Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rp 250 Miliar Dicairkan untuk Perbaikan Rumah Dampak Gempa Lombok

Kompas.com - 29/08/2018, 15:22 WIB
Kontributor Amerika Serikat, Andri Donnal Putera,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah melalui Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) telah menyalurkan bantuan sebesar Rp 250 miliar untuk perbaikan puluhan ribu unit rumah yang rusak akibat gempa di Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB).

Saat ini, BNPB juga telah mengajukan lagi tambahan anggaran ke Kementerian Keuangan untuk bantuan perbaikan rumah di Lombok.

"Sampai hari Rabu ini, terdapat 83.392 unit rumah yang rusak, di mana 32.129 unit rumah sudah diverifikasi. Dari 32.129 unit rumah itu, terdapat 16.231 unit rumah rusak berat, sedangkan sisanya rusak sedang dan rusak ringan," kata Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho melalui keterangan tertulis kepada Kompas.com, Rabu (29/8/2018) siang.

Sutopo merinci, dari total 83.392 unit rumah rusak, sebanyak 23.098 unit berlokasi di Kabupaten Lombok Utara (terverifikasi 12.493 unit), 37.285 unit di Kabupaten Lombok Barat (terverifikasi 11.787 unit), 7.280 unit di Kabupaten Lombok Timur (terverifikasi 3.121 unit), 4.629 unit di Kabupaten Lombok Tengah (terverifikasi 3.246 unit), 2.060 unit di Kota Mataram (terverifikasi 1.482 unit), dan 9.040 unit di Sumbawa yang seluruhnya masih proses verifikasi.

Proses verifikasi rumah rusak terus berlangsung untuk mendapatkan data pasti yang akan ditindaklanjuti dengan pencairan dana perbaikan dari pemerintah.

Adapun angka perbaikan rumah rusak sebagai dampak gempa di Lombok bertambah signifikan setelah sebelumnya baru 5.000 rumah yang diberi santunan perbaikan tahap pertama.

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati beberapa hari lalu menyebutkan, pemerintah telah mencairkan Rp 985,8 miliar untuk penanganan dampak gempa Lombok secara keseluruhan. Dana yang dicairkan itu terdiri dari Rp 557,7 miliar melalui BNPB serta Rp 428,1 miliar melalui sejumlah kementerian/lembaga terkait.

Bahkan, ada dana cadangan untuk jaga-jaga akan kebutuhan lain dengan total Rp 3,3 triliun. Penggunaan dana cadangan tersebut akan dikoordinasikan Kementerian Keuangan bersama BNPB.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Sesna Garap PLTS untuk Pasok Energi Bersih ke Smelter Nickel Industries di Morowali

Sesna Garap PLTS untuk Pasok Energi Bersih ke Smelter Nickel Industries di Morowali

Whats New
Borong 612 Kereta dari INKA, KAI Pakai Dana Internal Rp 7 Triliun

Borong 612 Kereta dari INKA, KAI Pakai Dana Internal Rp 7 Triliun

Whats New
Prudential Syariah Luncurkan Asuransi Jiwa PRUAnugerah

Prudential Syariah Luncurkan Asuransi Jiwa PRUAnugerah

Whats New
Cara Cek Saldo Tabungan Emas Pegadaian dengan Mudah

Cara Cek Saldo Tabungan Emas Pegadaian dengan Mudah

Spend Smart
Kereta Suite Class Compartement Meluncur Pertengahan Oktober, Berapa Harga Tiketnya?

Kereta Suite Class Compartement Meluncur Pertengahan Oktober, Berapa Harga Tiketnya?

Whats New
Hukum Permintaan, Fungsi, dan Faktor-faktor yang Memengaruhinya

Hukum Permintaan, Fungsi, dan Faktor-faktor yang Memengaruhinya

Earn Smart
Petunjuk Cara Bayar Shopee PayLater di Indomaret

Petunjuk Cara Bayar Shopee PayLater di Indomaret

Spend Smart
CEO SoftBank Yakin 'Artificial General Intelligence' Bakal Terwujud 10 Tahun Lagi

CEO SoftBank Yakin "Artificial General Intelligence" Bakal Terwujud 10 Tahun Lagi

Whats New
Produk UMKM Sambal Lele Jajaki Ekspor ke Korea Selatan

Produk UMKM Sambal Lele Jajaki Ekspor ke Korea Selatan

Whats New
KPPU Selidiki Dugaan Pengaturan Suku Bunga Pinjaman Asosiasi Pinjol

KPPU Selidiki Dugaan Pengaturan Suku Bunga Pinjaman Asosiasi Pinjol

Whats New
Ini Harapan Pengusaha kepada Calon Pengganti Presiden Jokowi

Ini Harapan Pengusaha kepada Calon Pengganti Presiden Jokowi

Whats New
Tingkatkan Layanan, Aplikasi Mengantar Angkat Agung Hari Prabowo Jadi Komisaris Baru

Tingkatkan Layanan, Aplikasi Mengantar Angkat Agung Hari Prabowo Jadi Komisaris Baru

Whats New
Pengamat: yang Terlilit Pinpri adalah Mereka yang Terjebak Gaya Hidup

Pengamat: yang Terlilit Pinpri adalah Mereka yang Terjebak Gaya Hidup

Whats New
Keputusan Bea Cukai Lelang Ribuan Baju Impor Jadi Kontradiktif dengan Upaya Pemerintah

Keputusan Bea Cukai Lelang Ribuan Baju Impor Jadi Kontradiktif dengan Upaya Pemerintah

Whats New
Komitmen PT GNI Dukung Keselamatan Kerja Karyawan dan Berkontribusi untuk Dunia Pendidikan

Komitmen PT GNI Dukung Keselamatan Kerja Karyawan dan Berkontribusi untuk Dunia Pendidikan

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com