Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pertumbuhan Ekonomi Indonesia 2019 Diprediksi 5,1 Persen

Kompas.com - 30/08/2018, 18:40 WIB
Kontributor Amerika Serikat, Andri Donnal Putera,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kondisi perekonomian global yang diperkirakan cenderung melambat beberapa tahun ke depan akan berdampak pada pertumbuhan ekonomi negara berkembang. Indonesia termasuk salah satu di dalamnya, di mana dampak tersebut akan mulai dirasakan 2019 mendatang. 

"Pertumbuhan ekonomi dunia akan flat-flat saja. Itu jadi tantangan terbesar buat negara berkembang, di atas dua tahun ke depan tidak relatif membaik," kata ekonom Bank Mandiri Andry Asmoro dalam Media Briefing di Plaza Mandiri, Kamis (30/8/2018).

Andry menjelaskan, dua negara besar yang jadi acuan, yakni Amerika Serikat dan China akan mengalami perlambatan pertumbuhan ekonomi beberapa tahun mendatang. Salah satu penyebabnya dikarenakan perang dagang yang digeluti keduanya secara tidak langsung menyebabkan perlambatan pertumbuhan ekonomi mereka.

"Pertumbuhan global akan flat hingga 2023, di mana China terus melambat. Meskipun AS tetap tumbuh baik dibanding tahun lalu, cenderung sudah melambat," tutur Andry.

Kepala Ekonom Bank Mandiri Anton H Gunawan menuturkan, dengan berbagai tantangan global dan perkiraan kondisi di masa mendatang, pihaknya memprediksi pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun 2019 sebesar 5,1 persen.

Sementara, melalui asumsi makro dalam RAPBN 2019, pemerintah menargetkan pertumbuhan ekonomi tahun depan sebesar 5,4 persen.

"Untuk perkiraan pertumbuhan ekonomi tahun 2018 ini, di bulan Juli kami prediksi sampai akhir tahun 5,16 persen. Awal tahun kami prediksi 5,3 persen, berubah karena pengaruh faktor eksternal dan kondisi domestik perekonomian dalam negeri," ujar Anton.

Adapun sebelumnya, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan ekonomi kuartal II 2018 sebesar 5,27 persen. Angka tersebut tumbuh lebih tinggi dibanding pertumbuhan ekonomi kuartal I 2018 sebesar 5,06 persen.

Beberapa faktor pendorong capaian pertumbuhan ekonomi kuartal II di antaranya THR dan gaji ke-13, Lebaran, Pilkada serentak, serta masa panen raya yang bergeser dari bulan Februari dan Maret ke bulan April dan Mei.

Pemerintah pun optimistis pertumbuhan ekonomi hingga akhir tahun ini bisa mencapai 5,2 persen dari yang sebelumnya sempat ditargetkan 5,4 persen.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com