JAKARTA, KOMPAS.com - Bank Indonesia mengakui kondisi likuiditas valuta asing (valas) saat ini mengetat. Sebab, saat ini banyak orang yang memburu dollar AS lantaran kondosi dollar AS yang menguat hampir di seluruh dunia.
Direktur Eksekutif Departemen Pengelolaan Moneter Nanang Hendarsah pun menilai wajar kondisi tersebut karena permintaan dollar AS tinggi.
"Wajarlah kan seluruh dunia seperti itu," ujar dia ketika memberikan penjelasan kepada awak media di Gedung BI, Senin (20/8/2018).
Di tambah lagi, Indonesia merupakan negara dengan neraca berjalan yang defisit lantaran jumlah impor yang lebih besar dibandingkan dengan ekspor.
"Itu terefleksi di pasar sebetulnya, impornya lebih kencang, ya semua butuh dollar," ujar dia.
Nanang pun mengaku tidak bisa memprediksi kondisi likuditas valas hingga akhir tahun sebab pergerakan mata uang yang sangat fluktuatif.
"Sulit saya memprediksi Dolar itu karena itu tergantung dinamika Dolar yang terjadi kan unpredictable kaya Turki itu siapa yang bisa memprediksi Turki akan seperti itu kita belum bisa memperkirakan valas."
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.