Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perkuat Daya Saing, Indonesia, Dapat Hibah 10 Juta Euro dari Uni Eropa

Kompas.com - 21/08/2018, 13:03 WIB
Kontributor Amerika Serikat, Andri Donnal Putera,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Uni Eropa melalui program Arise Plus Indonesia sepakat menghibahkan 10 juta euro atau setara Rp 166 miliar untuk Indonesia dalam rangka meningkatkan daya saing ekspor dan kinerja perdagangannya.

Hibah tersebut akan digunakan untuk meningkatkan kapasitas Indonesia di berbagai sektor sehingga bisa siap masuk ke pasar Eropa.

"Indonesia sangat kuat, dengan peningkatan kapasitas teknis dapat memaksimalkan akses kepada pasar Uni Eropa selaku pasar terbesar di dunia," kata Duta Besar Uni Eropa untuk Indonesia, Vincent Guerend, saat acara pemberian hibah di Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan, Selasa (21/8/2018).

Guerend menuturkan, 10 juta euro yang dihibahkan itu akan diberikan dalam jangka waktu lima tahun dari sekarang, yakni sampai 2023. Program yang dibiayai dari dana hibah ini akan fokus pada 4 kategori produk potensial untuk ekspor ke Uni Eropa dan pasar global, yaitu agri-food, perikanan, produk kayu, serta kosmetik.

Baca juga: KUR Bukan Hibah...!

Dengan program Arise Plus Indonesia, dapat membantu fasilitasi tanggapan cepat terhadap isu-isu yang muncul serta bagaimana proses negosiasi dan fase awal dari Perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif atau Indonesia-Uni Eropa Comprehensive Economic Partnership Agreement (CEPA).

Program tersebut juga diyakini meningkatkan kapasitas kementerian dan lembaga terkait proses negosiasi, berbagi pengetahuan, hingga sosialisasi dan komunikasi hasil-hasil CEPA di tingkat nasional dan daerah.

Direktur Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kemenkeu Luky Alfirman mengungkapkan pihaknya berlaku sebagai fasilitator dalam pemberian hibah oleh Uni Eropa. Nantinya, pengaturan dana hibah 10 juta euro itu akan diatur lebih lanjut oleh sejumlah kementerian terkait yang telah ditunjuk sebelumnya.

"Arrangement dari hibah ini ada Bappenas, Kementerian Perdagangan, serta Kementerian Hukum dan HAM. Tujuannya kami ingin meningkatkan perdagangan ke Uni Eropa," tutur Luky.

Guerend berharap, kerja sama Indonesia dengan Uni Eropa terus berlangsung dan memberikan manfaat positif bagi kedua belah pihak. Menurut dia, Indonesia merupakan negara dengan penduduk terbanyak ke-4 di dunia, di mana potensinya besar untuk berkembang sebagai mitra dagang yang strategis bagi Uni Eropa.

Meski dari jumlah penduduk cukup besar, data statistik Asean tahun 2017 mencatat perdagangan barang Indonesia dengan Uni Eropa hanya 11,2 persen dari total perdagangan barang Uni Eropa dengan Asean. Sementara investasi Uni Eropa di Indonesia tercatat hanya 1,6 persen dari total investasi Uni Eropa di Asia dan hanya 6 persen dari total investasi Uni Eropa di Asean.

"Dalam hal ini, Indonesia masih tertinggal dari Singapura, Vietnam, Malaysia, dan Thailand," ujar Guerend.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Whats New
KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

Whats New
Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com