Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berita Populer: 3 Keluarga Terkaya hingga Tokopedia Pecat Karyawan Curang

Kompas.com - 28/08/2018, 05:16 WIB
Erlangga Djumena

Editor

"Di Bogor dikasih bus, tapi sampai sekarang tidak jalan. Kami tidak mau. Kami mau tarik lagi," ujar Ahmad di Jakarta, Minggu (27/8/2018).

Ahmad mengatakan, masih banyak daerah yang lebih membutuhkan bus. Selain di Bogor, ada beberapa daerah lain yang juga bermasalah. Ia memastikan Kemenhub akan menarik bus tersebut dan mengalihkannya ke daerah lain.

Baca selengkapnya:  Kemenhub Ancam Tarik Bus Bantuan di Bogor

4. Melihat Pelemahan Nilai Tukar Rupiah

Sejak awal hingga menjelang akhir Agustus 2018, nilai tukar rupiah terhadap dollar AS bergerak di kisaran Rp 14.400 hingga Rp 14.600. Belakangan, posisi nilai tukar rupiah semakin melemah hingga ada pada level Rp 14.655 pada Jumat (24/8/2018) berdasarkan kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor).

Bank Indonesia melalui Laporan Kebijakan Moneter Triwulan II 2018 yang dipublis di laman resminya, bi.go.id, menyatakan nilai tukar rupiah masih mengalami depresiasi pada kuartal II 2018. Faktor utama penyebab depresiasi adalah tekanan dari penguatan dollar AS yang terjadi secara luas.

"Pada kuartal II 2018, secara point to point rupiah melemah 3,94 persen dibandingkan kuartal sebelumnya menjadi Rp 14.330 per dollar AS. Depresiasi nilai tukar rupiah berlanjut pada Juli 2018 dengan volatilitas yang menurun, meskipun dollar AS terus mengalami penguatan secara luas," demikian keterangan dari laporan BI yang dikutip Kompas.com pada Senin (27/8/2018).

Jika dibandingkan dengan posisi Juli 2018, rupiah secara point to point melemah 0,62 persen menjadi Rp 14.420 per dollar AS. Faktor pemicu penguatan dollar AS disebut dari semakin tegangnya hubungan dagang AS dengan China dan menguatnya ekspetasi percepatan normalisasi di AS.

Baca selengkapnya: Melihat Pelemahan Nilai Tukar Rupiah

5. Tokopedia Pecat Oknum Karyawan yang Diduga Curang dalam "Flash Sale"

Perusahaan e-commerce Tokopedia dikabarkan memberhentikan beberapa karyawannya. Mereka diduga terlibat kecurangan (fraud) dalam program flash sale yang digelar Tokopedia.

Aksi curang oknum karyawan Tokopedia itu membuat pengguna tak bisa membeli stok barang murah secara adil selama flash sale. Ketika dikonfirmasi oleh Kompas.com, Senior Public Relations Specialist Tokopedia Antonia Adega membenarkan kabar tersebut.

"Kami memang mengeluarkan beberapa karyawan yang gagal menjaga integritas," ujarnya melalui layanan pesan singkat, Senin (27/8/2018).

Sementara itu, Head of Corporate Communications Tokopedia Priscilla Anais melalui keterangan resmi yang diterima Kompas.com mengatakan, langkah tersebut dilakukan untuk menjaga integritas Tokopedia dan kepercayaan dari konsumen kepada perusahaan.

Baca selengkapnya: Tokopedia Pecat Oknum Karyawan yang Diduga Curang dalam Flash Sale

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Whats New
KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

Whats New
Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Whats New
Jumlah Investor Kripto RI Capai 19 Juta, Pasar Kripto Nasional Dinilai Semakin Matang

Jumlah Investor Kripto RI Capai 19 Juta, Pasar Kripto Nasional Dinilai Semakin Matang

Whats New
Libur Lebaran, Injourney Proyeksi Jumlah Penumpang Pesawat Capai 7,9 Juta Orang

Libur Lebaran, Injourney Proyeksi Jumlah Penumpang Pesawat Capai 7,9 Juta Orang

Whats New
Program Peremajaan Sawit Rakyat Tidak Pernah Capai Target

Program Peremajaan Sawit Rakyat Tidak Pernah Capai Target

Whats New
Cara Cetak Kartu NPWP Hilang atau Rusak Antiribet

Cara Cetak Kartu NPWP Hilang atau Rusak Antiribet

Whats New
Produsen Cetakan Sarung Tangan Genjot Produksi Tahun Ini

Produsen Cetakan Sarung Tangan Genjot Produksi Tahun Ini

Rilis
IHSG Melemah Tinggalkan Level 7.300, Rupiah Naik Tipis

IHSG Melemah Tinggalkan Level 7.300, Rupiah Naik Tipis

Whats New
Sempat Ditutup Sementara, Bandara Minangkabau Sudah Kembali Beroperasi

Sempat Ditutup Sementara, Bandara Minangkabau Sudah Kembali Beroperasi

Whats New
Sudah Salurkan Rp 75 Triliun, BI: Orang Siap-siap Mudik, Sudah Bawa Uang Baru

Sudah Salurkan Rp 75 Triliun, BI: Orang Siap-siap Mudik, Sudah Bawa Uang Baru

Whats New
Harga Naik Selama Ramadhan 2024, Begini Cara Ritel Mendapat Keuntungan

Harga Naik Selama Ramadhan 2024, Begini Cara Ritel Mendapat Keuntungan

Whats New
Mentan Amran Serahkan Rp 54 Triliun untuk Pupuk Bersubsidi, Jadi Catatan Sejarah bagi Indonesia

Mentan Amran Serahkan Rp 54 Triliun untuk Pupuk Bersubsidi, Jadi Catatan Sejarah bagi Indonesia

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com