Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Heryadi Silvianto
Dosen FIKOM UMN

Pengajar di FIKOM Universitas Multimedia Nusantara (UMN) dan praktisi kehumasan.

Asian Games dan "Nation Branding" Indonesia

Kompas.com - 22/08/2018, 10:34 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini


Asian Games paling bersejarah

Asian Games ke-18 bagi Indonesia harus menjadi arena paling bersejarah dan pusat perhatian tarikan publik internasional mengenal lebih jauh negeri yang membentang dari Sabang hingga Merauke.

Proses nation branding melalui gelaran Asian Games sesungguhnya dapat secara simultan mereduplikasi kesuksesan penyelenggaraan dari Rusia, prestasi Perancis, dan reputasi dari Kroasia.

Bagi tuan rumah Piala Dunia 2018 dianggap sebagai salah satu yang paling sukses karena ketiadaan insiden keamanan yang fatal. Ketakutan akan kekerasan rasisme yang sempat mengemuka sebelum gelaran dimulai pun tak terjadi.

Belajar dari hal itu, meski Indonesia beberapa waktu lalu terjadi teror bom, namun dengan kesiapan dari seluruh stakeholders dapat membuktikan bahwa gelaran akan aman dan sukses.

Gapaian prestasi timnas Prancis pada Piala Dunia 2018 dibangun dari berbagai latar belakang. Banyak para pemain merupakan keturunan campuran dari bangsa lain atau imigran, khususnya dari benua Afrika. Selain itu ja ugmemiliki perbedaan dalam hal kepercayaan, ada yang menganut agama Islam dan Kristen.

Namun faktanya tidak menjadi beban dan sumber konflik untuk bahu-membahu meraih gelar juara. Modal yang dimiliki Perancis sesungguhnya tidak jauh berbeda dengan apa yang dimiliki Indonesia: keberagaman.

Asian Games menjadi sarana menyampaikan pesan bahwa keberagaman yang dimiliki Indonesia menjadi bukti dan tulang punggung (backbone) utama dalam menghadirkan prestasi yang monumental. Bukan sesuatu yang baru ada, namun telah menjadi bagian yang tidak terpisahkan.

Penampilan timnas Kroasia di Piala Dunia 2018 benar-benar heroik terutama pada fase gugur, padahal mereka melalui seluruh pertandingan lebih dari 120 menit. Hebatnya lagi Kroasia selalu tertinggal terlebih dahulu pada tiga pertandingan itu.

Bagi Kroasia, sepak bola adalah identitas dan patriotik. Aleksandar Holga, dalam tulisannya di The Guardian, menyatakan bahwa keberuntungan dan kesuksesan Timnas Kroasia juga merupakan keberuntungan dan kesuksesan negara mereka.

Asian Games bagi Indonesia sarana menunjukan identitas dan karakter: pantang menyerah, toleran, dan patriotik. Terlebih Asian Games diselenggarakan di bulan paling patriotik bagi bagsa Indonesia: Agustus.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com