Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BI: Tingkatkan Devisa Paling Mudah Lewat Industri Pariwisata

Kompas.com - 30/08/2018, 10:18 WIB
Mutia Fauzia,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

MAGELANG, KOMPAS.com - Bank Indonesia (BI) menilai, sebagian devisa hasil ekspor (DHE) yang belum dikonversi ke rupiah ataupun yang masih berada di luar negeri bukan merupakan masalah yang menyebabkan kurangnya valuta asing yang dibutuhkan Indonesia sebagai salah satu langkah stabilisasi nilai tukar rupiah.

Deputi Gubernur Senior Mirza Adityaswara menjelaskan, masalah utama Indonesia memang kurangnya jumlah ekspor yang membuat Indonesia hingga saat ini masih kekurangan valuta asing sebesar 25 miliar dollar AS, padahal DHE yang masuk ke Indonesia sudah 90 persen.

"Itu kan DHE sudah maksimum, tapi tetap kurang DHE. Artinya yang harus ditingkatkan ekspornya, DHE akan meningkat kalau ekspor meningkat," ujar Mirza ketika menjelaskan kepada awak media di Magelang, Rabu (29/8/2018).

Lebih lanjut Mirza menjelaskan, untuk bis meningkatkan devisa, dibandingkan dengan mendongkrak ekspor manufaktur, pengembangan pariwisata dinilai lebih efektif. Sebab, sumber daya yang dibutuhkan untuk mengembangkan pariwisata bisa didapatkan di dalam negeri. Sementara manufaktur, kebutuhan baku sebagian besar masih didapatkan dari impor.

"Jadi terus terang menurut BI, meningkatkan manufaktur dibandingkan meningkatkan pariwisata lebih mudah meningkatkan pariwisata. Tapi bukan berarti manufaktur tidak dilakukan," lanjut dia.

Pemerintah menargetkan pada tahun 2024 mendatang, devisa yang didapatkan dari pariwisata bisa mencapai 30 miliar dollar AS. Dengan meningkatnya jumlah devisa dari pariwisata tersebut, maka defisit transaksi berjalan (current account deficit/CAD) bisa turun drastis.

"Jangan lupa pariwisata itu ada yang WNI (Warga Negara Indonesia) pergi ke luar negeri. Ini banyak juga kareba Indonesia masyarakatnta berkembang ekonominya. Jadi wisatawan mancanegara kita harus banyak," ujar dia.

Mirza pun menegaskan, target tersebut sangat realistis, lantaran jika dibandingkan dengan Thailand yang bisa mengundang wisatawan asing lebih dari 30 juta orang per tahun, atau Turki yang mencapai 50 juta wisatawan asing per tahun, Indonesia memiliki wilayah yang lebih luas, kuliner yang lebih banyak, dan budaya yang lebih beragam.

"Itu sangat realistis, ditambah lagi orang kita murah senyum," ujar dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km/Jam, Perjalanan Terlambat

Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km/Jam, Perjalanan Terlambat

Whats New
BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

Whats New
[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

Whats New
KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat Gara-gara Hujan Lebat

KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat Gara-gara Hujan Lebat

Whats New
Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Earn Smart
Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Whats New
Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Whats New
Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Whats New
Pintu Perkuat Ekosistem Ethereum di Infonesia

Pintu Perkuat Ekosistem Ethereum di Infonesia

Whats New
BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Pegadaian Bukukan Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I 2024

Pegadaian Bukukan Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I 2024

Whats New
Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun, Bulog Tunggu Arahan Pemerintah

Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun, Bulog Tunggu Arahan Pemerintah

Whats New
BTN Cetak Laba Bersih Rp 860 Miliar pada Kuartal I 2024

BTN Cetak Laba Bersih Rp 860 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah dari Sawah Hasil Teknologi Padi China

Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah dari Sawah Hasil Teknologi Padi China

Whats New
Bulog Baru Serap 633.000 Ton Gabah dari Petani, Dirut: Periode Panennya Pendek

Bulog Baru Serap 633.000 Ton Gabah dari Petani, Dirut: Periode Panennya Pendek

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com