New
[POPULER MONEY] Polemik Kenaikan PPN 12 Persen | Sri Mulyani Laporkan Dugaan 'Fraud' 4 Debitor LPEI

[POPULER MONEY] Polemik Kenaikan PPN 12 Persen | Sri Mulyani Laporkan Dugaan "Fraud" 4 Debitor LPEI

Whats New
Bos Bulog: Harga Beras Akan Sulit Kembali ke Titik Semula Seperti Setahun Lalu...

Bos Bulog: Harga Beras Akan Sulit Kembali ke Titik Semula Seperti Setahun Lalu...

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com