Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Investor Pemula Dibidik Beli Reksa Dana dengan Rp 10.000, Berminat?

Kompas.com - 31/08/2018, 12:54 WIB
Ambaranie Nadia Kemala Movanita ,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Manulife Asset Management Indonesia menawarkan alternatif investasi reksa dana dengan menawarkan minimal setoran yang terjangkau. Manulife Dana Kas Syariah (MDKS) memungkinkan investor menyetor dana mulai dari Rp 10.000.

Presiden Direktur PT Manulife Asset Management Indonesia Legowo Kusumonegoro mengatakan, produk reksa dana tersebut cocok bagi pemain pemula yang baru coba-coba berinvestasi di pasar uang.

"Sekarang ini masih banyak yang takut investasi karena kondisi pasar yang tidak stabil. Maka produk ini cocok bagi pemula yang baru mencoba berinvestasi," ujar Legowo di Main Hall Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (31/8/2018).

Reksa dana MDKS juga menawarkan fluktuasi yang rendah sehingga investor pemula tak perlu waswas dengan dana investasinya. Manulife sempat mengadakan survei kepada calon investor muda soal apa yang diharapkan dari investasi.

"Hampir semua sepakat motivasi terbesar mereka mau mandiri secara keuangan, tidak mau tergantung pada orang lain," kata Legowo.

Namun, kendala investor muda yang termasuk generasi milenial adalah keterbatasan dana untuk berinvestasi. Dana mereka pas-pasan untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari. Sebagian besar dari mereka juga belum memahami alternatif investasi yang tak melulu harus menyetor uang banyak.

"Belum mengerti bagaimana menggunakan imvestasi sebagai bagian rencana keuangan," kata Legowo.

Manulife melihat hal tersebut sebagai peluang untuk menciptakan inovasi agar investasi juga bisa dijangkau masyarakat yang uangnya terbatas. Maka, MDKS pun menawarkan keringanan dengan minimal Rp 10.000 sebagai langkah awal mereka mulai berinvestasi.

Tak hanya itu, MDKS juga bersifat fleksibel sehingga suatu saat investor ragu terhadap pengelolaan uangnya, maka dana yang sudah diinvestasi bisa ditarik kembali.

Selain menyasar investor pemula, MDKS juga dianggap cocok bagi investor yang memiliki tujuan investasi jangka pendek. Sementara bagi investor yang sudah berpengalaman pun bisa menjadikan MDKS sebagai pelengkap investasi saham syariah.

"Di saat pasar sedang bergejolak, investor dapat mengalihkan sementara investasi saham syariahnya ke MDKS. Hal ini untuk mengurangi tingkat fluktuasi, namun tetap mendapat potensi pertumbuhan dana," ujar Legowo.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Maskapai Akui Tak Terdampak Pengurangan Bandara Internasional

Maskapai Akui Tak Terdampak Pengurangan Bandara Internasional

Whats New
Bank BTPN Raup Laba Bersih Rp 544 Miliar per Maret 2024

Bank BTPN Raup Laba Bersih Rp 544 Miliar per Maret 2024

Whats New
Melalui Aplikasi Livin' Merchant, Bank Mandiri Perluas Jangkauan Nasabah UMKM

Melalui Aplikasi Livin' Merchant, Bank Mandiri Perluas Jangkauan Nasabah UMKM

Whats New
Hari Tuna Sedunia, KKP Perluas Jangkauan Pasar Tuna Indonesia

Hari Tuna Sedunia, KKP Perluas Jangkauan Pasar Tuna Indonesia

Whats New
Terima Peta Jalan Aksesi Keanggotaan OECD, Indonesia Siap Tingkatkan Kolaborasi dan Partisipasi Aktif dalam Tatanan Dunia

Terima Peta Jalan Aksesi Keanggotaan OECD, Indonesia Siap Tingkatkan Kolaborasi dan Partisipasi Aktif dalam Tatanan Dunia

Whats New
Pasarkan Produk Pangan dan Furnitur, Kemenperin Gandeng Pengusaha Ritel

Pasarkan Produk Pangan dan Furnitur, Kemenperin Gandeng Pengusaha Ritel

Whats New
Punya Manfaat Ganda, Ini Cara Unit Link Menunjang Masa Depan Gen Z

Punya Manfaat Ganda, Ini Cara Unit Link Menunjang Masa Depan Gen Z

BrandzView
Asosiasi Dukung Pemerintah Cegah Penyalahgunaan Narkoba pada Rokok Elektrik

Asosiasi Dukung Pemerintah Cegah Penyalahgunaan Narkoba pada Rokok Elektrik

Whats New
Impor Bahan Baku Pelumas Tak Lagi Butuh Pertek dari Kemenperin

Impor Bahan Baku Pelumas Tak Lagi Butuh Pertek dari Kemenperin

Whats New
Cara Isi Token Listrik secara Online via PLN Mobile

Cara Isi Token Listrik secara Online via PLN Mobile

Work Smart
Pencabutan Status 17 Bandara Internasional Tak Berdampak ke Industri Penerbangan

Pencabutan Status 17 Bandara Internasional Tak Berdampak ke Industri Penerbangan

Whats New
Emiten Sawit Milik TP Rachmat (TAPG) Bakal Tebar Dividen Rp 1,8 Triliun

Emiten Sawit Milik TP Rachmat (TAPG) Bakal Tebar Dividen Rp 1,8 Triliun

Whats New
Adu Kinerja Keuangan Bank BUMN per Kuartal I 2024

Adu Kinerja Keuangan Bank BUMN per Kuartal I 2024

Whats New
Setelah Investasi di Indonesia, Microsoft Umumkan Bakal Buka Pusat Data Baru di Thailand

Setelah Investasi di Indonesia, Microsoft Umumkan Bakal Buka Pusat Data Baru di Thailand

Whats New
Emiten Persewaan Forklift SMIL Raup Penjualan Rp 97,5 Miliar pada Kuartal I 2024

Emiten Persewaan Forklift SMIL Raup Penjualan Rp 97,5 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com