Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Ratna Tondang
Aktivis lingkungan

Aktivis lingkungan, lulusan Rekayasa Kehutanan Institut Teknologi Bandung

Peningkatan Energi Terbarukan, Tantangan Besar bagi Indonesia

Kompas.com - 28/08/2018, 16:02 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Ketidakseimbangan dan ketidakadilan subsidi

Subsidi energi merupakan salah satu beban fiskal yang signifikan bagi pemerintah Indonesia. Pada 2017, Indonesia telah menghabiskan Rp 77,3 triliun untuk subsidi energi atau 4,4 persen dari pendapatan negara.

Subsidi yang diberikan oleh pemerintah menyebabkan tarif untuk energi fosil lebih murah, sehingga mudah dijangkau oleh masyarakat.

Adapun energi terbarukan masih memiliki tarif lebih mahal karena biaya investasi teknologinya yang tinggi. Hal ini menyebabkan energi terbarukan sulit bersaing dengan energi fosil yang masih disubsidi.

Pemerintah telah menetapkan mekanisme feed in tariff untuk mendorong penggunaan dan instalasi sistem energi terbarukan.

Mekanisme ini mewajibkan perusahaan utilitas mayor (semacam PT PLN) untuk membayar suatu tarif  listrik yang dihasilkan dari sumber energi terbarukan, di mana tarif ini maksimal 85 persen di atas biaya produksi produksi (BPP) dari bahan bakar fosil.

Namun, belum ada mekanisme yang jelas mengenai siapa yang akan menggantikan biaya tambahan yang dikeluarkan oleh PLN untuk membeli listrik dari produsen energi terbarukan.

Apabila biaya ini dibebankan kepada masyarakat, biaya untuk listrik dari energi terbarukan akan tetap mahal dan tetap sulit bersaing.

Sebaiknya, tarif yang diberikan pada produsen listrik dari energi terbarukan ditetapkan setinggi-tingginya agar menarik para investor.

PLN juga perlu mendapat jaminan bahwa biaya tambahan yang akan dikeluarkan akan ditanggung oleh pemerintah.

Penetapan tarif kepada masyarakat juga mesti disesuaikan dengan kondisi kemampuan masyarakat, tarif listrik lebih tinggi diberikan kepada pengguna yang lebih besar.

Hal ini akan mendorong pengguna listrik skala besar untuk menggunakan energi terbarukan dari solar PV sehingga mengurangi konsumsi listrik yang berasal dari PLN.

Keterbatasan investasi

Masih sangat sedikit investasi untuk riset dan pengembangan teknologi terbarukan yang diberikan oleh pemerintah. Ketersediaan material penelitian, prasarana, dan sarana penelitian masih sangat terbatas.

Selain itu, hanya sedikit staf PLN yang memiliki kemampuan tentang energi terbarukan untuk diimplementasikan dalam skala besar.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Menperin Siapkan Insentif untuk Amankan Industri dari Dampak Konflik Timur Tengah

Menperin Siapkan Insentif untuk Amankan Industri dari Dampak Konflik Timur Tengah

Whats New
Respons Bapanas soal Program Bantuan Pangan Disebut di Sidang Sengketa Pilpres

Respons Bapanas soal Program Bantuan Pangan Disebut di Sidang Sengketa Pilpres

Whats New
Freeport Indonesia Catat Laba Bersih Rp 48,79 Triliun pada 2023, Setor Rp 3,35 Triliun ke Pemda Papua Tengah

Freeport Indonesia Catat Laba Bersih Rp 48,79 Triliun pada 2023, Setor Rp 3,35 Triliun ke Pemda Papua Tengah

Whats New
KPLP Kemenhub Atasi Insiden Kebakaran Kapal di Perairan Tanjung Berakit

KPLP Kemenhub Atasi Insiden Kebakaran Kapal di Perairan Tanjung Berakit

Whats New
Wamenkeu Sebut Suku Bunga The Fed Belum Akan Turun dalam Waktu Dekat

Wamenkeu Sebut Suku Bunga The Fed Belum Akan Turun dalam Waktu Dekat

Whats New
PNS yang Dipindah ke IKN Bisa Tempati Apartemen Mulai September

PNS yang Dipindah ke IKN Bisa Tempati Apartemen Mulai September

Whats New
RMKE: Ekspor Batu Bara Diuntungkan dari Pelemahan Rupiah

RMKE: Ekspor Batu Bara Diuntungkan dari Pelemahan Rupiah

Whats New
Antisipasi Darurat Pangan di Papua Selatan, Kementan Gencarkan Optimasi Lahan Rawa di Merauke

Antisipasi Darurat Pangan di Papua Selatan, Kementan Gencarkan Optimasi Lahan Rawa di Merauke

Whats New
Erick Thohir Minta Pertamina hingga MIND ID Borong Dollar AS, Kenapa?

Erick Thohir Minta Pertamina hingga MIND ID Borong Dollar AS, Kenapa?

Whats New
Nasabah Kaya Perbankan Belum 'Tersengat' Efek Pelemahan Nilai Tukar Rupiah

Nasabah Kaya Perbankan Belum "Tersengat" Efek Pelemahan Nilai Tukar Rupiah

Whats New
Apa Saja Penyebab Harga Emas Naik Turun?

Apa Saja Penyebab Harga Emas Naik Turun?

Work Smart
Bapanas Ungkap Biang Kerok Harga Tomat Mahal

Bapanas Ungkap Biang Kerok Harga Tomat Mahal

Whats New
Jadi BUMD Penyumbang Dividen Terbesar, Bank DKI Diapresiasi Pemprov Jakarta

Jadi BUMD Penyumbang Dividen Terbesar, Bank DKI Diapresiasi Pemprov Jakarta

Whats New
Kadin Sebut Ekonomi RI Kuat Hadapi Dampak Konflik di Timur Tengah

Kadin Sebut Ekonomi RI Kuat Hadapi Dampak Konflik di Timur Tengah

Whats New
Rupiah Tembus Rp 16.100, Menko Airlangga: karena Dollar AS Menguat

Rupiah Tembus Rp 16.100, Menko Airlangga: karena Dollar AS Menguat

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com