Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BTN Pastikan Tak Berikan DP KPR 0 Persen, Ini Alasannya

Kompas.com - 28/08/2018, 06:33 WIB
Ridwan Aji Pitoko,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BTN) menyatakan tak tertarik menerapkan Kredit Pemilikan Rumah (KPR) tanpa down payment (DP) 0 Persen alias bebas uang muka.

Hal itu disampaikan BTN guna menanggapi relaksasi loan to value (LTV) yang diberikan oleh Bank Indonesia (BI) dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

Berdasarkan hal tersebut, BI telah memberikan pelonggaran terhadap uang muka, bahkan bisa sampai 0 persen.

Begitu pun dengan OJK yang merelaksasi beberapa ketentuan seperti mengubah perhitungan ATMR, mengubah larangan pemberian kredit untuk pengolahan tanah bagi pengembang, mendorong pendanaan KPR melalui sekuritisasi, meningkatkan batas pembiayaan dengan agunan, dan meningkatkan koordinasi dengan instansi lain.

Baca juga: BI Longgarkan LTV, Pembeli Rumah Pertama Bisa Bebas Uang Muka

"Kredit subsidi kan memang sudah bebas, bisa DP satu persen. Apakah kami bakal sampai nol persen? Tidak, kami enggak akan memberikan fasilitas itu," ucap Direktur Keuangan BTN Iman Nugroho Soeko di Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI) Jakarta, Senin (27/8/2018).

Keputusan tersebut tak terlepas dari niatan BTN yang ingin mengedukasi masyarakat agar bisa bertanggung jawab ketika mulai membeli rumah melalui fasilitas KPR.

"Ini untuk alasan pendidikan, artinya ketika orang berkeinginan mengambil KPR, maka dia harus belajar menabung untuk bisa membayar. Jadi mengambil KPR adalah keputusan besar," terang Iman.

Iman menambahkan, saat ini uang muka terendah yang diberikan BTN adalah sebesar satu persen. Program tersebut diberikan untuk permintaan KPR tertentu. 

Baca juga: Sebentar Lagi, Beli Mobil dan Motor Bisa DP 0 Persen

Di sisi lain, tanpa kebijakan DP 0 persen, bank berkode emiten BBTN tersebut mencatat pertumbuhan penyaluran KPR selama semester I 2018.

Penyaluran KPR dan pembiayaan pemilikan rumah (PPR) hingga Juli 2018 tercatat sebesar Rp 157,55 triliun. Posisi tersebut naik sekitar 22,07 persen secara tahunan (year on year/yoy) dari Rp 129,07 triliun pada Juli 2017.

“Kami pun terus melakukan berbagai inovasi dan transformasi untuk menggarap peluang bisnis yang ada. Bank BTN juga terus menggelar promosi untuk meningkatkan penyaluran kredit perseroan secara keseluruhan terutama KPR,” kata Iman.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cara Bayar Pajak Daerah secara Online lewat Tokopedia

Cara Bayar Pajak Daerah secara Online lewat Tokopedia

Spend Smart
Apa Itu 'Cut-Off Time' pada Investasi Reksadana?

Apa Itu "Cut-Off Time" pada Investasi Reksadana?

Earn Smart
Mengenal Apa Itu 'Skimming' dan Cara Menghindarinya

Mengenal Apa Itu "Skimming" dan Cara Menghindarinya

Earn Smart
BRI Beri Apresiasi untuk Restoran Merchant Layanan Digital

BRI Beri Apresiasi untuk Restoran Merchant Layanan Digital

Whats New
Kemenhub Tingkatkan Kualitas dan Kompetensi SDM Angkutan Penyeberangan

Kemenhub Tingkatkan Kualitas dan Kompetensi SDM Angkutan Penyeberangan

Whats New
CGAS Raup Pendapatan Rp 130,41 Miliar pada Kuartal I 2024, Didorong Permintaan Ritel dan UMKM

CGAS Raup Pendapatan Rp 130,41 Miliar pada Kuartal I 2024, Didorong Permintaan Ritel dan UMKM

Whats New
Simak Cara Menyiapkan Dana Pendidikan Anak

Simak Cara Menyiapkan Dana Pendidikan Anak

Earn Smart
HET Beras Bulog Naik, YLKI Khawatir Daya Beli Masyarakat Tergerus

HET Beras Bulog Naik, YLKI Khawatir Daya Beli Masyarakat Tergerus

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lampaui Malaysia hingga Amerika Serikat

Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lampaui Malaysia hingga Amerika Serikat

Whats New
KKP Terima 99.648 Ekor Benih Bening Lobster yang Disita TNI AL

KKP Terima 99.648 Ekor Benih Bening Lobster yang Disita TNI AL

Rilis
Di Hadapan Menko Airlangga, Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Di Hadapan Menko Airlangga, Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Whats New
Soal Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

Soal Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

Whats New
Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan 'Daya Tahannya'

Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan "Daya Tahannya"

Whats New
“Wanti-wanti” Mendag Zulhas ke Jastiper: Ikuti Aturan, Kirim Pakai Kargo

“Wanti-wanti” Mendag Zulhas ke Jastiper: Ikuti Aturan, Kirim Pakai Kargo

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com