Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS EKONOMI

Indonesia Optimistis Raih 15 Emas pada ASC 2018

Kompas.com - 28/08/2018, 18:48 WIB
Kurniasih Budi

Penulis

BANGKOK, KOMPAS.com - Indonesia optimistis meraih 15 emas pada kompetisi keahlian, ASEAN Skill Competition (ASC) ke-12. 

Tahun ini, Indonesia mengirimkan 2 peserta/kejuruan pada 22 kejuruan dari total 26 kejuruan yang dikompetisikan di IMPACT, Thailand.

Pada gelaran ASC ke-11 di Malaysia pada 2016, Indonesia mendapatkan 13 emas, 2 perak, 7 perunggu, dan 14 diploma. Dengan perolehan tersebut, Indonesia menduduki peringkat ke-2 atau runner up.

“Tahun ini kita optimis mendapatkan 15 emas. Saingan terberat kita adalah Thailand selaku tuan rumah dan mereka juga sangat kompetitif di berbagai kejuruan,” kata Direktur Jenderal Binalattas Bambang Satrio Lelono dalam keterangan tertulisnya, Selasa (28/8/208).

Baca juga: Indonesia Ditargetkan Juara Umum Kompetisi Keterampilan ASEAN 2018

Menurut Bambang, Indonesia langganan mendapatkan emas di kejuruan-kejuruan seperti Cabinet Making, Fashion Technology, Graphic Design Technology, Bricklaying, dan Electronic.

“Kita sudah 4 kali mendapat emas berturut turut di kejuruan elektronika, pada ASC 2010, 2012, 2014, 2016. Tahun ini kita optimis mendapatkan emas,” ujar Farid Rinanto, tenaga ahli di kejuruan elektronika. 

Nasib alumni ASC 

Menteri Ketenagakerjaan Hanif Dhakiri bersama peserta ASEAN Skill Competition (ASC) ke-12 yang digelar di Thailand akhir Agustus 2018.Dok. Humas Kemenaker Menteri Ketenagakerjaan Hanif Dhakiri bersama peserta ASEAN Skill Competition (ASC) ke-12 yang digelar di Thailand akhir Agustus 2018.
Farid sendiri merupakan alumnus peserta pada ASC ke -9 pada 2012 di Jakarta. Farid juga meraih prestasi Best Nations, yaitu nilai tertinggi dari seluruh kejuruan yang diikuti oleh negara bersangkutan.

Kini Farid bekerja sebagi instruktur elektronika di Balai Besar Pengembangan Latihan Kerja Bekasi Kementerian Ketenagakerjaan.

Selain Farid, ada juga Tino Suhaebri, alumnus peserta ASC 2008 yang meraih perak dan peserta WSC 2009. Tino juga merupakan salah satu tenaga ahli (expert) yang mendampingi tim kejuruan elektronika.

“Kompetisi keterampilan (kompetensi) ini merupakan peluang yang besar di level ASEAN, bahkan dunia. Namun disayangkan, para alumunus yang berprestasi ini kurang mendapat perhatian di tingkat nasional,” ujar Tino.

Baca juga: Ratusan Tenaga Kerja Muda ASEAN Siap Adu Keahlian di Thailand

Tino berharap, para alumnus ASC khususnya yang mendapatkan medali bisa diterima dengan mudah di dunia industri atau mendapatkan beasiswa pendidikan melalui jalur pemuda berprestasi.

Tenaga kerja pilihan

Indonesia optimistis meraih 15 emas pada kompetisi keahlian, ASEAN Skill Competition (ASC) ke-12 yang digelar di Thailand.Dok. Humas Kemenaker Indonesia optimistis meraih 15 emas pada kompetisi keahlian, ASEAN Skill Competition (ASC) ke-12 yang digelar di Thailand.

Delegasi ASC ke-12 yang dikirim ke Bangkok ini telah dipersiapkan melalui beberapa tahap, yaitu proses seleksi daerah di seluruh provinsi untuk mendapatkan para calon peserta kompetisi yang terbaik.

Selanjutnya, para calon peserta kompetisi yang telah terpilih mewakili daerahnya diseleksi lagi melalui seleksi nasional pada 2017.

Dari tahap itu, dipilih 3 orang calon peserta terbaik, yang kemudian menjalani pemusatan pelatihan 2 tahap. Tahap pertama selama 3 bulan dan tahap kedua selama 7 bulan. Seleksi akhir menetapkan 2 calon peserta yang mewakili Indonesia pada ajang ASC ke-12 ini.

Selama berada di pemusatan pelatihan atau training center, para calon peserta dibimbing para tenaga ahli (expert) sesuai dengan Test Project yang akan dikompetisikan pada ASC ke-12, baik dalam hal teknis, non-teknis, maupun dalam hal sikap mental para calon kompetitor.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Cara Bayar Pajak Daerah secara Online lewat Tokopedia

Cara Bayar Pajak Daerah secara Online lewat Tokopedia

Spend Smart
Apa Itu 'Cut-Off Time' pada Investasi Reksadana?

Apa Itu "Cut-Off Time" pada Investasi Reksadana?

Earn Smart
Mengenal Apa Itu 'Skimming' dan Cara Menghindarinya

Mengenal Apa Itu "Skimming" dan Cara Menghindarinya

Earn Smart
BRI Beri Apresiasi untuk Restoran Merchant Layanan Digital

BRI Beri Apresiasi untuk Restoran Merchant Layanan Digital

Whats New
Kemenhub Tingkatkan Kualitas dan Kompetensi SDM Angkutan Penyeberangan

Kemenhub Tingkatkan Kualitas dan Kompetensi SDM Angkutan Penyeberangan

Whats New
CGAS Raup Pendapatan Rp 130,41 Miliar pada Kuartal I 2024, Didorong Permintaan Ritel dan UMKM

CGAS Raup Pendapatan Rp 130,41 Miliar pada Kuartal I 2024, Didorong Permintaan Ritel dan UMKM

Whats New
Simak Cara Menyiapkan Dana Pendidikan Anak

Simak Cara Menyiapkan Dana Pendidikan Anak

Earn Smart
HET Beras Bulog Naik, YLKI Khawatir Daya Beli Masyarakat Tergerus

HET Beras Bulog Naik, YLKI Khawatir Daya Beli Masyarakat Tergerus

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lampaui Malaysia hingga Amerika Serikat

Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lampaui Malaysia hingga Amerika Serikat

Whats New
KKP Terima 99.648 Ekor Benih Bening Lobster yang Disita TNI AL

KKP Terima 99.648 Ekor Benih Bening Lobster yang Disita TNI AL

Rilis
Di Hadapan Menko Airlangga, Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Di Hadapan Menko Airlangga, Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Whats New
Soal Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

Soal Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

Whats New
Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan 'Daya Tahannya'

Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan "Daya Tahannya"

Whats New
“Wanti-wanti” Mendag Zulhas ke Jastiper: Ikuti Aturan, Kirim Pakai Kargo

“Wanti-wanti” Mendag Zulhas ke Jastiper: Ikuti Aturan, Kirim Pakai Kargo

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com