Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Targetkan Defisit Transaksi Berjalan Hampir 0 Persen, Ini Langkah Pemerintah

Kompas.com - 29/08/2018, 15:39 WIB
Mutia Fauzia,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah menargetkan, defisit transaksi berjalan (current account deficit/cad) Indonesia dapat mendekati 0 persen terhadap produk domestik bruto (PDB) pada tahun 2019.

Berbagai langkah dan kebijakan pun terus dilakukan pemerintah untuk bisa menekan pelebaran CAD yang tahun ini mencapai 3 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB) sekaligus mencapai target tersebut.

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan menyampaikan salah satu upaya yang paling efektif untuk mencapai target tersebut adalah melalui pengembangan pariwisata.

Selama ini dia menilai, pengelolaan pariwisata di Indonesia memang masih belum maksimal. Indonesia masih kalah jauh dari Thailand yang pada 2017 lalu penerimaan devisa dari pariwisata mencapai 62 miloar dollar AS.

Baca juga: 2019, Perbaikan Defisit Transaksi Berjalan Belum Signifikan

Hal itulah yang menyeban neraca transaksi berjalan Thailand tidak mengalami defisit, dan justru surplus hingga 48,1 miloar dollar AS.

"Pariwisata ini, memang satu dari 3 sumber quick wins kita untuk CAD. Kalau tahun kemarin 17,5 miliar dollar AS, tahun ini mungkin 25 miliar dollar AS. Tapi denhan ada langkah-langkah ini kaki lihat tahun depan mungkin CAD kita akan hampir enggak ada atau ke arah nol,"ujar Luhut ketika memberikan keterangan pers kepada awak media selepas Rapat Koordinasi Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah (Rakorpusda) Akselerasi Pengembangan Destinasi Pariwisata Daerah di Yogyakarta, Rabu (29/8/2018).

Tak hanya percepatan pengembangan pariwisata saja, pemerintah juga melakukan upaya lain seperti mengganti bahan bakar minyak solar dengan B20 untuk mengurangi impor minyak mentah. Dengan diterapkannya B20 pada 1 September 2018 mendatang, pemerintah berharap dapat menghemat hingga 2 miliar dollar AS tahun ini.

"Dan tahun depan bisa mrnghemat hingga 8 sampai 10 miliar dollar AS. Karena tahun ini akan kita ganti dengan 1,2 juta ton biodiesel dan tahun depan kami akan bikin sampe pada sekitar 6 juta ton B20," lanjut dia.

Selain itu, Luhut juga menjelaskan, saat ini China telah sepakat untuk membeli 1,2 juta ton Crude Palm Oil (CPO). Sehingga diharapkan, harga kelapa sawit Indonesia bisa meningkat hingga 600 sampai 700 dollar AS per ton.

"Ini bisa bantu CAD kita. Di sisi lain impor crude oil akan berkurang," lanjut dia.

Di sisi lain, Gubernur Bank Indonesia Perry Wajiyo mengatakan, posisi CAD Indonesia sebesar 3 persen dari PDB masih cukup aman. "Kemarin memang di kuartal I sebesar 2,1 persen dari PDB, di triwulan 2 itu 3 persen dari PDB. Ini sebenarnya masih di bawah, tapi kami ingin turunkan lebih cepat supaya bisa lebih aman karena kondisi global sedang tidak stabil,"ujar Perry dalam kesempatan yang sama.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com